Pecah Rekor! Pelanggan Premium Spotify Tembus 205 Juta Pelanggan

Telset.id, Jakarta – Spotify sukses memecahkan rekor menjadi aplikasi streaming pertama yang mengantongi 200 juta lebih pelanggan premium, karena hingga tahun 2022 aplikasi asal Swedia ini sudah mempunyai 205 juta pelanggan Spotify Premium.

Berdasarkan laporan keuangan Spotify, sebagaimana dikutip Telset dari GSM Arena pada Rabu (01/02/2023), di kuartal ketiga Spotify awalnya mempunyai 195 juta pelanggan premium.

Lalu di kuartal keempat alias terakhir di tahun 2022, terjadi penambahan 10 juta pelanggan premium sehingga mereka sukses menutup tahun 2022 dengan 205 juta pengguna alias meningkat 14% dibandingkan tahun lalu.

Pencapaian ini yang membuat Spotify menjadi aplikasi streaming pertama yang mampu memperoleh 200 lebih juta pelanggan premium. Sementara jumlah total pengguna aktif bulanan Spotify termasuk pengguna gratis dengan iklan mencapai 489 juta pengguna.

BACA JUGA:

Pengguna Spotify Premium

Pertumbuhan jumlah pengguna premium, juga dibarengi oleh pendapatan yang meningkat di tahun 2022 lalu. Total pendapatan untuk tahun 2022 adalah €3,2 miliar atau Rp 52,1 triliun.

Naik 18% apabila dibandingkan tahun 2021. Peningkatan pendapatan ini berasal dari pelanggan premium serta iklan spotify yang turut mengalami peningkatan. Hanya saja, kerugian perusahaan juga ikut merangkak naik.

Spotify mengalami kerugian sebesar €270 juta atau Rp 4,4 triliun di kuartal keempat tahun 2022.  Angka ini cenderung sangat besar, karena pada tahun 2021 kerugiaan Spotify sebesar €39 atau 635,7 miliar. Lonjakan angka kerugian ini disebabkan oleh biaya iklan yang lebih tinggi dan mempekerjakan karyawan baru.

Perusahaan memperkirakan akan melampaui setengah miliar pengguna pada bulan Maret 2023 dan akan meningkatkan pelanggan premiumnya menjadi 207 juta. Mereka menargetkan untuk mempunyai 1 miliar pengguna di tahun 2030.

BACA JUGA:

Di tahun 2023 ini juga, Spotify ingin menekan rugi perusahaan Lalu dalam sebuah wawancara, Chief Financial Officer Spotify Paul Vogel sempat mengatakan kalau Spotify ingin memperlambat investasi mereka di tahun 2023 ini.

Kami selalu tahu bahwa 2022 akan menjadi tahun investasi dan 2023 akan menjadi tahun di mana kami akan memperlambat investasi dan dengan demikian pengeluaran operasional sementara pendapatan terus meningkat,” kata Paul Vogel. [NM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI