Telset.id, Jakarta – Sebuah pesawat ruang angkasa milik Eropa diluncurkan pada Rabu (18/12), dengan misi tiga tahun untuk mempelajari “planet alien” di tata surya lain. Namanya Satellite Characterizing ExOPlanets atau satelit CHEOPS.
Satelit CHEOPS meluncur dari Kourou, Guyana, Prancis, pada pukul 0854 GMT (03:54 am EST) di atas roket Soyuz milik Rusia. Peluncuran dilakukan 24 jam setelah upaya pertama ditunda tidak lama sebelum pesawat lepas landas.
Badan Antariksa Eropa mengatakan, satelit tersebut adalah misi pertama yang didedikasikan untuk mempelajari bintang-bintang terang, yang sudah diketahui memiliki planet. Misi difokuskan di “planet alien” seukuran Bumi.
{Baca juga: Ilmuwan Pastikan Manusia Bisa Bertemu Alien}
Menurut New York Post, dikutip Telset.id, Minggu (22/12/2019), misi akan memungkinkan kepadatan sebagian besar planet-planet itu untuk dihitung. Tujuan pertamanya untuk memahami mereka dengan lebih baik.
Teleskop akan fokus kepada bintang terang untuk menentukan ukuran planet ketika lewat di depan bintang inang. Astronom Swiss dan pemenang Hadiah Nobel Fisika, Didier Queloz menjadi sosok yang mengepalai tim CHEOPS.
{Baca juga: Hiii Seram… Alien Mata-matai Manusia dari Asteroid Terdekat Bumi}
Ia mengatakan, misi tersebut akan fokus kepada 100 dari lebih dari 4.000 eksoplanet yang berada di luar tata surya kita. Sebagian untuk menentukan apakah ada kemungkinan planet mirip Bumi yang mampu menopang kehidupan.
“Kami adalah satu sistem planet di antara banyak. Semua ini tentang tempat kita di alam semesta. Kami berusaha memahaminya,” katanya.
Menurutnya, sebuah teleskop akan menganalisis kepadatan dan jari-jari eksoplanet dan menentukan atmosfer. (SN/FHP)