Telset.id, Jakarta – Facebook akan mulai menghapus postingan penolakan Holocaust. Dengan keputusan tersebut, Facebook bertentangan dengan pendirian lama yang menentang kebijakan konten anti-Semit.
Facebook membuat perubahan saat memperbarui kebijakan ujaran kebencian, merujuk kepada “peningkatan anti-Semitisme global dan tingkat ketidaktahuan parah soal Holocaust, terutama di antara kaum muda”.
{Baca juga: Terkait Polemik Holocaust, Zuckerberg Akhirnya Buka Suara}
Seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Selasa (13/10/2020), Facebook segera mulai mengarahkan pengguna yang menelusuri istilah terkait Holocaust ke informasi kredibel yang tidak dihosting di situs.
Bos Facebook, Mark Zuckerberg, yang adalah seorang Yahudi, mengaku telah berjuang untuk membela kebebasan berekspresi dan bahaya yang disebabkan oleh meminimalkan atau menyangkal kengerian Holocaust.
“Menarik garis tepat antara ucapan yang diterima dan tidak diterima tidaklah mudah. Namun, dengan keadaan dunia seperti sekarang, saya yakin keputusan ini adalah keseimbangan yang tepat,” tulis Zuckerberg.
Zuckerberg pada 2018 dikritik keras karena komentar yang membela kebijakan Facebook, yang mengizinkan konten di situs. Ketika itu, ia berpendapat bahwa penolakan Holocaust tidak selalu dipicu oleh kebencian.
{Baca juga: Algoritma Facebook Promosikan Konten Penyangkal Holocaust}
Agustus 2020 lalu, sebuah organisasi anti-ekstremis yang berbasis di Inggris menemukan bahwa algoritma Facebook tidak hanya mengizinkan konten penyangkalan Holocaust, tetapi secara aktif mempromosikannya. [SN/HBS]