Telset.id, Jakarta – Facebook terus berusaha untuk meningkatkan keberagaman di internal perusahaan mereka. Rencananya, perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg tersebut akan menambah jumlah karyawan dari kalangan kulit hitam, kaum disabilitas, dan perempuan dalam 5 tahun ke depan.
Dilansir Telset.id dari Engadget pada Rabu (10/07/2019) dalam laporan keberagaman atau Diversity Report 2019, Facebook mengklaim jika keberagaman kantor mereka mulai meningkat dibandingkan tahun lalu.
Tapi pekerja mereka masih didominasi oleh laki-laki dan di Amerika Serikat, karyawan didominasi dari kalangan kulit putih dan asia. Untuk itu Facebook berencana untuk menambah karyawan kulit hitam dan hispanik serta perempuan di Amerika Serikat.
{Baca juga: Seluruh Karyawan Facebook Dilarang Gunakan iPhone, Kenapa?}
Selani itu mereka juga berharap jika karyawan dari kalangan disabilitas dan veteran perang bisa meningkat juga. “Ini akan menjadi menjadi perusahaan yang mencerminkan dan melayani masyarakat dengan lebih baik di platform, layanan dan produk kami,” tulis Facebook dalam blog resmi mereka.
Seperti perusahaan teknologi lainnya, Facebook menghadapi kritik karena kurangnya keanekaragaman. Apalagi upaya untuk meningkatkan keragaman telah terhambat oleh praktik perekrutan sendiri.
Facebook memang terus melakukan pembaruan untuk meningkatkan keberagaman dan kinerja perusahaan, seperti membuat cara baru untuk bonus karyawan. Adapun pembaruan tersebut bertujuan agar karyawan Facebook dapat lebih mencerminkan prioritas perusahaan untuk 2019.
{Baca juga: Facebook Ubah Cara Tentukan Bonus Karyawan, Jadi Bagaimana?}
Sebelumnya, Facebook menentukan bonus karyawan berdasarkan pada pertumbuhan pengguna dan kualitas produknya. Tapi kini mereka menggunakan “rumus” seberapa baik perusahaan menghadapi masalah seperti informasi yang salah dan hate speech di platform.
Adapun tujuan-tujuan yang diperbarui oleh Facebook, termasuk membuat kemajuan dalam masalah sosial yang dihadapi di internet. Mereka juga ingin membangun layanan yang meningkatkan kehidupan masyarakat, mendukung bisnis, dan lebih transparan soal peran yang dimainkan layanan jejaring sosial di dunia. [NM/HBS]
Sumber: Engadget