Sempat Hilang, Twitter Hadirkan Kembali Fitur Pencegah Bunuh Diri

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Media sosial Twitter akhirnya menghadirkan kembali fitur pencegah bunuh diri. Sebelumnya, fitur ini sempat dihilangkan.

Fitur pencegah bunuh diri pada Twitter merupakan sebuah fitur yang mengarahkan para penggunanya ke hotline pencegahan bunuh diri, dan sumber daya keamanan lainnya di saat para pengguna membutuhkan bantuan tersebut.

Dilansir Telset dari Engadget, Twitter mengatakan bahwa perusahaan sedang melakukan upaya mengembalikan banner #ThereIsHelp untuk membantu para pengguna yang membutuhkan pencegahan bunuh diri.

Menurut informasi yang diberikan oleh Reuters, pada hari Jumat lalu dilaporkan bahwa media sosial tersebut telah menghilangkan fitur pencegah bunuh diri pada awal minggu atas perintah langsung dari sang CEO Elon Musk.

BACA JUGA:

Setelah media tersebut menerbitkan pemberitaan mengenai hilangnya fitur pencegah bunuh diri, Head of Trust and Safety Twitter Ella Irwin mengonfirmasi langsung bahwa penghapusan tersebut bersifat sementara.

“Kami telah memperbaiki dan memperbarui fitur pencegah bunuh diri. Fitur ini hanya dipindahkan sementara saat kami melakukan itu. Kami berharap untuk menghadirkan fitur tersebut kembali pada minggu depan,” ujar Irwin.

Pada Sabtu Pagi, Elon Musk melalui akun Twitternya membantah telah menghapus fitur tersebut dari Twitter. Sementara Engadget telah mencoba mencari kata kunci seperti bunuh diri dan Covid-19 di platform pada Sabtu sore, namun banner tersebut tidak muncul.

Untuk ke depannya Irwin menyampaikan kepada Reuters bahwa perusahaan berencana untuk mengadopsi pendekatan yang sudah dipakai oleh Google.

“Perusahaan melakukannya dengan sangat baik dalam hasil pencarian mereka dan kami benar-benar mencerminkan beberapa pendekatan mereka dengan perubahan yang kami buat,” ungkap Irwin.

BACA JUGA:

Hilangnya banner #ThereIsHelp meski hanya sebentar, menimbulkan banyak kritik terhadap media sosial milik Elon Musk dari beberapa pendukung keamanan konsumen.

Eirliani Abdul Rahman, Mantan anggota dewan Kepercayaan dan Keamanan perusahaan yang baru-baru ini dibubarkan mengatakan kepada Reuters bahwa kejadian ini sangat membingungkan dan mengganggu.

Dia juga menunjukan bahwa perusahaan biasanya tidak membiarkan fitur tersebut hilang begitu saja, dengan menyediakan fitur lainnya untuk menjadi cadangan fitur yang akan diganti. ]FY/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI