Hampir 20 Tahun Beroperasi, Jumlah Pengguna Facebook Tembus 2 Miliar

Telset.id, Jakarta – Facebook diluncurkan pada tahun 2004 atau hampir 20 tahun yang lalu. Meski usianya sudah cukup tua, hingga kini Facebook masih banyak diakses dan terbukti kalau di Facebook kini telah memiliki 2 miliar pengguna harian.

Berdasarkan laporan pendapatan Meta di kuartal keempat tahun 2022, pada kuartal tersebut diumumkan kalau Faceook mendapatkan 16 juta pengguna baru. Sedangkan kalau ditotal maka Facebook kini telah memiliki 2 miliar pengguna harian.

Mayoritas pengguna berasal dari benua Asia dengan 854 juta pengguna. Sedangkan di Amerika dan Eropa, pengguna Facebook hanya mencapai 304 juta dan 199 juta pengguna.

BACA JUGA:

Pengguna Harian Facebook

Dikutip Telset dari Engadget pada Kamis (02/02/2023), hasil ini menunjukkan bahwa sumber pendapatan iklan terbesar perusahaan masih tumbuh, bahkan ketika Meta telah melakukan pemotongan signifikan pada bisnisnya.

Sayangnya banyaknya jumlah pengguna tidak diimbangi oleh pendapatan Meta selaku induk perusahaan selama setahun terakhir. Pendapatan perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg itu menurun menjadi USD 32,2 miliar atau Rp 478,6 triliun di kuartal keempat tahun 2022.

Sadar akan hal tersebut CEO Meta, Mark Zuckerberg mengatakan kalau 2023 adalah tahun efisiensi. Meta akan terus melakukan pemotongan karena memprioritaskan efisiensi bisnis di tahun ini.

“Kami akan lebih proaktif dalam menghentikan proyek yang tidak berjalan atau mungkin tidak lagi penting,” kata Mark.

Rencananya Meta juga akan melakukan pengembangan untuk teknologi Generatif AI. Alasannya karena teknologi tersebut bisa membantu Meta dalam pengembangan berbagai aplikasi di tahun ini.

“Generative AI adalah area baru yang sangat menarik dengan begitu banyak aplikasi berbeda. Salah satu tujuan saya untuk Meta adalah mengembangkan penelitian kami untuk menjadi pemimpin dalam AI generatif,” sambung Mark.

BACA JUGA:

Sementara itu divisi Reality Labs untuk pengembangan VR, AR, dan Metaverse akan terus dilanjutkan. Walaupun Meta kehilangan hampir USD 14 miliar atau Rp 208 triliun di tahun 2022 utnuk membiayai divisi tersebut.

CFO Meta Susan Li mengonfirmasi bahwa proyek terus dilanjutan dan mereka memperkirakan akan kehilangan lebih banyak uang di Reality Labs di tahun mendatang.

“Kami masih memperkirakan kerugian Reality Labs setahun penuh kami akan meningkat pada tahun 2023 dan kami akan terus berinvestasi secara berarti di bidang ini mengingat peluang jangka panjang yang signifikan yang kami lihat,” tutup Susan. [NM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI