Telset.id, Jakarta – Baru kemarin, Huawei mengumumkan jajaran produk Huawei Mate 30. Sebagai dampak dari embargo Huawei yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat (AS), perangkat itu diluncurkan tanpa lisensi resmi dari Google alias berjalan di Android tanpa ada layanan dari raksasa pencarian tersebut.
CEO Huawei, Richard Yu mengatakan, larangan AS akan memengaruhi penjualan di China. Bukan menurun, malah menurutnya akan naik cukup signifikan.
Pasalnya, Mate 30 yang telah dibekali teknologi 5G dibanderol dengan harga paling kompetitif.
{Baca juga: Spesifikasi Lengkap dan Harga Huawei Mate 30 dan Mate 30 Pro}
“Meski penjualan secara global akan turun, kami yakin ada pertumbuhan di pasar dalam negeri. Kami yakin Mate 30 bakal terjual mencapai lebih dari 30 juta unit,” terangnya, seperti dikutip Telset.id dari GSMArena, Senin (23/09/2019).
Tidak dapat disangkal bahwa embargo yang diberikan AS memengaruhi penjualan produk Huawei secara global. Namun faktanya, Huawei terus meningkatkan pangsa pasar di China.
Pada kuartal II-2019 buktinya, produk Huawei paling laku di antara produsen China. Sayang, sampai sekarang, Huawei belum mengungkapkan rencana untuk meluncurkan perangkat terbaru ini di pasar luar China.
Huawei resmi meluncurkan Mate 30 pada sebuah acara di Munich, Jerman. Smartphone itu lebih unggul dari sisi kamera.
{Baca juga: Mengenal Kemampuan “Kamera Leica” di Huawei Mate 30 Pro}
Mate 30 juga punya layar lebih cerah dan berkualitas. Yu mengklaim bahwa Mate 30 Series punya dimensi lebih kompak daripada iPhone 11 Pro Max buatan Apple. “Layarnya berukuran besar, tetapi sangat ringkas di tangan,” ucapnya.
Huawei meluncurkan Mate 30 Series memang untuk menantang trio iPhone 2019. Dua smartphone tersebut berdesain apik dan punya fitur terbaik di kelasnya. Bahkan, sisi konektivitas pun 50 persen lebih cepat daripada produk Samsung.
Sumber: GSMArena