Permintaan PC dan Laptop Meningkat Selama Covid-19

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Covid-19 membuat orang terpaksa harus bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH). Hal ini secara tidak langsung  membuat permintaan Personal Computer (PC) dan laptop cenderung meningkat, khususnya di Quarter Kedua (Q2) tahun 2020.

Dilansir Telset.id dari The Verge pada Minggu (12/07/2020), laporan International Data Corporation (IDC) dan Gartner menunjukan jika meningkatnya jumlah permintaan berdasarkan data pengiriman PC dan laptop selama pandemi Covid-19 dan WFH.

Menurut laporan IDC, pengiriman PC dan laptop meningkat 11,2% dibandingkan Q2 tahun 2019. Sedangkan menurut Gartner pengiriman PC dan laptop meningkat 2,8 dibandingkan Q2 tahun lalu.

Kedua laporan tersebut memiliki perbedaan dalam pengumpulan data. Dimana Gartner tidak memasukkan Chromebook dalam pengiriman PC-nya, sementara IDC memasukkannya ke dalam laporan mereka.

Walaupun berbeda, kedua data tersebut menunjukan jika permintaan PC dan laptop selama Covid-19 dan WFH meningkat.

{Baca juga: Cara Mudah Cek Kondisi Kesehatan Baterai Pada Laptop}

Chromebook sendiri diduga membantu mendorong permintaan PC secara keseluruhan. IDC bahkan menyoroti permintaan Chromebook yang kuat dari konsumen dan institusi di Kanada, dan Amerika Serikat.

Angka pengiriman PC dan Laptop tidak mencerminkan penjualan aktual karena konsumen tidak hanya membeli PC dan laptop yang dikirim sepanjang Q2 saja.

Konsumen cenderung membeli kedua perangkat tersebut berdasarkan produk yang dikirim pada Q2 dan periode sebelumnya sehingga angka penjualan bisa jadi lebih tinggi dari pengiriman.

Informasi bahwa penjualan PC dan laptop meningkat didapatkan dari lembaga riset NPD yang melaporkan jika penjualan meningkat sekitar 40% dibandingkan tahun lalu unit penjualan laptop dan PC merek Chromebook Windows.

{Baca juga: 7 Tips Melindungi Data Pribadi di Smartphone dan Laptop}

Microsoft juga melaporkan jika permintaan PC juga meningkat sejak bulan April 2020. Bahkan Kepala Microsoft 365, Jared Spataro dalam sebuah wawancara mengaku jika PC kembali berjaya selama pandemi Covid-19 dan WFH.

“PC kembali. Faktor bentuk PC itu sangat besar dan Anda dapat melihat data itu dalam segala hal mulai dari rantai pasokan dan apa yang terjadi dengan perangkat,” kata Jared.

Seolah memanfaatkan momen, Microsoft juga berencana menyesuaikan rencana Windows 10X berkat pandemi, varian sistem operasi 10X sekarang akan tiba pada perangkat laptop.

Penjualan Smartphone Anjlok 

Kondisi pasar PC dan Laptop berbeda dengan Smartphone.Covid-19 membuat penjualan smartphone di Eropa anjlok. Menurut laporan terbaru, pada Q1-2020 penjualan smartphone di Eropa turun drastis sampai 21%.

Dalam laporan Counterpoint terkait bisnis smartphone di beberapa negara Eropa, secara umum penjualan smartphone di Eropa anjlok hingga 7% dibandingkan Q1-2019.

Dikutip Telset.id dari GSMArena, Kamis (04/06/2020), Prancis dan Rusia mengalami penurunan masing-masing 1% dan 9%. Sementara Britania Raya dan Jerman mengalami penurunan penjualan smartphone sampai 8& dan 11% dibandingkan kuartal yang sama di tahun lalu.

{Baca juga: Penjualan Smartphone di Eropa Anjlok Gara-gara Covid-19}

Bisnis smartphone di Italia paling terkena dampaknya. Di sana, penjualan smartphone anjlok hingga 21% dibandingkan Q1 tahun lalu. Counterpoint menduga, turunnya penjualan smartphone di negara-negara Eropa merupakan imbas dari pandemi Covid-19 yang saat ini masih menyebar.

Pangsa pasar merek-merek smartphone di Eropa juga mengalami penurunan. Berbeda dari data penjualan di mana semua negara mengalami penurunan, terdapat beberapa merek yang mengalami peningkatan walaupun tidak besar.

Merek yang mengalami penurunan adalah Samsung dan Huawei. Pada Q1-2019, marketshare Samsung dan Huawei sekitar 31% dan 23% di pasar Eropa. Namun di tahun ini, penjualan mereka menurun menjadi 29% dan 16%.

Apple, Xiaomi, dan Oppo mengalami nasib yang berbeda karena marketshare mereka justru naik selama pandemi Covid-19. Pada Q1 tahun 2019, marketshare Apple, Xiaomi, dan Oppo sekitar 21%, 4%, dan 1%. Selanjutnya, pada Q1-2020 marketshare ketiganya meningkat menjadi 22%, 11%, dan 3%.

Sebelumnya Gartner Inc menyatakan bahwa penjualan smartphone secara global turun drastis sampai 20,2% pada Q1 tahun 2020. Anjloknya penjualan smartphone terjadi akibat dampak dari ketidakpastian ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19.

“Pandemi virus corona menyebabkan pasar ponsel pintar global mengalami penurunan terburuk yang pernah ada,” kata Analis Riset Senior Gartner, Anshul Gupta.

Tren penurunan masing-masing merek berbeda satu sama lain. Penurunan penjualan paling tajam dialami oleh Huawei dengan persentase 27,3%. Penurunan diatas 20% juga dialami oleh Samsung dan merek-merek lain dengan persentase 22,7% dan 24,2%.

Secara keseluruhan IDC memprediksi jika pengiriman smartphone “terjun bebas” atau turun sekitar 11,9% untuk tahun ini.

Dilansir Telset.id dari GSM Arena pada Jumat (05/06/2020) total pengiriman untuk tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 1,2 miliar unit atau turun 11,9% dibandingkan dengan tahun 2019.

{Baca juga: Tahun Ini Pengiriman Smartphone Diprediksi “Terjun Bebas”}

Prediksi tersebut berdasarkan data pengiriman smartphone kuartal pertama 2020 (Q1) dimana terjadi penurunan terparah yakni 14,5%. Prediksi penurunan bisa lebih buruk dan menyentuh angka 18,2%. [NM/IF]

SourceThe Verge

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI