KPPU Usut OVO Soal Dugaan Monopoli Pembayaran Parkir

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) melakukan penyelidikan atas layanan uang elektronik OVO, terkait dugaan praktik monopoli pembayaran parkir.

Hal ini terkait adanya laporan dugaan kasus persaingan tidak sehat atau monopoli pembayaran parkir oleh aplikasi electronic wallet (e-wallet) milik Lippo tersebut.

Menurut Komisioner KPPU, Guntur Syahputra Saragih, OVO diduga melakukan perjanjian tertutup dalam pembayaran parkir di Mall milik Lippo Group. Sampai saat ini KPPU pun terus melakukan penyelidikan serta penelitian terhadap kasus tersebut.

“Iya (monopoli pembayaran parkir) masih dalam penelitian,” kata Guntur kepada Tim Telset.id pada Rabu (28/08/2019).

{Baca juga: Lobi Go-jek, OVO dkk, WhatsApp Pay akan Hadir di Indonesia}

KPPU meneliti terkait penggunaan OVO sebagai alat pembayaran di pusat perbelanjaan. Selama penelitian, mereka menemukan indikasi soal praktik bisnis yang kurang sehat antara OVO dan Lippo Group.

Karena, banyak pusat perbelanjaan milik Lippo yang dimana sistem pembayaran parkirnya hanya bisa digunakan dengan aplikasi tersebut.

Sampai saat ini KPPU pun masih melakukan penelitian dan belum dapat dipastikan sampai kapan penelitian tersebut dilakukan.

“Penelitian tidak dibatasi waktu. Ini masih penelitian dan penelitiannya masih tetap berjalan,” ujar Guntur.

Pada senin lalu (26/09/2019) KPPU menjelaskan telah memanggil sejumlah pihak untuk menyelidiki kasus tersebut. Misalnya dari PT Sky Parking Utama selaku pengelola parkir gedung Lippo, pihak Lippo Mall Indonesia dan PT Securindo Packatama Indonesia.

“Kami telah memanggil beberapa pihak untuk dimintai keterangan,” ujar Investigator KPPU Devi Matondang.

{Baca juga: Grab, Ovo & Tokopedia Kompak Kampanye “Patungan untuk Berbagi”}

OVO adalah aplikasi yang dikembangkan oleh PT Visionet Internasional yang dirilis pada November 2017 lalu. Mereka menawarkan metode pembayaran non tunai serta tawaran cash back yang pengguna dapatkan ketika melakukan transaksi tersebut.

Jumlah penggun OVO pun cukup banyak. Hingga akhir November 2018 pengguna Ovo tumbuh lebih dari 400% dengan 115 juta device yang telah terinstal. [NM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI