Telset.id, Jakarta – Komputer Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dibobol oleh peretas China. Peretas tersebut mencuri ratusan gigabyte informasi tentang proyek rahasia. Laporan The Verge, peretasan terjadi pada Januari dan Februari 2018.
Target peretasan adalah kontraktor tanpa nama yang bekerja dengan Naval Undersea Warfare Centre, yang digunakan Angkatan Laut AS sebagai pusat penelitian, pengembangan, pengujian dan evaluasi, teknik dan armada untuk kapal selam.
Dalam menjalankan aksi, peretas asal China mencuri 614 gigabyte data dari kontraktor terkait proyek yang disebut Sea Dragon. Proyek rahasia tersebut disebut Departemen Pertahanan sebagai disruptive offensive capability.
Selain informasi tentang Sea Dragon, peretas juga mencuri sinyal dan data sensor, informasi ruang radio bawah laut yang berkaitan dengan sistem kriptografi, dan unit pengembangan kapal selam Angkatan Laut perpustakaan peperangan elektronik.
Sebelumnya, ada laporan kelompok peretas berbasis di China dan Rusia membidik Korea Selatan (Korsel) dalam pertemuan antara AS dan Korea Utara (Korut).
Informasi tersebut datang dari FireEye, lembaga yang bergerak di bidang keamanan siber dan bermarkas di AS.
Presiden AS, Donald Trump, dan pemimpin Korut, Kim Jong-un, melakukan pertemuan pada Selasa (12/6) di Singapura. Momen tersebut akan dimanfaatkan oleh kelompok peretas untuk menyerang Kementerian Luar Negeri dan lembaga keuangan Korsel.
Baca juga: Ponsel Pejabat Gedung Putih Disadap Agen Asing
“Kami memperkirakan, serangan siber akan makin intensif menyasar Korsel menjelang pertemuan Trump dan Jung-un,” kata Ben Read, analis spionase siber di FireEye seperti laporan Independent.
Dua kelompok peretas yang diidentifikasi FireEye adalah TempTick dan Turla. Mereka adalah kelompok peretas yang didanai oleh negara. TempTick spernah terlibat dalam serangan organisasi di China serta institusi publik dan swasta di Jepang. [SN/HBS]
Sumber: The Verge