Telset.id, Jakarta – Sebuah hasil studi terbaru kelompok advokasi nirlaba bernama Avaaz melaporkan bahwa misinformasi kesehatan soal hoaks corona di Facebook telah dilihat 3,8 miliar kali selama setahun terakhir.
Menurut pemaparan Avaaz, puncak kesalahan informasi atau misinformasi kesehatan terjadi pada April 2020 lalu, ketika pandemi virus corona melanda kota-kota di Amerika Serikat.
{Baca Juga: Facebook Siapkan Rp 1,65 Triliun Bantu Wartawan Liputan Corona}
Jaringan yang terlibat menerima sekitar 400 juta penayangan hanya dalam satu bulan. Jangkauan mereka jauh melampaui akun organisasi kesehatan terkemuka di raksasa media sosial itu.
Dikutip Telset.id dari New York Post, Minggu (23/8/2020), Avaaz mengatakan bahwa hanya 16 persen dari misinformasi kesehatan tentang hoaks corona yang ditemukan memiliki label penasihat yang melekat.
Algoritma pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat yang besar bagi lebih dari 2,7 miliar pengguna dengan gagal menghapus pernyataan palsu di platform.
Avaaz menemukan situs pihak ketiga yang menjangkau khalayak dengan misinformasi kesehatan di Facebook. Avaaz menemukan halaman Facebook teratas yang mengarahkan konten ke situs tersebut.
Temuan Avaaz menunjukkan bahwa saat Covid-19 melanda negara, teori konspirasi dan karakterisasi yang salah juga menyebar. Sampai-sampai, ada protes ke Facebook dari tenaga medis.
Awal tahun ini, 100 dokter dan perawat rumah sakit mengirim surat ke Facebook. Surat berisi peringatan bahwa informasi salah menghalangi kemampuan mereka untuk merawat pasien.
{Baca juga: Cara Facebook Bantu Berantas Hoaks Virus Corona}
Sebuah studi di American Journal of Tropical Medicine and Hygiene menyimpulkan bahwa 800 orang telah meninggal dunia secara global dalam tiga bulan pertama 2020 akibat informasi salah.
Sebelumnya, Facebook telah menggunakan beberapa cara untuk memastikan semua orang memiliki informasi yang akurat dan memutus rantai misinformasi serta konten berbahaya terkait hoaks corona.
Jadi, siapapun yang mencari informasi terkait virus Corona di Facebook dan Instagram, akan mendapatkan edukasi dalam bentuk pesan pop-up yang menghubungkan pengguna dengan otoritas dan organisasi kesehatan termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Facebook telah meluncurkan ini secara global beberapa pekan lalu dalam berbagai bahasa di Facebook dan Instagram.
Di Indonesia, Facebook bekerjasama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan organisasi dunia seperti WHO dan UNICEF untuk memberikan informasi yang akurat tentang COVID-19.
{Baca Juga: Facebook Donasi Rp 1,6 Triliun untuk Bantu UMKM Terdampak Corona}
Ketika orang mencari tentang ‘virus Corona’ atau hal yang terkait dengan kata kunci tersebut, mereka akan melihat sebuah post yang menyarankan bahwa mereka dapat menemukan informasi lebih detail di situs nasional untuk penanganan COVID-19.
Pengguna Facebook juga dapat menemukan post di News Feed yang akan mengarahkan mereka ke situs nasional penanganan COVID-19 untuk informasi seputar virus Corona. [SN/HBS]