Buku Bajakan Marak di Amazon, Pelanggan dan Penulis Ngamuk

Telset.id, Jakarta – Amazon dibanjiri dengan buku bajakan, membuat pelanggan dan penulis marah. Mereka mengatakan bahwa situs tersebut tidak berbuat apa-apa untuk mencegah banyaknya buku bajakan yang dijual di raksasa e-commerece tersebut.

Buku bajakan yang dijual oleh pihak ketiga di Amazon meliputi berbagai format. Ada e-book maupun buku fisik bergenre fiksi hingga non-fiksi, bahkan pelajaran.

“Nasib penulis dipertaruhkan. Masalah ini meluas,” kata Matthew Hefti, novelis sekaligus pengacara yang telah menemukan versi palsu buku karyanya di Amazon.

Menurutnya, Telset kutip dari New York Post, Senin (1/8/2022), pembaca jadi terjebak dengan buku-buku berkualitas rendah secara tampilan maupun cetakan.

BACA JUGA:

“Penulis dan penerbit pun kehilangan pendapatan dari pembajakan itu. Amazon tidak boleh diam dalam menanggapi persoalam serius ini,” tambah Hefti.

Martin Kleppmann, peneliti ilmu komputer dan akademisi, melihat ulasan bintang satu di Amazon tentang buku teks pemodelan data selama bertahun-tahun.

Pelanggan marah, mengeluh teks tidak dapat dibaca, halaman hilang, dan masalah kualitas lainnya. Ia menyalahkan si pemalsu, yang telah menjual versi bajakan.

“Buku ini dicetak dengan sangat buruk. Tintanya ke mana-mana setelah saya 10 menit membaca,” demikian ulasan marah pengguna tentang buku Kleppmann.

“Halaman dicetak tumpang tindih. Sekitar 20 halaman tidak terbaca. Saya harus memesan tiga kali sebelum menerima  buku yang bisa dibaca,” ucap pengguna lain.

Peneliti pembelajaran Google, Francois Chollet, mengeluh tentang pemalsu via utas Twitter pada awal Juli 2022, menuduh Amazon tidak melakukan apa-apa.

“Siapapun yang telah membeli buku saya di Amazon dalam beberapa bulan terakhir, tidak membeli salinan asli, melainkan palsu berkualitas rendah,” terangnya.

Chollet mengaku telah beberapa kali memberi tahu ke pihak Amazon, tetapi tidak ada tanggapan. “Padahal, penipu telah eksis bertahun-tahun,” imbuhnya.

BACA JUGA:

Juru bicara Amazon, Julia Lee, mengatakan, perusahaan memprioritaskan kepercayaan pelanggan dan penulis dan terus memantau serta mencegah produk terlarang.

“Amazon menghabiskan lebih dari USD 900 juta secara global dan mempekerjakan 12.000 orang untuk melindungi pelanggan dari pemalsuan dan penipuan,” katanya.

Amazon menyatakan segera melakukan tindakan terkait keberadaan buku bajakan di platform sehingga pelanggan dan penulis tidak lagi akan dirugikan. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI