Telset.id, Jakarta – Iklan parfum di Twitter dan YouTube memicu kemarahan netizen. Iklan itu dituding mempromosikan budaya pemerkosaan berkelompok.
Kementerian Informasi dan Penyiaran India pun meminta kepada Twitter dan YouTube untuk segara menghapus iklan video itu dari platform media sosial.
Dalam surat ke Twitter dan YouTube, Kementerian Informasi dan Penyiaran India mengatakan bahwa video itu merugikan penggambaran perempuan.
Telset kutip dari Gadgets360, Senin (6/6/2022), video itu mengabaikan kesusilaan dan moralitas, serta melanggar pedoman dan kode etik media digital.
Video merek parfum Layer Shot memicu kemarahan sebagian besar pengguna media sosial. Mereka mengklaim iklan itu mempromosikan kekerasan seksual.
“Kami mendapat pemberitahuan bahwa iklan deodoran tak pantas dan menghina beredar di media sosial. Platform harus mencabutnya,” kata juru bicara.
BACA JUGA:
- Siap-siap, Iklan di YouTube Bakal Semakin Mengganggu
- Pengguna Twitter Melonjak, Tapi Kenapa Iklan Terjun Bebas?
Dalam surat ke Twitter dan YouTube, Kementerian Informasi dan Penyiaran India juga mengatakan bahwa otoritas menilai video itu melanggar pedoman.
Video itu menunjukkan maskulinitas “beracun” serta mempromosikan budaya pemerkosaan berkelompok. Perusahaan harus bertanggung jawab.
Aktor Farhan Akhtar, Richa Chadha, dan Swara Bhasker turut mengkritik merek parfum itu. Menurut mereka, orang-orang di balik iklan itu seharusnya malu.
Penyanyi Sona Mohatra pun ikut mengkritik. “Bagaimana iklan parfum di Twitter dan YouTube bisa melewati tahap persetujuan? Menjijikkan,” cetusnya. [SN/HBS]