Waduh! Twitter X Izinkan Teroris Verifikasi Akun Berbayar

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Twitter X telah mengizinkan kelompok teroris yang terkena sanksi untuk melakukan verifikasi akun berbayar atau program premium. Hal ini sebagaimana dilaporkan Tech Transparency Project (TTP).

Keputusan Twitter X membuka akses untuk para teroris melakukan verifikasi akun di program premium sontak menimbulkan pertanyaan apakah media sosial milik Elon Musk melanggar aturan Amerika Serikat.

Seperti yang dilansir Telset dari Engadget, TTP menemukan sebanyak 28 akun sudah terverifikasi milik orang dan kelompok yang dianggap pemerintah AS sebagai ancaman keamanan nasional.

BACA JUGA:

Kelompok tersebut mencakup dua pemimpin Hizbullah, yaitu akun yang terkait dengan Houthi di Yaman, dan akun media yang dikelola pemerintah dari Iran dan Rusia. Dari jumlah tersebut, 18 akun telah diverifikasi setelah X mulai mengenakan biaya verifikasi pada musim semi lalu.

“Fakta bahwa X mengharuskan pengguna membayar biaya bulanan atau tahunan untuk layanan premiumnya, menunjukkan bahwa X terlibat dalam transaksi keuangan dengan akun-akun yang merupakan potensi pelanggaran sanksi AS,” tulis TTP di laporan tersebut.

Seperti yang ditunjukkan oleh TTP, kebijakan X sendiri menyatakan bahwa individu yang terkena sanksi dilarang membayar layanan premium. Beberapa akun yang diidentifikasi oleh TTP juga memiliki iklan di balasannya, menurut kelompok tersebut. Ini meningkatkan kemungkinan bahwa akun tersebut dapat keuntungan dari program bagi hasil X.

Mengubah kebijakan verifikasi Twitter adalah salah satu perubahan paling signifikan yang diterapkan oleh Elon Musk setelah ia memimpin perusahaan tersebut. Berdasarkan aturan baru, siapa pun dapat membayar dengan tanda centang biru jika mereka berlangganan X Premium.

Untuk mendapatkan centang biru, Twitter X tidak mengharuskan pengguna untuk mengirimkan identifikasi, dan data pengukuhan perusahaan, yang terkadang menjadi celah sebagai akun peniru.

Selain itu, platform juga menawarkan tanda centang emas kepada pengiklan, sebagai bagian dari tingkat organisasi terverifikasi, yang dimulai dengan biaya $200 atau Rp 3,1 jutaan per bulan.

Lebih lanjut, TTP juga menemukan bahwa rekening milik Press TV Iran dan Tinkoff Bank Rusia yang terkena sanksi AS sudah memiliki centang emas. Selain itu, X juga sudah memberikan centang emas kepada 10.000 perusahaan. Laporan TTP mengatakan memberikan centang emas kepada pihak tersebut dapat melanggar kebijakan AS.

Namun, X masih belum menanggapi komentar mengenai hal ini. Tetapi ada kemungkinan perusahaan menghapus verifikasi centang biru dari beberapa akun yang disebutkan di laporan milik TTP.

BACA JUGA:

Dalam pernyataan yang dibagikan oleh akun resmi X @Safety mengatakan bahwa pihaknya sedang meninjau laporan dari TTP dan akan mengambil tindakan lebih lanjut jika hal tersebut diperlukan. [FY/IF]

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI