Ekosistem Web3 Bakal Jadi Masa Depan Internet, Ini Alasannya

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Ekosistem Web3 yang lebih luas masih kekurangan fungsionalitas praktis dan UX untuk membentuk infrastruktur guna menggantikan Web2. Meski begitu, Web3 dikatakan akan menjadi masa depan Internet. Benarkah?

Lanskap blockchain mempunyai banyak kesamaan dengan Internet awal, yakni protokol yang berat, tidak aman, dan tidak membentuk infrastruktur perdagangan.

Buat yang belum tahu, Web3 adalah generasi ketiga dari evolusi teknologi web yang berbasis blockchain dan memiliki sistem yang terdesentralisasi. Web3 juga menggunakan machince learning dan Artifical Intelegent (AI) untuk memberdayakan platform yang lebih cerdas sekaligus adaptif.

Web atau yang dikenal juga World Wide Web, adalah lapisan dasar bagaimana internet digunakan dengan menyediakan situs website dan layanan aplikasi.

BACA JUGA:

Internet yang saat ini kita gunakan adalah Web2 yang didominasi oleh perusahaan besar seperti Google, Facebook atau Meta, Instagram, dan lainnya, dimana penggunaan layanan tersebut membutuhkan data pribadi pengguna sebagai nilai tukarnya.

Seperti kita tahu, pada awal kemunculan internet saat itu tidak ada yang mau menggunakan email. Hal yang sama terjadi saat ini, dimana kripto untuk transaksi keuangan masih relatif sulit. Ini merupakan salah satu tantangan terbesar dalam menggerakkan blockchain untuk melewati fase “wild west”.

Namun, di lain sisi, ekosistem Web3 yang lebih luas masih kekurangan fungsionalitas praktis dan UX guna membentuk infrastruktur untuk menggantikan Web2.

Web2 adalah organisme yang sangat baik dan mudah digunakan. Tengok saja Facebook, Google, Uber, DoorDash, dan berbagai aplikasi perbankan favorit Anda.

Pencinta kripto memang sering mengeluh soal masalah sentralisasi di Web2, tapi pengguna melihat fungsionalitas yang tepat dan pengalaman yang sangat baik.

Satu pemain utama di balik teknologi TI saat ini, yakni Microsoft, membawa Microsoft Office ke hampir setiap bisnis dan setiap rumah sejak akhir 1990-an.

Demikian pula Excel dan Outlook. Perangkat lunak tersebut sangat fungsional sehingga kritikus dan pesaing tidak punya pilihan selain memang menggunakannya.

Web3 tidak mempunyai Microsoft atau Google yang setara. Dompet kripto yang paling berguna, seperti MetaMask, cuma mempunyai fungsionalitas terbatas.

Sejauh ini, interoperabilitas hanyalah janji dari beberapa proyek ambisius. Hingga kini, sebagian besar proyek kripto fokus kepada game Play-2-Earn, NFT dsb.

Namun, hari-hari ini, proyek Web3 sedang membangun infrastruktur penting guna membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan tradisional untuk bergabung.

Infrastruktur dapat membuat blockchain melewati hype karena bisnis yang membutuhkan layanan sebenarnya memerlukan kegunaan dan kasus penggunaan.

BACA JUGA:

Betapapun, mengganti Web2 adalah tugas berat untuk teknologi apa pun dan diragukan apakah blockchain mempunyai modal dan barang untuk melakukannya.

Akhirnya, bagaimana pun, industri ini akan melangkah pelan-pelan. Perusahaan infrastruktur akan menjadi pionir yang membawa ekosistem Web3 ke garis depan. [SN/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI