Misi Google adalah untuk membawa semua orang terhubung dengan Internet, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian di negara-negara berkembang yang masih “fakir Internet”.
Untuk mewujudkannya, Google menjalankan ‘Proyek Loon’, yang membawa Internet untuk semua orang. Sementara dari sisi perangkat, Google membuat smartphone Android One yang berharga murah sekitar Rp 1 jutaan untuk negara-negara berkembang.
Sedangkan Apple memiliki misi yang berbeda. Perusahaan yang di nakhodai Tim Cook ini memiliki “misi” memperluas pasarnya lewat produk andalannya, iPhone. Apple menjalankan proyek “iPhone murah” untuk menyasar pengguna yang belum bisa membeli iPhone.
Mungkin kalau Anda masih ingat, pada tahun 2013 lalu Apple menyiapkan iPhone 5c yang digembar-gemborkan sebagai iPhone murah. Namun saat diluncurkan, harga iPhone 5c ternyata hanya sedikit lebih murah dari iPhone 5s.
Melihat kenyataan itu, Thompson menggambarkan pemikiran petinggi-petinggi Apple yang ada di markas Apple di Cupertino terhadap statusnya di pasar dunia:
“Tidak, kami tak akan bersaing dalam soal harga, karena kami akan menawarkan apa yang tidak bisa dihadirkan oleh pesaing kami. Tidak, kami tidak sekedar menjual sebuah produk ponsel, tapi kami menjual sebuah pengalaman. Tidak, kami tak akan dijual murah, tapi kami akan selalu keren. Tidak, Anda pihak pers dari industri teknologi dan Wall Street tidak akan memahami Apple, tapi kami yakin pelanggan biasa akan mencintai kami, mencintai produk kami, dan akan terus-menerus membeli, mulai membeli serta mempengaruhi yang lain untuk membeli (produk kami)”.
Lanjutkan ke halaman berikutnya >>