Jakarta – Sebelumnya telah dikabarkan Apple akan mengakuisisi Beats Audio senilai USD3,2 miliar. Banyak kalangan yang mempertanyakan niat Apple membeli Beats dengan harga yang dinilai terlalu mahal. Lantas apa sebenarnya alasan Apple mencaplok Beats?
Keputusan Apple yang akan mengakuisisi Beats senilai USD3,2 miliar sempat menuai banyak kritikan, karena menganggap nilai yang ditawarkan terlalu tinggi. Padahal menurut sejumlah kalangan menilai kualitas headphone besutan Beats masih jauh dari kata bagus.
Namun banyak juga analis yang beranggapan bahwa alasan utama Apple membeli Beats bukanlah soal perangkat audio (headphone), melainkan layanan streaming musik yang dimiliki Beats.
Seperti dikutip dari BGR, Rabu (21/5/2014), belum lama ini Reuters menurunkan sebuah artikel menarik yang mengulas tentang analisis mereka soal alasan dibalik rencana Apple mengakuisisi Beats.
Reuters mencatat bahwa pihak label rekaman sepakat menganggap bahwa bisnis musik streaming merupakan masa depan dari industri musik. Namun mereka kecewa karena Apple sedikit telat masuk ke bisnis layanan musik streaming.
Sementara Pandora dan Spotify menjadi dua nama terdepan di bisnis musik streaming saat ini, tapi keduanya juga masih kesulitan menghasilkan laba dari bisnis tersebut. Sumber Reuters mengungkapkan bahwa selama ini proses negosiasi pihak label dengan keduanya (Pandora dan Spotify) selalu alot.
Kendala itulah yang mendorong Apple bereksperimen lewat iTunes Radio untuk coba menyaingi Pandora dan Spotify, namun usaha itu hingga kini masih belum menuai hasil yang memuaskan alias gagal.
Apple sendiri sebenarnya disebutkan memiliki potensi yang sangat besar untuk merajai bisnis musik digital, karena memiliki modal berupa 800 juta akun iTunes yang masing-masing telah terhubung dengan nomor kartu kredit dari masing-masing pengguna.
Dengan modal tersebut, pihak label rekaman berharap nantinya 800 juta akun iTunes tersebut bakal menggeser kegemaran mereka dari mendownload lagu ke langganan music streaming.
Sumber Reuters menyebutkan layanan musik streaming akan lebih menguntungkan dibanding digital download. Alasannya, jika seorang pelanggan yang rata-rata hanya akan menghabiskan USD25 – USD35 untuk digital download per tahunnya, sementara seorang pelanggan layanan musik streaming bisa menghabiskan USD9 per bulan atau USD108 per tahunnya.
Kegagalan Apple menyaingi Pandora dan Spotify lewat iTunes Radio diharapkan bisa teratasi dengan rencana pembelian Beats. Pihak label rekaman sangat berharap agar proses akuisisi Beats oleh Apple bisa segera tuntas, agar Apple bisa menjadi raksasa baru di bisnis layanan musik streaming.
Jika nantinya Apple berhasil menjadi pemilik baru Beats, mereka akan diuntungkan dengan keberadaan sosok Jimmy Lovine selaku co-founder Beats yang memiliki banyak relasi di kalangan label rekaman.
Sosok Lovine di dalam Apple-Beats akan lebih mudah mendapatkan persetujuan dari pihak label rekaman besar di AS, terutama untuk katalog album dari para musisi terkenal.
Dari tulisan Reuters tadi, kita bisa sedikit mengerti mengapa Apple rela menggelontorkan USD 3,2 miliar untuk membeli Beats. Karena dengan “cuma” membelanjakan USD 3,2 miliar, Apple berpotensi meraup USD 86,4 miliar. Angka ini dihasilkan dari belanja layanan musik streaming USD108 per tahun dikalikan dengan 800 juta akun iTunes.[HBS]