Telset.id, Jakarta – Seorang miliarder asal Rusia sedang membiayai ‘proyek gila’ untuk membangun negara pertama di dunia yang sepenuhnya berbasis di luar angkasa. Negara bernama Asgardia itu disiapkan sebagai “Bahtera Nuh Kosmik”.
Bangsa Asgardia berencana untuk mengirim jutaan penduduk bumi ke atas untuk hidup di angkasa dan mengorbit di ruang angkasa untuk menghindari kekacauan saat umat manusia “menyapu bersih diri” dalam beberapa dekade mendatang.
Komunitas Sci-Fi yang menamakan diri bangsa Asgardia ini memiliki bendera dan lagu kebangsaan sendiri. Bahkan, hampir 300.000 orang telah mendaftar untuk menjadi warga negara secara online.
{Baca juga: Negara Luar Angkasa Asgardia Mulai Dibangun}
Berbicara kepada The Sun, seorang duta besar Asgardia berpendapat bahwa manusia harus meninggalkan Bumi untuk menyelamatkan diri.
“Untuk menyelamatkan planet ini, pada akhirnya kita harus meninggalkannya,” kata Lena de Winne, Menteri Komunikasi Asgardia.
“Kemanusiaan akan memusnahkan dirinya sendiri atau Matahari akan meledak. Pada saat itu umat manusia harus terbang,”tambahnya.
Didirikan pada tahun 2016, Asgardia adalah gagasan dari taipan Azeri-Rusia Igor Ashurbeyli. Rencananya, melibatkan perumahan hingga 15 juta Earthlings (penduduk bumi) di “bahtera Nuh kosmik” yang mengorbit Bumi.
Setiap kapal berbentuk cincin akan menelan biaya £ 100 miliar. Kapal tersebut dilengkapi fasilitas berteknologi tinggi yang mewah yang cocok untuk warga luar angkasa pertama di dunia.
Asgardia berharap untuk memulai proyeknya pada 2045 dengan kelahiran bayi antariksa pertama.
“Asgardia ingin menjadi bagian dari kelahiran manusia pertama di luar angkasa. Mereka akan menjadi Asgardian. Kami percaya ini akan dilakukan dalam 25 tahun ke depan,”kata Lena kepada The Sun.
Kedengarannya seperti sesuatu dari film Sci-Fi, tetapi ini adalah proyek yang benar-benar serius. Pendiri negara baru itu bahkan mencoba untuk membuat Asgardia diakui oleh PBB.
Impiannya adalah merekrut orang-orang “paling kreatif” di Bumi sebagai warga Asgardian dan kemudian meninggalkan planet ini selamanya. Memberi para anggota tempat berlindung yang aman dari perang nuklir, kekeringan, atau bencana lingkungan lainnya.
Untuk menjadi warga negara resmi, anda hanya perlu memberikan beberapa detail informasi pribadi dasar, serta beberapa informasi tentang pendidikan anda, dan kemudian tinggal menunggu permintaan anda untuk disetujui.
Bagi pendaftar, akan dikenakan biaya sekitar £ 90 untuk mendaftar. Harga yang terbilang kecil untuk menyelamatkan diri dari malapetaka nyata umat manusia yang akan datang.
Warga dari lebih dari 200 wilayah telah melamar menjadi Asgardian, dan jumlah penduduknya saat ini menjadikannya negara terbesar ke-172 di dunia.
Dalam 10 tahun, para pemimpin Asgardia berharap untuk merekrut 150 juta orang, dan mimpinya adalah bahtera pertama, satelit seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional yang akan diluncurkan dalam waktu beberapa dekade.
Sembari menunggu itu, saat ini diadakan pemilihan untuk komite parlementer. Mereka juga mengirim satelit kecil, Asgardia-1, ke orbit Bumi.
Mantan Anggota Parlemen Demokrat Liberal, Lembit Opik, terpilih sebagai ketua Parlemen Asgardia selama sesi pertamanya di Wina, Austria.
Anggota parlemen Inggris lainnya termasuk Tory Brexiteer Nigel Evans, menjadi ketua komite urusan luar negeri parlemen Asgardian, dan Philip Appleby, mantan pejabat Kementerian Pertahanan dan polisi menjabat sebagai Menteri Keselamatan dan Keamanan negara.
Tentu saja semua itu terdengar sangat menarik, tetapi Asgardia tidak datang tanpa kritik. Seorang ahli hukum berpendapat bahwa rencana itu tidak memiliki dasar dalam kenyataan.
{Baca juga: Ada “Negara” di Luar Angkasa, Mau Jadi Penduduknya?}
“Secara hukum, ini banyak basa-basi tentang apa pun,” kata Frans von der Dunk, seorang profesor hukum ruang angkasa di Nebraska College of Law, kepada Business Insider pada 2017.
“Konsep wilayah telah didefinisikan dengan cukup baik dalam hukum internasional, dan itu tidak termasuk wilayah ‘buatan’ seperti satelit, mencakup kapal, pesawat terbang atau anjungan minyak,” katanya. [BA/HBS]
Sumber: The Sun