Samsung, Penguasa Baru di Industri Semikonduktor Global

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Samsung Electronics menguasai pasar semikonduktor global pada Q2-2021. Perusahaan asal Korea Selatan tersebut berada di posisi pertama dengan hasil penjualan yang melampaui raihan perusahaan semikonduktor raksasa seperti Intel.

Dilansir Telset dari Korea Joongang Daily pada Senin (23/8/2021), lembaga riset IC Insights merilis tren pasar semikonduktor pada periode April hingga Juni 2021 atau Q2 tahun 2021.

Samsung berada di peringkat pertama dengan hasil penjualan USD 20,3 miliar atau Rp setara 292,5 triliun, dengan kenaikan 19% dari kuartal sebelumnya. Dengan nominal penjualan sebesar itu, Samsung mengalahkan Intel yang melorot ke posisi kedua.

{Baca juga: Samsung Siapkan Exynos 2200, jadi Penantang Chipset Apple M1}

Sebelumnya, Intel selalu menduduki peringkat teratas di pasar semikonduktor. Sayangnya di Q2 tahun 2021, Intel harus rela digeser posisinya oleh Samsung.

Penghasilan Intel mencapai USD 19,3 miliar atau sekira Rp 278,2 triliun. Hasil tersebut juga memperlihatkan tren bahwa penjualan Intel mengalami kenaikan 3% dibandingkan Q1 tahun 2021 lalu.

Faktor yang Membuat Samsung Penguasa Pasar Semikonduktor 

Faktor utama yang menjadikan Samsung menguasai pasar semikonduktor adalah peningkatan permintaan serta harga chip memori akses acak dinamis atau DRAM dan memori flash NAND yang meningkat.

Samsung berhasil memenuhi kebutuhan pasar akan 2 perangkat tersebut, sehingga mampu meraih hasil penjualan yang maksimal. Di sisi lain, Intel justru lebih lemah di sektor chip memori karena perusahaan berfokus pada pembuatan CPU.

Faktor lainnya yaitu terjadinya peningkatan siklus untuk chip memori. Hal ini karena sepanjang 2017 dan 2018, Samsung pernah berhasil mencatat hasil penjualan USD 20 miliar atau Rp 288,3 triliun.

{Baca juga: Intel Foundry Services Bakal Produksi Chip untuk Qualcomm}

“Samsung sebelumnya menduduki peringkat sebagai pemasok semikonduktor teratas sepanjang 2017 dan 2018 ketika pasar memori mengalami peningkatan siklus terakhirnya,” kata IC Insights.

“Dan, perusahaan terakhir menikmati penjualan triwulanan lebih dari USD 20 miliar pada tahun 2018 selama puncak peningkatan memori sebelumnya,” tambahnya.

Samsung Pasar Semikonduktor
Persaingan Samsung dan Intel

IC Insights juga memprediksi jika peningkatan permintaan chip memori akan terus berlanjut hingga Q3 tahun 2021. Diproyeksikan penjualan semikonduktor Samsung akan naik 10% menjadi USD 22,3 miliar atau Rp 321,5 triliun.

Sedangkan Intel akan mengalami penurunan 2,7% menjadi USD 18,8 miliar atau Rp 271 triliun.

Sementara itu, TSMC Taiwan berada di urutan ketiga dengan penjualan USD 13,3 miliar atau Rp 191,7 triliun diikuti oleh produsen chip Korea lainnya yakni SK Hynix. Di bawah mereka ada Nvidia yang meningkat 14% dan MediaTek yang naik 17%.

{Baca juga: MediaTek Umumkan Chipset Helio G96 dan G88, Fokus di Fotografi}

“Penjualan MediaTek meningkat 17% di 2Q21, melanjutkan peningkatan penjualan yang mengesankan didorong oleh permintaan yang kuat untuk smartphone 5G dan sistem multimedia konsumen yang pertama kali meningkat selama pandemi virus Covid-19 pada tahun 2020,” jelas IC Insights. (NM/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI