Telset.id, Jakarta – Satu cara untuk melindungi diri Anda dari malware online adalah berhati-hati mengunduh file. Sebagai misal, jangan membuka email dan mengunduh lampiran dari pengirim yang tidak Anda kenal atau berisi unduhan tak aman di browser Google Chrome.
Contoh lain, jangan pernah mengunduh file yang dapat dieksekusi dari situs licik. Sayangnya, tidak semua pengguna paham teknologi. Ada pengguna yang tidak bisa membedakan antara situs mencurigakan atau tidak.
{Baca juga: Trik Bikin Google Chrome Selalu Incognito Mode di Android}
Beruntung, seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Minggu (9/2/2020), perusahaan seperti Google mencoba melakukan inovasi guna melindungi pengguna dari hal-hal tidak diinginkan ketika mengakses internet.
Google baru-baru ini mengumumkan pembaruan browser alias peramban Chrome. Dalam browser Google Chrome termutakhir yang bakal rilis ke pengguna pada April 2020 mendatang, ada peringatan terkait unduhan tidak aman.
Menurut Google, jenis file yang paling berisiko bagi pengguna akan terkena dampak pertama dengan rilis berikutnya mencakup lebih banyak jenis file. Peluncuran bertahap dirancang untuk secara cepat mengurangi risiko terburuk unduhan tak aman.
Google ingin memberi peluang kepada pengembang untuk memperbarui situs dan meminimalkan peringatan yang harus dilihat pengguna Chrome. Google sadar bahwa hal itu akan mengganggu bagi beberapa pengguna.
{Baca juga: Update Chrome untuk iOS 13, Ada Fitur Dark Mode}
Kendati begitu, Google yakin pembaruan Chrome mampu membantu menciptakan lingkungan pencarian yang lebih aman. Kehadirannya tak cuma berguna bagi mereka yang mengerti teknologi, tetapi semua pengguna.
Sebelumnya, browser Google Chrome versi 80 untuk Android akan menawarkan UI izin notifikasi lebih tenang yang tidak akan mengganggu pengguna.
Banyak situs meminta izin untuk mengirimi Anda pemberitahuan saat kali pertama berkunjung. Akibatnya, pengguna sering menemukan alur pemikiran salah yang cenderung menjermuskan.
Untuk mendapatkan UI baru di Chrome versi 80 untuk Android, silakan buka menu Settings. UI akan diaktifkan secara otomatis untuk para pengguna yang biasanya memblokir permintaan izin pemberitahuan.
{Baca juga: Chrome untuk Android Makin Galak ke Notifikasi Mengganggu}
Karena Google memerlukan waktu untuk mengumpulkan informasi tentang data opt-in dari situs serta umpan balik pengguna dan pengembang, pendaftaran otomatis perlahan akan diaktifkan.
Google juga akan mulai mengambil tindakan penegakan hukum atas apa yang disebutnya situs “kasar” yang menggunakan proses pemberitahuan untuk menyebarkan iklan, malware, dll.
https://www.ubergizmo.com/2020/02/chrome-protect-users-insecure-downloads/