Telset.id, Jakarta – Dengan adanya sanksi dari Amerika, Huawei berusaha untuk membuat sistem operasi HarmonyOS buatannya menjadi lebih baik untuk jangka panjang bagi para penggunanya.
Bukan sebuah rahasia lagi bahwa hingga saat ini Huawei telah dilarang menggunakan berbagai teknologi buatan Amerika Serikat, misalnya sistem operasi Android, atau teknologi konektivitas 5G.
Dengan adanya permasalah tersebut Huawei akhirnya menggunakan sumber dayanya dalam menyediakan berbagai teknologi tersebut. Sekarang raksasa teknologi asal Shenzen ini akan meningkatkan investasinya untuk HarmonyOS dan EulerOS, untuk mencapai kemandirian dan perluasan ekosistem.
BACA JUGA:
- CEO Huawei Ren Zhengfei Akui Kagum dengan Produk Apple
- Huawei Bakal “Come Back” ke Pasar Smartphone Global
Dilansir Telset dari Gizmochina, Ren Zhengfei pendiri sekaligus CEO Huawei menyampaikan keoptimisannya dalam percakapan bersama Liu Yadong, mantan pemimpin redaksi Science and Technology Daily.
Dari transkrip yang beredar luas di media China, dikatakan bahwa Ren mengatakan perusahaannya akan semakin sejahtera, walaupun masa depan akan lebih sulit untuk dihadapi.
Sejak masuk dalam daftar hitam Amerika pada tahun 2019 silam, Huawei terus mengurangi ketergantungannya terhadap teknologi AS, dengan memanfaatkan sumber dayanya untuk HarmonyOS.
OS milik Huawei ini dirancang untuk serbaguna di berbagai perangkat seluler hingga Intenet of Things (IoT), serta EulerOS, yang dirancang untuk menjalankan server perusahaan.
Perusahaan sangat berkomitmen terhadap platform ini sehingga berencana untuk menginvestasikan puluhan ribu tenaga kerja dan miliaran model untuk setiap tahunnya, menurut Ren.
BACA JUGA:
- Huawei dan Ericsson Akhiri Sengketa dengan Perjanjian Paten
- Bos Huawei Bantah Perusahaan akan Rilis HP 5G Terbaru
Namun, yang membedakan Huawei adalah strateginya dalam membuka OS buatannya kepada para mitra. Di China, HarmonyOS mendukung lebih dari 30 sistem operasi lainnya dan memiliki basis pengguna sebanyak 600 juta.
Taktik ini telah membuahkan hasil karena berbagai mitra industri mulai bermigrasi ke layanan cloud Huawei, sehingga perusahaan bisa efektif dalam memperluas ekosistemnya.