Telset.id, Jakarta – WhatsApp sedang getol menambahkan sejumlah fitur dan kemampuan baru pada platformnya. Setelah sebelumnya dikabarkan sedang menguji fitur multi-device, kini platform pesan instan terpopuler itu sedang menguji coba fitur backup cloud terenkripsi.
Layanan milik Facebook ini mengungkapkan bahwa uji coba fitur backup cloud terenkripsi ini sudah digulirkan pada pembaruan beta Android terbaru untuk penguji coba beta.
WABetaInfo yang mengungkap kabar ini mengatakan menemukan fitur ini di WhatsApp beta untuk Android versi 2.21.15.5, dan akan diuji secara terbatas oleh pengguna yang sudah bergabung sebagai penguji coba beta.
Baca juga: Update Baru, WhatsApp Bisa Dipakai di 4 Perangkat Sekaligus
Lantas, seperti apa sih fitur WhatsApp backup cloud terenkripsi ini bekerja? Menurut WABetaInfo, fitur ini nantinya akan memungkinkan semua percakapan dan media (foto dan video) yang dicadangkan di cloud akan dilindungi password.
Dengan begitu, tidak ada orang lain yang bisa mengaksesnya, termasuk penyedia layanan cloud dan WhatsApp sendiri, bahkan Facebook sebagai perusahaan induknya juga tidak bisa membukanya tanpa password itu.
Seperti kita tahu, saat ini isi chat atau percakapan di WhatsApp memang sudah mendapat perlindungan dengan teknologi enkripsi end-to-end. Tapi asal tahu saja, perlindungan itu tidak termasuk data yang di-backup atau dicadangkan di Google Drive atau iCloud.
Yang terjadi selama ini adalah, pada saat data Anda di-backup dan masuk ke server cloud, maka sistem keamanannya akan menjadi tanggung jawab penyedia layanan cloud. Hal ini ada kelemahannya, karena sistem keamanannya tidak 100% dikendalikan oleh Anda.
Contohnya, pihak kepolisian masih bisa mengakses data pengguna WhatsApp yang telah disimpan di cloud, jika mereka memiliki surat izin untuk menggeledah pihak penyedia layanan cloud.
Tapi dengan fitur backup terenkripsi, hal itu tidak akan bisa dilakukan. Pasalnya, untuk mengembalikan atau membuka data yang telah di-backup, pengguna harus selalu memasukkan password tersebut.
Baca juga: Waduh! Banyak Pesan Link Phishing Berseliweran di WhatsApp
Backup yang terenkripsi itu tidak akan bisa dikembalikan jika pengguna kehilangan ponsel mereka, atau lupa dengan password-nya. Password inilah yang membedakan system backup data yang sekarang, karena sistem di fitur backup terenkripsi bersifat privasi.
Itu artinya, password itu hanya Anda yang tahu dan tidak akan dibagikan dengan WhatsApp sebagai pemilik platform, atau kepada Facebook, Google, Apple, dan juga penyedia layanan cloud sekalipun.
Backup data yang terenkripsi secara end-to-end ini juga bisa dikembalikan menggunakan kunci enkripsi. Kunci enkripsi ini unik yang berisi 64 digit yang terdiri dari angka dan huruf kecil antara ‘a’ dan ‘f’.
Baca juga: WhatsApp Web Update Bawa Fitur ‘Sekali Lihat’ Foto dan Video
Anda sebagai pengguna WhatsApp tidak bisa mengembalikan riwayat percakapan Anda yang ada di backup terenkripsi tanpa kunci tersebut. Jika kunci ini hilang, maka tidak akan ada yang bisa membantu mendapatkan chat Anda kembali, termasuk WhatsApp.
Tentu kehadiran fitur baru ini cukup menggembirakan, terutama untuk Anda yang sangat memperhatikan masalah privasi, karena sebelumnya pengguna memang tidak bisa melindungi datanya sendiri jika sudah di-backup di Google Drive atau iCloud.
Kekhawatiran itu akan bisa teratasi, karena dengan memberikan enkripsi di backup data dengan mamakai password yang hanya Anda saja yang tahu, maka itu artinya secara teori akan mencegah orang lain untuk mengakses riwayat percakapan WhatsApp Anda tanpa izin.
Baca juga: WhatsApp Uji Coba Fitur Pengaturan Kualitas Gambar dan Video
Fitur backup terenkripsi ini sendiri sebenarnya sudah pernah dilaporkan oleh WABetaInfo pada tahun lalu. Lalu pada bulan Maret lalu, cara kerjanya mulai terungkap lebih detail, dan setelah empat bulan kemudian fitur ini siap masuk tahap beta untuk diuji coba secara publik.
Sebelumnya, WhatsApp juga disebutkan sedang menguji fitur Multi Device. Menurut laporan yang diungkap WABetaInfo, bahwa fitur ini memungkinkan pengguna mengakses WhatsApp di beberapa perangkat, tanpa harus terhubung dengan ponsel atau saat smartphone mereka dalam keadaan mati. [HBS]