Telset.id, Jakarta – Peneliti keamanan dari ESET, Lukas Stefanko mengatakan ada lebih dari 15 aplikasi GPS palsu yang telah melanggar peraturan Google. Puluhan aplikasi palsu itu menampilkan fitur navigasi lengkap dengan memanfaatkan teknologi pemetaan dari Google tanpa menyediakan nilai tambah bagi pengguna awam.
Sebagian besar aplikasi tersebut menggunakan nama populer yang seringkali mengecoh pengguna.
Sebut saja seperti “Maps & GPS Navigation: Find your route easily!”, “GPS Maps, Route Finder – Navigation, Directions”, dan “GPS, Maps & Navigation” yang memanfaatkan Application Programming Interface (API) Google Maps tanpa izin Google.
{Baca juga: Duh! 9 Juta Pengguna Terkecoh Aplikasi Android Palsu}
Aplikasi tersebut juga menampilkan iklan dan sejumlah hal lain. Tujuannya sederhana, yaitu untuk menghasilkan uang via iklan.
Sayangnya, Stefanko mengatakan bahwa Google seolah membiarkan dan menutup mata terkait konsekuensi yang mungkin ditimbulkan.
Padahal, seperti dikutip Telset.id dari Phone Arena, Senin (21/01/2019), hal itu berpeluang mengakibatkan aplikasi asli Google Maps kehilangan pengguna potensial gara-gara pengalaman penggunaan aplikasi GPS palsu yang tidak menyenangkan gara-gara iklan.
{Baca juga: Rusia Selidiki Kebenaran Pendaratan di Bulan, Palsukah?}
Secara teori, kebijakan Google Maps sangat jelas. Google melarang pengembang pihak ketiga untuk menciptakan produk atau layanan dengan fitur yang secara substansial serupa atau menciptakan ulang fitur dari produk atau layanan lain Google.
Namun, Stefanko mengklaim tidak menerima umpan balik dari Google terkait aplikasi navigasi GPS palsu yang diuji dan telah dilaporkan satu bulan lalu. Stefanko juga mengaku menemukan lebih dari 15 aplikasi tersebut telah diunduh pengguna sebanyak jutaan kali. (SN/FHP)