Fight! Meizu M2 vs Xiaomi Redmi 2 Prime

  • Performa

Redmi 2 Prime mengusung prosesor dari Qualcomm, Snapdragon 410. Prosesor ini secara nama dan type lebih dikenal secara global, bahkan sering dikatakan lebih bergengsi, karena by brand, Qualcomm sudah teruji leading di teknologi prosesor mobile.

Meizu M2 membawa prosesor “rakyat” Mediatek MT6735. Terkadang prosesor dari Mediatek masih dipandang sebelah mata, karena prosesor ini mulai dari smartphone kelas bawah dan pertama kali lebih banyak dipakai oleh brand­brand China dibanding brand global.

Kedua prosesor sudah mendukung teknologi prosesor smartphone baru 64 bit, dan sama­sama memiliki 4 inti prosesor (quadcore), hanya secara umur, Snapdragon 410 kalah muda dengan Mediatek MT6735. Snapdragon keluar di pertengahan 2014, sedang Mediatek di kwartal II 2015. Karena perkembangannya sangat cepat, umur prosesor ini patut diperhatikan karena biasanya membawa teknologi yang lebih baru di tahun yang lebih muda.

Walaupun hasil benchmark bukan segalanya, tetapi kira­kira bisa memberikan gambaran awal, kemampuan device untuk diberi beban load maksimal. Antutu Benchmark dan Geekbench3 benchmark.

Gambar 3

Pada AnTuTu benchmark kita kira­kira mendapatkan gambaran keseluruhan kemampuan device, dari gabungan prosesor, GPU, RAM juga memory. Pada Geekbench3 kita mendapat gambaran kecepatan single core memory dan kecepatan yang dihasilkan jika semua cores memorynya bekerja.

Ini dibutuhkan untuk memberi gambaran kinerja prosesor ketika menjalankan aplikasi, karena tidak semua aplikasi membutuhkan multi prosesor. Dari kedua benchmark umum ini terlihat, walaupun Redmi 2 Prime menggunakan prosesor yang lebih branded, secara kinerja angka masih kalah dari Meizu M2.

Gambar 4

Bisa jadi sebenarnya kekalahan score benchmark ini bukan melulu masalah hardware, tetapi sepertinya Snapdragon 410 di Redmi 2 Prime tidak digunakan optimal, dalam hal ini komputasi 64-bit nya.

Walaupun benar memakai prosesor Snapdragon 410 yang sudah support 64-bit, bahkan pada situs resminya prosesor 64-bit ini dimajukan sebagai salah satu keunggulan dari Redmi 2 Prime, prosesor ini pada Redmi 2 Prime running di 32 bit. Ini disebabkan OS Android yang digunakan Redmi 2 Prime masih Kitkat versi 4.4, sedangkan OS android yang mendukung komputasi 64 bit baru ada di Lolliopop 5.0.

Walaupun seringkali dikatakan upgradeable to Lollipop atau Marshmallow sekalipun, pengalaman yang sudah­sudah memperlihatka, jarang sekali device mid dan low end (kecuali Nexus dari google), akan mendapatkan update. Karena proses update adalah proses yang memakan waktu dan biaya tidak sedikit.

Jadi sebaiknya untuk device-­device non hi­end dari merk global, sebaiknya kita mempertimbangkan masalah OS yang sudah didukung saat ini, dan menganggap janji upgradeable OS itu sebagai doorprize saja, dapat ya disyukuri, tidak dapat ya sudah. Lagipula jarang sekali (atau mungkin bisa dikatakan tidak ada?) smartphone Android yang beredar sekarang dengan prosesor Snapdragon 410 running di 64-bit, walau sudah mendapat update ke Lollipop.

Mungkin saja Xiaomi, yang bermula dari pembuat OS custom Android MIUI, memiliki update dan custom ROM berlimpah, tetapi kebanyakan mereka fokus untuk update UI nya saja, sementara secara OS Android nya tetap left behind.

Ini bisa dikatakan wajar, karena biasanya semakin berat dan banyak kustomisasi UI pada OS Android, semakin butuh waktu lama untuk bisa update OS. Dan MIUI dari Xiaomi (juga Flyme dari Meizu) adalah salah satu custom OS yang hampir mengubah seluruh tampilan OS asli dari Google.

Next

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI