Gara-gara Twitter, Kekayaan Elon Musk “Hanya” Tersisa Rp 3.000 Triliun

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Di penghujung tahun 2022, kekayaan Elon Musk menyusut hingga di bawah USD 200 miliar atau sekira Rp 3.131 triliun. Berkurangnya duit Elon Musk ini disebut-sebut akibat kisruh Twiiter yang melibatkan manusia terkaya sejagat.

Para investor menjual saham Tesla di tengah kekhawatiran melihat CEO dan pemegang saham terbesar perusahaan pembuat kendaraan listrik itu sibuk mengurusi Twitter.

Total sekarang kekayaan Elon Musk”hanya” USD 194,8 miliar atau sekira Rp 3.047 triliun, yang sebagian besar berasal dari hampir 15 persen sahamnya di Tesla, yang memiliki nilai pasar $ 622 miliar, atau sekira Rp 9.765 triliun.

Menurut Forbes, perusahaan Tesla telah kehilangan hampir setengah dari nilai pasarnya, yang menyebabkan kekayaan bersih Musk turun $70 miliar atau sekitar Rp 1,099 triliun, sejak dia mengajukan tawaran untuk Twitter pada bulan April lalu.

BACA JUGA:

Investor awalnya meninggalkan Tesla karena kekhawatiran mereka atas penjualan saham oleh Musk, yang telah mendivestasikan setidaknya $15 miliar (sekitar Rp 235 triliun) saham.

Musk menutup kesepakatan senilai $44 miliar (kira-kira Rp 690 triliun) pada bulan lalu dengan $13 miliar (kira-kira Rp 204 triliun) dalam bentuk pinjaman dan komitmen ekuitas $33,5 miliar (kira-kira Rp 526 triliun).

Alhadil, Wall Street khawatir bahwa Musk telah “menghambur-hamburkan” duitnya terlalu banyak untuk Twitter, pada saat Tesla sedang meningkatkan produksinya untuk menghadapi persaingan yang meningkat.

“Sepertinya Elon Musk menghabiskan 100 persen waktunya di Twitter dan Anda tahu, itu mungkin membutuhkan lebih banyak modal,” kata Jay Hatfield dari Infrastructure Capital.

Sejak membeli Twitter, Musk justru semakin jarang men-tweet tentang Tesla, yang sebenarnya menjadi strategi marketing yang ampuh untuk mempromosikan mobil listrik Tesla.

Yang terjadi Musk malah lebih banyak menggunakan Twitter untuk mengumumkan rencana-rencananya di Twiiter, seperti misalnya yang lagi heboh tentang rencananya memungut biaya berlangganan $8 per bulan untuk verifikasi centang biru.

Sejak mencaplok Twitter dan resmi sebagai “Chief Twit” Elon Musk memang langsung membuat beberapa kebijakan kontroversial. Selain tarif langgan akun centang biru, Musk juga memecat CEO Parag Agrawal dan beberapa eksekutif Twitter.

Tak cukup sampai disitu, Musk juga akan memangkas setengah dari 7.500 pekerja di Twitter. PHK di Twitter ini kemungkinan bakal berlangsung pada akhir pekan ini.

Pemilik SpaceX dan Neuralink itu memang berambisi “menyulap” Twitter menjadi seperti WeChat, yang menurut Musk sebagai “aplikasi super” di negara Asia. WeChat merupakan platform milik raksasa teknologi Tencent, yang bisa dijadikan aplikasi multiguna.

Seperti diketahui, WeChat merupakan media sosial yang bisa seperti Facebook, Twitter, Snapchat, dan PayPal. Jadi, bisa dibilang WeChat menggabungkan semua platform tersebut menjadi satu.

Lebih dari satu miliar pengguna, terutama di China daratan, mengandalkan jejaring sosial WeChat untuk melakukan hampir semua hal, termasuk pesan makanan.

BACA JUGA:

Musk tidak malu dengan keinginannya untuk meniru kesuksesan WeChat. Pada Juni 2022, di balai kota dengan karyawan Twitter, ia mengungkit soal WeChat.

“WeChat sangat berguna dan membantu kehidupan sehari-hari. Saya pikir jika dapat mencapai itu di Twitter, kita akan meraih sukses besar,” tegas Elon Musk saat itu.

Sebagai informasi, kekayaan bersih Elon Musk, yang juga memiliki perusahaan roket SpaceX, kira-kira $40 miliar atau setara Rp 627 triliun, yang masih menjadikannya sebagai orang terkaya di dunia saat ini. [SN/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI