Sayangnya, seperti dilansir Mirror, Minggu (19/4/2015), efek dari terapi hipotermia ini menimbulkan masalah baru. Karena meski Bulent telah sepenuhnya kembali sadar, namun pria berusia 40 tahun ini hanya bisa mengingat sekitar setengah dari hidupnya. Dan tragisnya, dia tidak dapat mengingat istri dan anak-anaknya.
“Rasanya seperti dalam cerita di film. Saya tidak tahu bagaimana harus menjelaskan ke kedua anak kami yang telah menunggu di rumah. Saya mencoba untuk mengatasinya dengan menunjukkan foto-foto, tapi butuh waktu yang sangat lama untuk bisa meyakinkan dia,” ungkap istrinya, Sibel Sonmez, pada media setempat.
Metode pengobatan dengan terapi hipotermia memang dapat digunakan untuk membatasi efek dari kekurangan oksigen pada pasien serangan jantung, tapi juga menyebabkan efek samping berupa kerusakan otak yang parah.
“Ini tetap menjadi prosedur yang kontroversial. Tetapi kami percaya terapi ini berujuan untuk menyelamatkan nyawa seseorang,” ujar Dr Omer Zuhtu, salah satu dokter yang menanggani Bulent.
“Pria itu (Bulent ) sudah kembali ke rumah sejak delapan bulan lalu. Tapi kini ia masih harus terus mengembalikan ingatannya yang hilang,” tambah sang dokter lagi.[HBS]