Telset.id, Jakarta – Gara-gara insiden foto cabul yang muncul, Singapura larang guru untuk menggunakan aplikasi video conference Zoom. Keputusan tersebut semakin bulat, ketika muncul pria aneh yang membuat komentar cabul selama streaming pelajaran geografi di Zoom.
Aplikasi Zoom memang sedang menghadapi masalah keselamatan dan privasi pengguna. Masalah itu muncul di tengah lonjakan penggunaan oleh para pekerja maupun siswa di seluruh dunia setelah memutuskan melakukan karantina gara-gara terjadi wabah virus corona.
{Baca juga: Cara Mudah Ganti Background di Aplikasi Zoom}
“Insiden tersebut sangat serius. Kami sedang menyelidiki dua pelanggaran itu dan akan mengajukan laporan polisi jika diperlukan. Sebagai tindakan pencegahan, guru tak boleh pakai Zoom sampai masalah beres,” kata Aaron Loh dari Kementerian Pendidikan.
Seperti dilansir Reuters, Loh mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan Singapura akan memberi saran lebih lanjut kepada para guru tentang protokol keamanan, seperti aturan login yang aman dan tidak membagikan tautan pertemuan di luar siswa di kelas.
Dikutip Telset.id, Senin (13/04/2020), juru bicara Zoom merasa sangat sedih mendengar tentang insiden foto dan komentar cabul saat streaming pelajaran di Singapura. Mereka berkomitmen untuk menyediakan alat serta sumber daya yang dibutuhkan oleh para pendidik di platform yang aman dan terlindungi.
{Baca juga: Aplikasi Zoom “Haram” Digunakan oleh Seluruh Googlers}
Baru-baru ini, Kementerian Pendidikan Singapura juga menyatakan telah mengubah pengaturan bagi para tenaga pendidik untuk mengaktifkan ruang tunggu virtual dan memastikan bahwa hanya host yang dapat berbagi layar secara default di aplikasi Zoom.
Selain Singapura, Taiwan dan Jerman telah menghentikan penggunaan Zoom, Google melarang versi desktop dari laptop perusahaan. Kekhawatiran pemakaian Zoom merebak karena kurangnya enkripsi sesi pertemuan end-to-end dan perutean trafik via China. (SN/MF)