Kominfo akan “Razia” Kerumunan Orang Lewat Nomor Ponsel

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan memantau aktivitas orang-orang yang berkerumun lewat nomor ponsel mereka. Tujuan Kominfo “merazia” kerumunan orang ini untuk meminta mereka agar mau membubarkan diri.

Menurut Menkominfo Johnny G. Plate pemerintah akan menggunakan data mengenai nomor ponsel dari Base Transceiver Station (BTS) sekitar. Johnny tidak menjelaskan detail mengenai aturan tersebut.

{Baca juga: Aplikasi TraceTogether Bisa Lacak Pasien Covid-19 via Ponsel}

Menurutnya pemerintah akan pantau kerumunan orang dan memberikan peringatan berupa SMS Blast kepada masyarakat jika ketahuan berkumpul satu sama lain.

“Pemerintah juga akan pantau kerumunan orang di masa darurat dalam rangka physical distancing melalui data pergerakan smartphone atau Nomor Ponsel atau MSISDN berdasarkan data BTS. Peringatan dapat diberikan melalui SMS blast,” kata Johnny.

Melalui Video Conference pada Kamis (26/03/2020), Johnny mengatakan bahwa kebijakan ini merupakan koordinasi antara Kominfo, Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Operator Telekomunikasi.

Koordinasi dilakukan sebagai upaya tracing atau penelusuran, tracking atau pelacakan dan fencing Virus Corona atau Covid-19.

“Saya mengajak masyarakat untuk mematuhi semua arahan Pemerintah, juga mengikuti semua perkembangan dan petunjuk yang kami lakukan melalui sarana telekomunikasi,” ujar Johnny.

{Baca juga: Internet Lemot, Menkominfo: Jangan Streaming Film Ilegal Lagi!}

Pada kesempatan tersebut Johnny juga  meluncurkan Aplikasi TraceTogether untuk melacak mobilitas pasien positif Virus Corona. Aplikasi tersebut akan melacak siapa saja pernah melakukan kontak dengan para pasien.

Aplikasi TraceTogether didukung oleh dasar hukum yaitu Keputusan Menteri Kominfo Nomor 159 Tahun 2020 tentang Upaya Penanganan Covid-19 melalui Dukungan Sektor Pos dan Informatika.

Sepintas nama aplikasi ini mirip dengan yang dimiliki oleh Singapura. Namun menurut Johnny aplikasi tersebut dikembangkan oleh Indonesia.

“Aplikasi TraceTogether yang dikembangkan oleh Operator Telekomunikasi dan akan terpasang pada smartphone dari Positif Covid-19,” tutur Johnny.

{Baca juga: Kominfo Cabut Status “Hoaks Klorokuin” Sembuhkan Corona}

Aplikasi TraceTogether mampu mendeteksi mobilitas pasien selama 2 minggu sebelum berstasus positif Virus Corona. Tujuannya untuk mencari tahu siapa saja yang melakukan kontak dengan pasien selama 2 minggu terakhir. [NM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI