Dengan kata lain, tambah Ika, Sony merupakan content company dengan beragam eksklusivitas yang bisa dinikmati antar-perangkat. “Sony lebih memikirkan jangka panjang, sustain, dari pada hanya melakukan program cash back yang hanya dinikmati sesaat,” papar Ika.
Dia mencontohkan, di semua produk smartphone seri Xperia sudah ada Xperia Lounge, yakni menu yang berisi multikonten, mulai film, lagu, aplikasi dan banyak lagi. Bahkan kini berkembang menjadi tempat retensi pengguna untuk mendapatkan tawaran menarik yang ekslusif.
“Nilai plus itu yang membedakan Sony dengan kompetitornya. Sony Mobile dengan produk smartphone, tablet dan wearable, sangat didukung oleh semua sister company milik Sony,” tandasnya.
Beberapa vendor kompetitor memang tidak memiliki sistem dan keunggulan seperti Sony. Saat mereka (competitor Sony) ingin memperkuat distrubusi konten di perangkat buatannya, maka mereka harus melibatkan pihak ketiga untuk mengisinya. Hal ini tentu saja menjadi kerepotan tersendiri, terutama soal masalah lisensi.
Keunggulan inilah yang membuat Sony Mobile sejauh ini masih kuat dan jauh dari kata bangkrut. Setidaknya Sony kini tinggal menunggu moment yang tepat untuk dapat berbicara lebih banyak di pasar smartphone. Karena hampir semua faktor pendukung dimiliki Sony, mulai dari teknologi, konten, dan juga distribusi.
Sony sendiri sedang bersiap untuk meluncurkan flagship terbarunya, Xperia Z5 Premium di Taiwan. Sony Mobile optimis dapat menguasai 30% pangsa pasar smartphone high end di negara tersebut.
Sementara di Indonesia, Sony telah membuka pre-order untuk Xperia Z5 dan Z5 Compact mulai tanggal 23 Oktober – 1 November 2015 lewat situs dagang, Dinomarket.com. Sementara pre-order Xperia Z5 Premium masih belum ditentukan, tapi akan segera menyusul.
[Baca juga: Sony Buka Pre-Order Xperia Z5, Berapa Harganya?]
Sayangnya, pihak Sony Indonesia masih belum mau menyebutkan harga ketiga smartphone ini untuk pasar Indonesia. Diperkirakan, Sony Xperia Z5 akan dijual di Indonesia pada kisaran harga Rp 9,5 juta.[HBS]