Amerika Serikat Jadikan Serangga Sebagai “Sekutu”

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Peneliti Amerika Serikat (AS) sedang mencari cara untuk dapat meningkatkan keamanan pangan di sana. Akhirnya, mereka melakukan penelitian terhadap serangga pembawa virus yang dimodifikasi secara genetik sebagai solusinya.

Penelitian ini bernama Insect Allies atau sekutu serangga yang didanai oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).

Dilansir Telset.id dari Business Insider, Kamis (18/10/2018), proyek penelitian tersebut melibatkan penggunaan teknik modifikasi gen, seperti CRISPR.

Lewat teknik tersebut, peneliti akan menginfeksi serangga dengan virus yang telah dimodifikasi sebelumnya. Nantinya, serangga dapat membantu membuat tanaman pangan di AS jauh lebih kuat.

Baca Juga: Mencekam! Astronot NASA Cerita Pengalaman Jatuh ke Bumi

Misalnya saja ketika ladang jagung yang dilanda kekeringan tidak terduga, atau tiba-tiba terkena patigen. Sekutu serangga dapat mengerahkan pasukan kutu daunnya untuk membawa virus yang dimodifikasi secara genetis utnuk memperlambat laju pertumbuhan tanaman jagung.

DARPA menjelaskan, teknik ini berlaku selama satu musim tanam, dan berpotensi melindungi sistem tanaman di AS dari ancaman seperti penyakit, banjir, es, dan ancaman lainnya. Namun, solusi sekutu serangga membuat beberapa peneliti lain merasa khawatir.

Dalam sebuah surat yang diterbitkan 5 Oktober 2018 di jurnal Science, sebuah tim yang beranggotakan lima ilmuwan menyuarakan kekhawatiran terhadap proyek Insect Allies. Mereka menyatakan bahwa proyek itu dapat dengan mudah dieksploitasi sebagai senjata biologis.

Baca Juga: Tahun Depan, Kampus AI Ini Mulai Terima Mahasiswa

“Pendapat kami, pembenarannya tidak cukup jelas. Misalnya, mengapa menggunakan serangga? Mereka bisa gunakan sistem penyemprotan,” kata Silja Voeneky, profesor hukum internasional Universitas Freiburg di Jerman.

Walaupun demikian, Manajer Insect Allies, Blake Bextine tidak begitu mempersoalkannya. Sebab ia yakin, ketika manusia sedang mengembangkan teknologi baru dan revolusioner, maka ada potensi terjadinya perdebatan.

“Tapi bukan itu yang kami lakukan. Kami memberikan sifat positif pada tanaman. Kami ingin memastikan kami menjamin keamanan pangan, karena keamanan pangan adalah keamanan nasional di mata kami,” tegas dia.

Baca Juga: Radiasi 5G Dianggap Bahayakan Burung dan Serangga

Proyek Insect Allies sendiri masih dalam tahap pengembangan. Meski begitu, setidaknya empat perguruan tinggi di AS, yakni Institut Boyce Thompson, Penn State University, Ohio State University dan University of Texas telah menerima dana untuk melakukan penelitian tersebut. (BA/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI