Telset.id, Jakarta – Google telah meluncurkan layanan terbarunya yang bernama Flood Hub yang memungkinkan orang untuk memprediksi banjir di berbagai wilayah di seluruh dunia.
Layanan Google Flood Hub ini kini tersedia di 80 negara dan di wilayah di seluruh Afrika, Asia Pasifik, Eropa, Amerika Selatan, hingga di Amerika Tengah. Pusat informasi banjir ini memanfaatkan teknologi AI untuk memperkirakannya.
Teknologi AI memperkirakan ketinggian air untuk daerah rawan banjir selama tujuh hari ke depan, dan menawarkan informasi penting kepada penduduk setempat, pemerintah, dan organisasi yang telibat dalam penanganan banjir.
BACA JUGA:
- Tampilan Layar Google Pixel Diperbarui, Makin Simple!
- Google Perbaiki Pixel yang Jadi Panas Usai Update Aplikasi
- Apa Itu Google Play Protect? Begini Cara Menggunakannya
Flood Hub akan memiliki perluasan cakupan hingga sekitar 460 juta orang untuk mendapatkan manfaat dari teknologi terbaru ini untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim saat ini.
Komitmen Google untuk mendukung masyarakat yang terkena dampak banjir tercermin dalam keputusannya untuk memperpanjang perkiraan banjir yang awal mulanya dari 48 jam menjadi tujuh hari yang lebih lama untuk persiapan.
Peningkatan ini memberdayakan individu, pemerintah, dan organisasi untuk melaksanakan operasi skala besar, seperti prosedur evakuasi yang efisien, dengan peningkatan akurasi dan perancanaan yang jauh lebih matang.
Yossi Matias Vice President of Engineering and Research dan Head of Crisis Response Google memberikan wawasan tentang teknologi di balik Flood Hub. Dia mengatakan memanfaatkan algoritme AI, sumber data yang tersedia untuk umum, termasuk prakiraan cuaca dan citra satelit.
Keduanya membuat dua model penting, yaitu model hidrologi yang memprediksi ketinggian air sungai, dan model genangan untuk memperkirakan area yang paling mungkin terkena dampak banjir.
Peluncuran teknologi ini juga menunjukan komitmen raksasa mesin pencari untuk memanfaatkan keahlian teknologinya guna mengatasi tantangan global yang kritis. Dengan memanfaatkan AI dan analisis data, Google bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan tanggap banjir untuk melindungi kehidupan dan dampak banjir.
BACA JUGA:
- Cara Mudah Translate Bahasa Asing di Google Keyboard
- Begini Cara Menggunakan Google Bard di Indonesia!
Saat perubahan iklim terus mengubah dunia kita, solusi inovatif seperti Flood Hub berfungsi sebagai harapan, membekali masyarakat dengan informasi penting untuk memitigasi risiko dari bencana alam.
Selain itu, dengan Flood Hub komunitas dapat secara proaktif mempersiapkan diri menghadapi tantangan di depan mata, dan memupuk ketahanan dalam menghadapi iklim global yang tidak pasti. [FY/HBS]