Telset.id, Jakarta – Kecanggihan ChatGPT ternyata bisa berdampak buruk, dan ini dialami oleh karyawan Samsung. Dilaporkan kalau ada 3 karyawan yang ketahuan bocorkan data ke ChatGPT.
Dikutip Telset dari Engadget pada Sabtu (08/04/2023), kasus ini bermula ketika divisi semikonduktor Samsung mulai mengizinkan para insinyur untuk menggunakan ChatGPT.
Alih-alih digunakan untuk membantu pekerjaan, ketiga karyawan Samsung malah membocorkan data perusahaan mereka di ChatGPT. Ketiganya melakukan tindakan kebocoran data dengan beberapa cara.
Pertama ada yang meminta chatbot untuk memeriksa kode sumber atau source code database sensitif untuk kesalahan. Karyawan kedua meminta ChatGPT untuk pengoptimalan kode dan yang ketiga memasukkan rekaman rapat ke ChatGPT.
Tindakan tersebut langsung ketahuan ole pihak Samsung, dan dianggap sebagai tindak kebocoran data. Sebab, mereka secara tidak langsung membagikan data-data sensitif yang dimiliki Samsung ke aplikasi lain macam ChatGPT.
BACA JUGA:
- Mau Saingi ChatGPT, Huawei Bikin Chatbot AI “NetGPT”
- Open AI Siapkan ChatGPT-5, Dirilis Akhir 2023
- Langgar Privasi Data Pengguna, ChatGPT Diblokir di Italia
Setelah mengetahui tentang kesalahan keamanan, Samsung berusaha membatasi tingkat kecerobohan di masa mendatang dengan membatasi panjang permintaan ChatGPT karyawan hingga satu kilobyte, atau 1024 karakter teks.
Perusahaan juga sedang menyelidiki ketiga karyawan tersebut dan membangun chatbot sendiri untuk mencegah kecelakaan serupa. Sementara OpenAI selaku pemilik ChatGPT sudah lama menyarankan untuk tidak membagikan informasi rahasia dengan ChatGPT.
Sebab chatbot tidak dapat menghapus petunjuk tertentu dari riwayat Anda. Satu-satunya cara untuk menghilangkan informasi pengenal pribadi di ChatGPT adalah dengan menghapus akun dan proses itu bisa memakan waktu hingga 4 minggu.
BACA JUGA:
- Samsung Galaxy S24 akan Gunakan Chipset Exynos 2400
- Samsung Galaxy S23 FE Rilis Akhir 2023, Ini Bocoran Spesifikasi
Kisah Samsung adalah contoh lain mengapa demikian perlu berhati-hati saat menggunakan chatbot atau sama halnya seperti Anda mengakses berbagai aplikasi lainnya. Pasalnya kita tidak pernah benar-benar tahu di mana data Anda akan berakhir.
Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa data menjadi sangat penting untuk dijaga, dan keamanan data hanya kita yang bisa menjaganya.