Aplikasi Nafas Bantu Pantau Kualitas Udara Saat Olahraga

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Aktifitas olahraga di masa pandemi sangat dianjurkan untuk meningkatkan imun tubuh, terutama di udara yang bersih. Aplikasi Nafas yang baru saja diluncurkan bisa membantu Anda memantau kualitas udara saat berolahraga

Banyak orang yang mulai berolahraga di luar ruangan di masa pandemi Covid 19. Namun, masih ada yang kurang menyadari bahaya polusi saat melakukan olahraga outdoor. ​

Hal ini yang mendasari Nafas, sebuah aplikasi kualitas udara lokal, merilis data adanya risiko kesehatan saat olahraga outdoor pukul 04.00 – 09.00 WIB berdasarkan Polusi Particulate Matter (PM 2,5).

Dengan temuan ini, diharapkan masyarakat dapat merencanakan waktu dan durasi terbaik dalam berolahraga outdoor secara aman.

“Berdasarkan data temuan, banyak lokasi yang sering kali memiliki tingkat PM2.5 yang telah melebihi 100 (ambang batas aman). Tentu ini menyoroti pentingnya mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk olahraga yang aman,” ujar Piotr Jakubowski, Co-founder & Chief Growth Officer Nafas.

Hasil Pantauan Udara dari Aplikasi Nafas

Aplikasi Nafas
Aplikasi Nafas (Foto: Nafas)

Berdasarkan lima wilayah yang dipantau selama 30 hari pada bulan Agustus 2020, (DKI Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, Bekasi), kota dengan pembacaan PM2,5 rata-rata terendah adalah Bogor dan Jakarta Pusat.

Sebaliknya, dua daerah yang paling memprihatinkan adalah Tangerang Selatan dan Bekasi yang memiliki kualitas udara 5 hari tidak layak untuk berjalan di luar selama lebih dari 30 menit.

Sampel tersebut diambil dari 46 sensor kualitas udara di wilayah Jabodetabek pada eksposur selama olahraga pagi, yakni pukul 05.00 – 09.00 WIB.

{Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kualitas Udara di Rumah, Menurut Dokter Reisa}

Data temuan lainnya, rata-rata kualitas udara pada Jumat pagi di sebagian besar lokasi di Jabodetabek lebih baik dari hari-hari lainnya.

Untuk wilayah Jakarta Pusat dan Tangerang, Kamis pagi lah yang memiliki kualitas udara terbaik selama seminggu. Adapun beberapa hari dengan kualitas udara terburuk adalah Minggu, Selasa, dan Rabu bergantung pada lokasinya.

Di wilayah Tangerang, Tangerang Selatan, Jakarta Selatan dan Bogor, Minggu menjadi hari dengan polusi tertinggi.

Tingginya tingkat polusi ini pun berpengaruh pada efektivitas lamanya berolahraga yang disarankan. Semakin tinggi tingkat PM2.5 (melebihi 100), maka semakin singkat waktu olahraga yang disarankan.

Berdasarkan studi dari University of Cambridge yang berjudul “Dapatkah polusi udara menghapus manfaat kesehatan dari bersepeda dan berjalan kaki?”, jika level PM2.5 mencapai 100 ug/m3, maka berolahraga di atas 90 menit tidak akan bermanfaat bagi tubuh dan justru membahayakan tubuh.

{Baca Juga: Kualitas Udara Indonesia Membaik Imbas Virus Corona}

Selanjutnya, jika tingkat PM2.5 di atas 165 ug/m3, maka waktu olahraga yang optimal adalah maksimal 30 menit. PM2.5 merupakan polutan paling berbahaya jika terhirup di tubuh manusia.

Uniknya, tingkat kualitas udara di Jabodetabek selama jam olahraga sangat bervariasi. Suatu hari kualitas udara bisa bagus, di hari lain bisa buruk.

Sebagai contoh, dari pantauan nafas selama sebulan penuh, Bogor, Jakarta Pusat, Depok, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan memiliki kualitas udara yang dapat diterima untuk berolahraga pada 1 Agustus.

Namun pada 7 Agustus, olahraga sebaiknya dibatasi hanya sampai 90 menit di semua wilayah Jakarta, kecuali Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Ini semakin menegaskan betapa pentingnya mengukur kualitas udara kita tepat sebelum kita melakukan olahraga.

Sebagai aplikasi kualitas udara, nafas telah memasang 46 ​sensor kualitas udara di berbagai titik di Jabodetabek. ​Setiap sensor itu nantinya dapat memberikan data kualitas udara real-time bagi pengguna melalui aplikasi. ​

{Baca Juga: Lokasi dengan Udara Terbersih di Bumi Ditemukan, di Manakah?}

Aplikasi pemantauan kualitas udara ini memberikan data kualitas udara di DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi dan Depok.

Dengan jaringan sensor yang sudah terpasang, diharapkan kualitas udara ini bisa dipakai publik dengan baik dengan aplikasi yang mudah dipakai dan dibaca.

Dari pengamatan yang sama, nafas juga melihat waktu terbaik untuk melakukan olahraga berdasarkan data per jamnya untuk setiap wilayah kota.

Rata-rata, kualitas udara terburuk adalah antara pukul 02.00 hingga 09.00, yang mana mulai membaik dan terus membaik sepanjang hari hingga sekitar pukul 17.00. (HR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI