Telset.id, Jakarta – Para penikmat Sashimi mungkin akan merasa sangat terbantu oleh aplikasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terbaru besutan perusahaan periklanan Jepang, Dentsu. Betapa tidak, aplikasi yang dipanggil Tuna Scope ini memungkinkan mereka mengetahui kualitas tuna Sashimi yang dimakan.
Biasanya, ketika kita makan tuna sashimi atau sushi, ada yang berharga mahal, ada juga yang berharga murah. Hal ini ternyata disebabkan oleh perbedaan nilai tuna. Dimana restoran berkelas cenderung memakai tuna jenis premium.
{Baca juga: Rekomendasi 7 Aplikasi Resep Masakan Terbaik Android 2020}
Namun, belum banyak orang yang tahu, seperti apa rasa dan bentuk tuna berjenis premium. Untuk mempermudah mengetahuinya, Dentsu pun menghadirkan aplikasi berteknologi Artificial Intelligence (AI) Tuna Scope.
Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telset.id, Jumat (10/7/2020), Tuna Scope didukung oleh mesin pembelajaran yang dapat memberi tahu pengguna seberapa baik kualitas tuna untuk menu Sashimi yang dibeli.
Aplikasi tersebut belajar dengan cara diberi makan ribuan gambar jenis tuna. Berdasarkan apa yang dipelajari, aplikasi dapat memberi tahu pengguna berbagai karakteristik ikan yang dibeli, seperti kilau dan lemak daging.
{Baca juga: Artificial Intelligence, Makhluk Apakah itu?}
Dentsu menjelasakan, Tuna Scope hadir untuk menghilangkan dugaan pembeli yang kurang berpengalaman soal tuna. Pengguna jadi lebih mudah untuk menemukan tuna dengan kualitas sesuai keinginan.
Beberapa orang menyatakan skeptisisme tentang aplikasi tersebut. Mereka menyebut, visual adalah salah satu aspek untuk menilai kualitas ikan. Namun, ada nuansa lain seperti nuansa daging yang lebih sulit untuk diukur.
Melansir Theverge, seorang chef dan instruktur sushi Keiko Yamamoto mengatakan bahwa sebenarnya mungkin-mungkin saja untuk menilai tuna berdasarkan visual. Meskipun mengaku sering menilai kualitas produk berdasarkan sentuhan, namun Yamamoto mengatakan bahwa terkait tuna, penampilan adalah segalanya. “Saya harus memotong tuna segar setiap dua minggu, jadi saya tahu apa yang baik, apa yang tidak baik,” katanya. [SN/IF]