Telset.id, Jakarta – Google telah resmi merilis chatbot AI Bard ke publik dengan akses terbatas untuk para pengguna di wilayah Amerika Serikat dan Inggris.
Meskipun, akan ada daftar tunggu untuk pengguna yang ingin mengakses dengan bahasa inggris, karena sebelumnya hanya tersedia untuk penguji yang disetujui.
Dilansir Telset dari Gizmochina, Google mendefinisikan chatbot AI Bard sebagai kolaborasi kecerdasan buatan generatif yang mengandalkan data masa lalu untuk membuat konten.
BACA JUGA:
- Bos Google Sebut Teknologi AI Bukan Ancaman Bagi Manusia
- Waduh! Debut di Twitter, Chatbot Bard Kasih Informasi yang Salah
- Google Ajak Pixel Superfans Jajal Chatbot AI Bard, Mau?
Ini berbeda dengan mesin pencari Google yang hanya mengidentifikasi dan mengklasifikan konten untuk penggunanya, karena Bard akan membuat konten asli.
Bard yang telah Google rilis juga berbeda dengan saingannya, yakni ChatGPT yang hanya memberikan satu jawaban dari satu pertanyaan pengguna, karena Bard akan memberikan beberapa versi atau draf jawaban yang bisa dipilih oleh penggunanya.
Setelah pengguna membaca draf jawaban, pengguna bisa mengajukan pertanyaan lanjutan, namun jika pengguna merasa tidak puas dengan opsi jawaban yang diberikan, pengguna bisa mengajukan pertanyaan kembali untuk mendapatkan jawaban berbeda dari Bard.
Menariknya, Bard juga menyediakan fitur tambahan dengan tombol Google it yang akan mengubah pertanyaan pengguna pengguna menjadi pertanyaan yang dioptimalkan mesin pencari dan mengarahkannya ke Google Search.
BACA JUGA:
- Mengenal Google Bard Pesaing ChatGPT, Apa Kelebihannya?
- Karyawan Google Kritik Pengumuman Chatbot Bard, Ini Alasannya
Google mengungkapkan bahwa Bard bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas, mempercepat ide-ide, hingga memicu rasa ingin tahu para penggunanya.
Ke depannya, Google akan meluncurkan akses pengguna ke Bard secara bertahap dan perusahaan berencana untuk meluncurkan chatbot di wilayah lain dengan bahasa yang berbeda-beda. [FY/HBS]