Telset.id, Jakarta – Boeing mendaratkan kapsul kru di gurun New Mexico pada Minggu (22/12/2019) waktu setempat setelah pembatalan penerbangan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Padahal, Boeing ingin mengirimkan astronot untuk NASA pada tahun depan.
Starliner, nama kapsul tersebut, turun ke Rentang Rudal White Sands Angkatan Darat dalam kegelapan pada dini hari. Menurut laporan New York Post, dikutip Telset.id, Senin (23/12/2019), hal itu mengakhiri demo dua hari yang seharusnya berlangsung lebih dari seminggu.
{Baca juga: Ini Pesawat Porsche di Film “Star Wars: Rise of Skywalker”}
Trio parasut merah, putih, dan biru terbuka dan kantung udara mengembang di sekitar pesawat ruang angkasa untuk mengurangi dampak.
“Kami benar-benar mendaratkannya secara aman,” kata administrator NASA, Jim Bridenstine, ketika melakukan briefing pasca-pendaratan.
Kesuksesan Starliner kembali ke Bumi menutup awal yang penuh kendala untuk sebuah misi yang seharusnya mencakup docking dengan stasiun ruang angkasa.
Selanjutnya, manajer akan meninjau semua data sebelum memutuskan apakah akan melakukan uji terbang lagi atau tidak.
Tim pemulihan bersorak saat menyaksikan kapsul melayang di udara dan membuat pendaratan mulus.
Pendaratan kapsul kru Starliner disiarkan secara langsung di NASA TV. Kamera inframerah “melukis” kapsul itu, yang turun perlahan dalam kondisi “warna putih pucat”.
{Baca juga: Eropa Terbangkan Satelit CHEOPS untuk Pantau Planet Alien}
Saat matahari terbit, pandangan close-up menunjukkan kapsul putih dan hitam besar tegak dengan hampir tidak ada tanda hangus. Di sebelahnya terdapat bendera Amerika Serikat yang melambai dari kendaraan pemulihan. Para astronot dari NASA dan Boeing turut menyambut.
Starliner adalah kapsul pertama buatan Amerika Serikat yang dirancang bagi para astronot untuk melakukan pendaratan setelah kembali dari orbit.
Kapsul awal awak NASA, yakni Merkurius, Gemini, dan Apollo, juga mengalami pendaratan mulus seperti yang dilakukan Starliner. [SN/IF]
