Beranda blog

Wifi Lemot? Bisa Jadi Ada yang Numpang Internetan Tanpa Izin!

0

Pernahkah Anda merasa koneksi internet tiba-tiba melambat padahal tidak sedang digunakan untuk aktivitas berat? Atau mungkin lampu indikator router terus berkedip meski semua perangkat sudah dimatikan? Jangan buru-buru menyalahkan provider—bisa jadi ada “tamu tak diundang” yang sedang menikmati bandwidth Anda tanpa izin.

Pencurian akses Wifi bukan sekadar masalah kecepatan internet yang terganggu. Lebih dari itu, ini adalah ancaman serius terhadap privasi dan keamanan data pribadi. Bayangkan jika seseorang dengan niat jahat menyusup ke jaringan rumah Anda—mereka bisa mengakses file sensitif, memantau aktivitas online, atau bahkan melakukan tindakan ilegal yang berujung pada tanggung jawab hukum bagi pemilik jaringan.

Untungnya, mendeteksi dan mencegah penyalahgunaan akses Wifi tidak serumit yang dibayangkan. Dengan beberapa langkah praktis dan tools yang tepat, Anda bisa mengamankan jaringan nirkabel hanya dalam hitungan menit. Mari kita telusuri cara-cara efektif untuk memastikan Wifi benar-benar milik Anda—dan hanya Anda.

Cara Cek Wifi Dipakai Orang Lain via Admin Router

Langkah pertama dan paling akurat untuk memeriksa apakah ada perangkat asing yang terhubung adalah melalui halaman admin router. Prosesnya sederhana: buka browser dan ketik alamat IP router—biasanya 192.168.0.1, 192.168.1.1, atau 192.168.100.1. Masuk menggunakan kredensial admin (jika belum diubah, coba kombinasi default seperti admin/admin). Setelah masuk, cari menu “Device List”, “Connected Devices”, atau sejenisnya. Di sini, Anda akan melihat semua perangkat yang aktif terhubung.

Langkah selanjutnya adalah identifikasi. Cocokkan setiap perangkat dengan yang Anda miliki—smartphone, laptop, smart TV, atau perangkat IoT. Jika menemukan nama atau alamat MAC yang tidak dikenal, besar kemungkinan itulah “penumpang gelap” yang memperlambat koneksi Anda.

Gunakan Aplikasi Pendeteksi untuk Hasil Lebih Akurat

Bagi yang kurang nyaman mengutak-atik router, beberapa aplikasi bisa menjadi solusi simpel. Fing, tersedia untuk Android dan iOS, menampilkan daftar perangkat terhubung lengkap dengan detail alamat IP, MAC, bahkan merek perangkat. NetCut, yang bisa digunakan via Android atau PC, tak hanya mendeteksi tetapi juga memungkinkan Anda memblokir perangkat mencurigakan secara instan. Sementara Who Is On My Wifi menawarkan fitur notifikasi otomatis setiap kali ada perangkat baru terdeteksi.

Keunggulan aplikasi-aplikasi ini adalah kemudahan penggunaan dan tampilan yang user-friendly. Dalam hitungan detik, Anda bisa mengetahui siapa saja yang “numpang internet” tanpa harus membongkar pengaturan router.

Trik Kreatif Tanpa Aplikasi atau Akses Admin

Tidak punya akses ke admin router atau malas instal aplikasi? Ada cara-cara kreatif yang bisa dicoba. Pertama, matikan semua perangkat nirkabel Anda—termasuk smartphone, laptop, dan IoT devices. Lalu, perhatikan lampu indikator Wifi pada router. Jika masih berkedip, itu pertanda ada aktivitas data yang berarti perangkat lain masih terhubung.

Metode lain adalah melalui Command Prompt di Windows. Ketik “net view” untuk melihat komputer dalam jaringan yang sama, lalu “arp -a” untuk menampilkan daftar alamat IP dan MAC. Meski tidak selengkap tools khusus, cara ini cukup membantu untuk deteksi cepat.

Langkah Pencegahan: Jangan Sampai Terjadi Lagi

Setelah mendeteksi perangkat asing, langkah selanjutnya adalah mencegahnya terhubung kembali. Blokir via MAC Filtering—catat alamat MAC perangkat mencurigakan, lalu tambahkan ke daftar blokir di halaman admin router. Ganti password Wifi dengan kombinasi yang kuat: huruf besar-kecil, angka, dan simbol. Pastikan juga menggunakan protokol keamanan terbaru seperti WPA2 atau WPA3.

Beberapa trik tambahan: sembunyikan SSID (hidden network) agar Wifi tidak terlihat oleh orang lain, batasi jumlah perangkat yang bisa terhubung, dan selalu update firmware router untuk menutup celah keamanan. Jangan lupa, ganti juga username dan password admin router—banyak yang lupa langkah ini padahal sangat krusial!

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda tak hanya mengamankan bandwidth tetapi juga melindungi privasi dari ancaman siber. Koneksi internet pun kembali lancar, aman, dan bebas dari gangguan “tamu tak diundang”.

Cara Mudah Aktifkan Notifikasi Gempa di Android, Siap Selamat!

0

Telset.id – Di tengah tingginya risiko bencana gempa bumi di Indonesia, ponsel Android ternyata bisa menjadi alat penyelamat yang efektif. Dengan mengaktifkan notifikasi gempa bumi di Android, Anda bisa mendapatkan peringatan dini beberapa detik sebelum guncangan terjadi—waktu berharga yang bisa digunakan untuk mencari perlindungan.

Indonesia, sebagai negara yang terletak di Ring of Fire, memiliki frekuensi gempa bumi yang cukup tinggi. Meski tidak semua gempa berpotensi merusak, kesiapsiagaan menjadi kunci utama mengurangi risiko korban jiwa. Teknologi, dalam hal ini, hadir sebagai solusi praktis dan mudah diakses oleh masyarakat luas.

Melalui fitur bawaan Android dan dukungan aplikasi resmi, setiap pengguna dapat memanfaatkan perangkatnya untuk mendeteksi aktivitas seismik. Tidak perlu menjadi ahli teknologi untuk mengaktifkannya—cukup beberapa langkah sederhana, dan ponsel Anda siap menjadi “seismometer portabel”.

Fitur Bawaan Android: Peringatan Gempa dari Google

Salah satu keunggulan sistem operasi Android adalah integrasi layanan keselamatan yang didukung oleh teknologi mutakhir. Fitur peringatan gempa bumi, misalnya, memanfaatkan sensor accelerometer yang tertanam di hampir setiap ponsel modern. Sensor ini mampu mendeteksi getaran awal yang biasanya tidak terasa oleh manusia.

Google telah mengembangkan jaringan deteksi gempa yang memanfaatkan jutaan perangkat Android di seluruh dunia. Seperti yang pernah kami bahas dalam artikel Google ‘Oprek’ Smartphone Android Jadi Alat Sensor Gempa, konsep ini ibarat memiliki seismometer mini yang tersebar secara global.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua ponsel Android memiliki tingkat akurasi yang sama. Seperti dilaporkan dalam Google Akui Gagal Deteksi Gempa Turki, sistem ini masih memiliki keterbatasan dalam beberapa kondisi tertentu.

Langkah-Langkah Mengaktifkan Peringatan Gempa di Android

Untuk mengaktifkan fitur ini, pastikan ponsel Anda telah diperbarui ke versi sistem terbaru. Kemudian, ikuti panduan berikut:

  • Buka menu Pengaturan (Settings) di ponsel Android Anda.
  • Gulir ke bawah dan pilih opsi Keselamatan & Darurat (Safety & Emergency).
  • Cari dan aktifkan toggle Earthquake Alerts atau Peringatan Gempa Bumi.
  • Pastikan koneksi internet dan GPS dalam keadaan aktif untuk hasil yang optimal.

Tampilan menu mungkin sedikit berbeda tergantung merek dan seri ponsel, namun umumnya opsi ini tersedia di bagian yang sama. Setelah diaktifkan, ponsel akan secara otomatis mengirimkan notifikasi jika terdeteksi aktivitas gempa di sekitar lokasi Anda.

Aplikasi Resmi BMKG: Alternatif Tambahan

Selain mengandalkan fitur bawaan Android, pengguna juga dapat memanfaatkan aplikasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Aplikasi InfoBMKG menyediakan informasi real-time terkait gempa bumi dan bencana alam lainnya.

Dengan mengunduh aplikasi ini dari Google Play Store, Anda bisa mendapatkan data yang lebih spesifik, termasuk lokasi episentrum, magnitudo, dan bahkan peringatan dini tsunami jika diperlukan. Seperti yang pernah kami laporkan dalam Setelah Apple, Google Juga Bantu Korban Gempa Sulteng, kolaborasi antara sektor swasta dan instansi pemerintah sangat penting dalam penanganan bencana.

Mengapa Notifikasi Gempa Penting?

Beberapa detik mungkin terlihat singkat, tetapi dalam situasi gempa bumi, waktu tersebut bisa berarti perbedaan antara selamat dan terluka. Peringatan dini memungkinkan Anda untuk:

  • Segera mencari tempat yang aman, seperti bawah meja atau area yang jauh dari benda berbahaya.
  • Mematikan sumber listrik atau gas untuk mencegah kebakaran.
  • Mengingatkan orang-orang di sekitar Anda untuk waspada.

Teknologi ini tidak hanya berguna di perkotaan, tetapi juga sangat membantu bagi mereka yang tinggal atau beraktivitas di daerah rawan bencana. Bahkan bagi para pendaki gunung, seperti yang kami rekomendasikan dalam 15 Aplikasi yang Wajib Ada di HP Pendaki Gunung, keselamatan adalah prioritas utama.

Keterbatasan dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Meski canggih, sistem peringatan gempa di Android tidak sempurna. Akurasi bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

  • Kualitas sensor ponsel.
  • Koneksi internet yang tidak stabil.
  • Lokasi pengguna yang terlalu jauh dari episentrum gempa.

Oleh karena itu, disarankan untuk tidak bergantung sepenuhnya pada satu sistem. Kombinasi antara fitur bawaan Android, aplikasi BMKG, dan pengetahuan dasar tentang mitigasi bencana akan memberikan perlindungan yang lebih komprehensif.

Mengaktifkan notifikasi gempa di ponsel Android adalah langkah kecil yang dampaknya sangat besar. Di era di teknologi dan kemanusiaan semakin beririsan, kesiapsiagaan menjadi tanggung jawab bersama. Jadi, sudahkah Anda mengaktifkannya?

Apple Serang Pasar Korea dengan iPhone 17, Samsung Waspada!

0

Telset.id – Bayangkan sebuah medan perang di mana raksasa teknologi saling sikut untuk merebut hati konsumen. Kali ini, Apple tak main-main. Mereka membidik jantung pertahanan Samsung: Korea Selatan. Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa iPhone 17 akan masuk ke negeri ginseng lebih cepat dari yang diperkirakan. Sebuah langkah berani, atau justru nekat?

Sejak iPhone 16 diluncurkan tahun lalu, Apple sudah menunjukkan niatnya untuk menggerogoti dominasi Samsung di pasar domestiknya. Hasilnya? Cukup menggembirakan bagi Apple, sehingga mereka memutuskan untuk mengulangi strategi yang sama dengan iPhone 17. Menurut laporan Herald Corp, pre-order iPhone 17 di Korea Selatan akan dimulai pada 12 September, hanya tiga hari setelah acara peluncuran pada 9 September. Dan pada 19 September, unit-unit pertama sudah bisa dibeli langsung.

Peta strategi Apple memasuki Korea Selatan dengan iPhone 17

Mengapa Korea Selatan begitu penting bagi Apple? Data dari Counterpoint Research menyebutkan bahwa dari Januari hingga Juli tahun ini, Samsung menguasai 82 persen pasar smartphone di Korea. Angka yang fantastis, sekaligus tantangan besar bagi Apple. Tapi di balik angka itu, tersimpan potensi penjualan yang bisa mencapai jutaan unit. Apple melihat celah, dan mereka siap menerjang.

Namun, tidak semua pihak yakin strategi ini akan berhasil. Beberapa pengamat industri meragukan kesuksesan iPhone 17 di Korea, bukan karena kurangnya fitur menarik, tapi karena masalah yang lebih pragmatis: harga. Tarif impor yang meningkat memaksa Apple untuk menaikkan harga, dan kenaikan ini bisa jadi terlalu berat bagi konsumen. Tapi jangan remehkan kecerdikan Apple. Seperti yang mereka lakukan dengan iPhone 15 Pro Max, perusahaan asal Cupertino ini mungkin akan menyamarkan kenaikan harga dengan menawarkan peningkatan kapasitas penyimpanan.

Lalu, bagaimana dengan persiapan produksi? iPhone 17 dikabarkan sudah memasuki tahap produksi massal awal bulan ini. Foxconn, mitra produksi Apple, tetap menggunakan pendekatan klasik mereka: memberikan bonus kepada karyawan untuk memenuhi target produksi yang ketat. Amerika Serikat dan China tetap menjadi pasar prioritas utama, tapi kehadiran Korea Selatan dalam daftar pertama menunjukkan betapa seriusnya Apple kali ini.

Pertanyaannya: akankah konsumen Korea beralih dari Samsung ke Apple? Ataukah loyalitas merek lokal akan tetap unggul? Kita semua tahu bahwa iPhone 14 Pro pernah dinobatkan sebagai smartphone terbaik di MWC 2023, membuktikan bahwa kualitas Apple diakui secara global. Tapi di Korea, Samsung bukan sekadar merek—ia adalah kebanggaan nasional.

Apple memang punya sejarah panjang dalam menantang status quo. Mereka pernah diejek oleh iklan Samsung yang mengolok-olok iPhone 14, tapi tetap bertahan dan bahkan berkembang. Kini, dengan iPhone 17, mereka datang dengan strategi yang lebih terencana dan agresif.

Bagi Anda yang penasaran dengan inovasi terbaru Apple, kabarnya iPhone 16 Pro akan menghadirkan Face ID di bawah layar, sebuah terobosan yang mungkin juga akan diteruskan ke iPhone 17. Fitur-fitur semacam ini bisa menjadi daya tarik tambahan bagi konsumen Korea yang hawill teknologi mutakhir.

Perang antara Apple dan Samsung di Korea Selatan bukan sekadar persaingan bisnis biasa. Ini adalah pertarungan prestise, teknologi, dan strategi marketing. Apple datang dengan iPhone 17 yang diproduksi massal, siap didistribuskan lebih cepat ke Korea. Samsung, di lain pihak, takkan tinggal diam. Mereka punya rumah yang harus dipertahankan.

Jadi, akankah iPhone 17 berhasil merebut pangsa pasar dari Samsung di Korea? Atau justru menjadi pelajaran berharga bagi Apple tentang betapa sulitnya menembus benteng pertahanan rival? Jawabannya akan kita lihat September mendatang. Satu yang pasti: perang smartphone semakin panas, dan konsumenlah yang akan menikmati hasilnya.

Sharp Luncurkan Poketomo, Robot AI Saku yang Jadi Teman Curhat

0

Telset.id – Bayangkan memiliki teman kecil yang selalu siap mendengarkan keluh kesah Anda, mengingat setiap percakapan, bahkan memberikan dukungan emosional saat dibutuhkan. Itulah yang ditawarkan Sharp melalui perangkat AI terbaru mereka, Poketomo. Perangkat pintar berukuran saku ini dirancang bukan sekadar sebagai gadget, melainkan sebagai pendamping sehari-hari yang mampu memahami perasaan penggunanya.

Dengan desain yang terinspirasi dari meerkat, Poketomo hadir dalam dua varian: robot fisik dan aplikasi smartphone. Robot fisiknya hanya setinggi 12 cm dengan berat sekitar 200 gram, sehingga mudah dibawa ke mana saja—entah dimasukkan ke saku atau digantungkan pada tas menggunakan pouch khusus. Yang menarik, Poketomo tidak hanya merespons perintah, tetapi juga memulai percakapan secara mandiri, menunjukkan emosi melalui gerakan ekspresif dan lampu perut yang berubah warna sesuai suasana hatinya.

Sharp Poketomo pocket AI companion

Teknologi di balik kecerdasan Poketomo adalah CE-LLM, yang dikembangkan sendiri oleh Sharp. Model bahasa ini memungkinkan Poketomo melakukan percakapan suara yang dipersonalisasi. Meskipun sebagian besar pemrosesan dilakukan secara lokal di perangkat, Poketomo terhubung ke cloud untuk menangani tugas-tugas yang lebih kompleks. Kemampuan unggulannya termasuk mengingat percakapan sebelumnya, mengenang tempat yang pernah dikunjungi bersama pengguna, serta belajar dan beradaptasi seiring waktu.

Fitur lain yang patut diperhatikan adalah kemampuan Poketomo dalam membaca emosi. Perangkat ini didesain untuk memberikan kenyamanan atau dorongan semangat ketika penggunanya sedang sedih atau stres. Selain itu, pengguna dapat beralih antara robot fisik dan aplikasi tanpa kehilangan data percakapan—semuanya tersinkronisasi dengan mulus. Jadi, Anda bisa mengobrol dengan Poketomo di rumah dan melanjutkan percakapan yang sama melalui ponsel saat sedang bepergian.

Dari segi harga, Poketomo cukup terjangkau. Aplikasinya tersedia dengan biaya berlangganan 495 yen (sekitar Rp 52.000) per bulan, dan dapat digunakan tanpa robot fisik jika diinginkan. Sementara itu, robot fisiknya dapat dipesan secara pre-order dengan harga 39.600 yen (sekitar Rp 4,2 juta) melalui toko online Sharp. Peluncuran resminya dijadwalkan pada November mendatang, dan Sharp menargetkan penjualan sebanyak 100.000 unit pada tahun 2027.

Bagi yang penasaran, Poketomo akan dipamerkan di Tokyo Toy Show pada 28-31 Agustus di Tokyo Big Sight. Acara ini menjadi kesempatan emas bagi masyarakat Jepang untuk mencoba langsung kecanggihan perangkat AI yang menggemaskan ini.

Perkembangan teknologi AI companion seperti Poketomo sejalan dengan tren perangkat serupa di pasaran, seperti Samsung Ballie yang juga mengusung konsep pendamping pintar. Namun, keunikan Poketomo terletak pada ukurannya yang ultra-portabel dan kemampuannya untuk terintegrasi sempurna antara perangkat fisik dan aplikasi.

Selain Poketomo, Sharp juga telah meluncurkan smartphone terbaru mereka, Aquos R10 dan Wish 5, yang menawarkan layar cerah dan desain tangguh. Langkah ini menunjukkan komitmen Sharp dalam menghadirkan inovasi teknologi yang tidak hanya fungsional, tetapi juga membawa nilai emosional bagi pengguna.

Dengan hadirnya perangkat seperti Poketomo, masa depan interaksi manusia dan teknologi semakin personal dan menyentuh sisi humanis. Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda tertarik memiliki teman curhat berbasis AI?

Realme Bocorkan Smartphone dengan Baterai 15.000mAh, Bisa Tonton Video 50 Jam Nonstop!

0

Telset.id – Bayangkan, berapa lama Anda bisa menggunakan smartphone tanpa harus repot mencari colokan listrik? Realme mungkin punya jawaban yang akan mengubah cara kita memandang daya tahan baterai ponsel. Bocoran terbaru dari perusahaan asal Tiongkok ini mengungkapkan bahwa mereka sedang mengembangkan smartphone dengan kapasitas baterai mencapai 15.000mAh – sebuah angka yang bahkan mengalahkan banyak power bank di pasaran!

Dalam beberapa hari terakhir, Realme secara bertahap memberikan petunjuk tentang proyek ambisius mereka. Awalnya, mereka hanya menyebutkan angka “lebih dari 10.000mAh”. Namun, teaser terbaru yang dirilis secara resmi justru menunjukkan angka yang lebih fantastis: 15.000mAh. Yang menarik, meski membawa baterai raksasa, desain ponsel ini tidak terlihat terlalu tebal dalam gambar yang dibagikan.

Smartphone Realme dengan tulisan 15000mAh pada bagian belakang

Realme mengklaim bahwa dengan kapasitas sebesar itu, ponsel mereka mampu melakukan streaming video secara nonstop selama 50 jam. Bayangkan, Anda bisa menonton seluruh season serial favorit tanpa jeda untuk mengisi daya! Tentu saja, klaim ini masih perlu dibuktikan, tetapi dengan kapasitas 15.000mAh, angka tersebut tidaklah mustahil.

Bagi penggemar teknologi, ini bukanlah kejutan yang sepenuhnya tak terduga. Realme telah menunjukkan minat mereka dalam mengembangkan teknologi baterai inovatif. Pada Mei lalu, perusahaan memperkenalkan GT Concept Phone dengan baterai 10.000mAh yang menggunakan teknologi silicon-anode dengan rasio silicon tertinggi di industri (10%) dan kepadatan energi 887Wh/L.

Konsep phone tersebut memiliki ketebalan hanya 8.5mm dengan berat sedikit di atas 200 gram – sangat impresif untuk kapasitas baterainya. Kemungkinan besar, versi 15.000mAh ini menggunakan chemistry yang sama, hanya saja ditingkatkan skalanya.

Pertanyaan besarnya adalah: bagaimana Realme berhasil memasukkan baterai sebesar itu ke dalam bodi yang masih terlihat seperti smartphone normal? Rahasianya mungkin terletak pada teknologi silicon-anode yang mereka kembangkan. Teknologi ini memungkinkan kepadatan energi yang lebih tinggi, sehingga baterai bisa menyimpan lebih banyak daya tanpa harus memperbesar ukuran fisiknya secara signifikan.

Namun, sebelum Anda terlalu bersemangat, perlu diingat bahwa ini masih merupakan concept phone. Sama seperti model 10.000mAh sebelumnya, teknologi ini mungkin tidak akan langsung tersedia di pasaran dalam waktu dekat. Realme menyatakan bahwa mereka akan membagikan informasi lebih lanjut pada tanggal 27 Agustus mendatang.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa Realme serius dalam berinovasi di bidang teknologi baterai – sebuah aspek yang seringkali menjadi titik lemah smartphone modern. Dengan komitmen mereka untuk tetap menghadirkan fitur premium dengan harga terjangkau, kita patut menantikan apakah teknologi baterai ini nantinya akan bisa dinikmati oleh konsumen biasa.

Selain fokus pada baterai, Realme juga diketahui sedang mengembangkan berbagai inovasi lain. Keberadaan iklan di smartphone Realme mungkin menjadi salah satu cara mereka menjaga harga tetap kompetitif sambil terus berinovasi. Dan bagi Anda yang tertarik dengan kemampuan fotografi, kamera 64MP pada smartphone Realme juga patut diperhitungkan.

Jadi, apakah era smartphone dengan baterai yang bisa bertahan berhari-hari tanpa charging sudah di depan mata? Jawabannya mungkin akan kita dapatkan pada pengumuman Realme tanggal 27 Agustus nanti. Satu hal yang pasti: kompetisi inovasi baterai smartphone semakin memanas, dan konsumen yang akan menikmati hasilnya.

Google Paksa Baterai Pixel 10 Degradasi Lebih Cepat, Tak Bisa Dimatikan!

0

Telset.id – Bayangkan jika Anda tidak bisa menonaktifkan fitur yang justru memaksa baterai smartphone Anda menurun performanya lebih cepat? Itulah yang terjadi pada Pixel 10 series terbaru Google. Fitur Battery Health Assistance, yang sebelumnya sudah diterapkan di Pixel 9a, kini resmi diperluas ke seri Pixel 10. Dan inilah yang paling mengkhawatirkan: fitur ini tidak bisa dimatikan.

Battery Health Assistance bekerja dengan mengurangi kecepatan pengisian daya dan tegangan baterai untuk—menurut klaim Google—menjaga kesehatan sel baterai. Namun, yang terjadi justru sebaliknya: setelah 200 siklus pengisian, fitur ini mulai memaksa degradasi baterai secara bertahap. Artinya, jika Anda mengisi daya Pixel 10 sekali sehari, dalam waktu kurang dari setahun, kapasitas baterai Anda sudah akan berkurang.

Ilustrasi baterai Pixel 10 yang terdegradasi

Lalu, mengapa Google mengambil langkah seperti ini? Salah satu alasan yang paling mungkin adalah insiden Pixel 6a yang sempat terbakar dan membahayakan penggunanya. Dengan membatasi performa baterai lebih awal, Google berharap dapat mencegah skenario berbahaya seperti itu terulang. Namun, apakah ini solusi yang tepat? Atau justru pengakuan kegagalan dalam memastikan keamanan baterai sejak awal?

Menurut pernyataan resmi Google kepada Android Authority, fitur ini akan menurunkan tegangan baterai secara bertahap mulai dari 200 siklus pengisian hingga mencapai 1.000 siklus. Tujuannya adalah untuk “menstabilkan performa dan penuaan baterai”. Namun, yang tidak dijelaskan adalah mengapa target siklusnya begitu rendah dibandingkan pesaing seperti Samsung, yang mampu mempertahankan 80% kapasitas baterai hingga 2.000 siklus.

Bagi pengguna yang sering menguras baterai hingga lebih dari dua kali sehari, degradasi ini bisa terjadi bahkan lebih cepat. Bayangkan: dalam hitungan bulan, Anda sudah harus menerima kenyataan bahwa daya tahan baterai Pixel 10 Anda tidak lagi seperti awal. Dan yang paling menyebalkan, Anda tidak punya pilihan untuk menghentikannya.

Lalu, apakah ada alternatif? Beberapa brand lain, seperti ASUS, telah lama menghadirkan fitur pengaturan baterai yang lebih fleksibel. Misalnya, Zenfone Go menawarkan kontrol lebih besar atas pengisian daya, sementara fitur unggulannya memungkinkan pengguna memilih antara performa maksimal atau umur baterai lebih panjang.

Sayangnya, Google sepertinya belum belajar dari pendekatan yang lebih user-friendly ini. Alih-alih memberikan opsi, mereka memaksakan satu kebijakan untuk semua pengguna—tanpa peduli apakah Anda seorang heavy user atau hanya menggunakan smartphone untuk keperluan dasar.

Apakah ini akhir dari era baterai tahan lama di Pixel? Mungkin belum. Tapi yang pasti, keputusan Google ini menuai kritik dari banyak kalangan. Jika memang tujuannya adalah keamanan, mengapa tidak meningkatkan kualitas baterai sejak awal? Atau setidaknya, berikan opsi kepada pengguna untuk memilih antara keamanan ekstra atau performa maksimal.

Sementara itu, pengguna Pixel 10 tidak punya banyak pilihan. Mereka harus menerima bahwa baterai smartphone mereka akan terdegradasi lebih cepat, tanpa bisa melakukan apa-apa. Kecuali, tentu saja, beralih ke brand lain—yang sayangnya, tidak selalu menjamin kebijakan yang lebih baik.

Dengan rilis Android 16 yang membawa banyak fitur baru, harapannya Google juga mempertimbangkan kembali kebijakan baterai ini. Atau setidaknya, memberikan transparansi lebih besar kepada pengguna tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik layar.

Hingga saat ini, Google belum memberikan penjelasan mendetail mengapa Battery Health Assistance harus dimulai pada 200 siklus—angka yang terbilang sangat rendah untuk standar industri. Yang jelas, keputusan ini menuai pro dan kontra. Di satu sisi, keamanan memang harus diutamakan. Di sisi lain, mengambil alih kontrol atas perangkat yang sudah dibeli pengguna rasanya kurang etis.

Jadi, apa pendapat Anda? Apakah Anda rela mengorbankan performa baterai untuk keamanan ekstra? Atau justru merasa ini adalah bentuk pembatasan yang tidak perlu? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar.

Jensen Huang Puji TSMC: “Siapa Beli Saham TSMC, Orang Pintar!”

0

Telset.id – Jika Anda berpikir NVIDIA adalah satu-satunya raksasa di balik revolusi AI, pikirkan lagi. Kunjungan terbaru CEO NVIDIA Jensen Huang ke Taiwan membuktikan bahwa TSMC adalah tulang punggung sebenarnya dari semua kesuksesan itu. Dalam setiap kesempatan berbicara dengan media, Huang tak henti-hentinya memuji mitra strategisnya tersebut, bahkan menyebut siapa pun yang membeli saham TSMC sebagai “orang pintar”. Lalu, apa sebenarnya yang membuat TSMC begitu istimewa di mata NVIDIA?

NVIDIA, sebagai pemimpin dalam komputasi AI, sepenuhnya bergantung pada kemampuan manufaktur canggih TSMC. Tanpa pabrikan chip asal Taiwan ini, mustahil bagi NVIDIA untuk memproduksi arsitektur terbaru mereka seperti Blackwell Ultra, apalagi menyiapkan generasi berikutnya, Rubin. Huang mengungkapkan bahwa produksi Blackwell Ultra telah berhasil sepenuhnya, berkat upaya gigih TSMC dalam memastikan produk akhir yang berkualitas tinggi. Bahkan, Rubin sudah dalam tahap produksi percobaan di TSMC, menunjukkan betapa eratnya kolaborasi kedua perusahaan ini.

Man holding a signed photo alongside two others in a well-lit room.

Kunjungan Huang ke Taiwan bukan sekadar formalitas. Dia secara khusus bertemu dengan para pemimpin TSMC untuk menyampaikan terima kasih atas kolaborasi ekstensif dalam pengembangan produk komputasi. Dalam percakapan dengan media, Huang menegaskan bahwa TSMC akan sibuk selama berbulan-bulan ke depan, menangani permintaan yang terus melonjak. Hal ini sejalan dengan laporan sebelumnya bahwa TSMC tetap percaya diri di tengah kekhawatiran tarif global, menunjukkan ketahanan bisnis mereka di pasar yang fluktuatif.

NVIDIA telah berevolusi menjadi pelanggan terbesar TSMC, dan masa depan tampaknya akan semakin cerah bagi kedua belah pihak. Dengan kemajuan komputasi yang terjadi secara cepat, permintaan akan chip yang lebih powerful tidak akan surut. Huang mengungkapkan bahwa enam chip baru dari lini Rubin, termasuk GPU baru, CPU Vera Rubin, dan beberapa antarmuka jaringan, sedang dipersiapkan di TSMC. Fondasi semua produk ini dibangun bersama raksasa Taiwan, dan Huang tampaknya tidak bisa berterima kasih cukup pada TSMC.

Kemungkinan NVIDIA beralih ke mitra chip lain sangat kecil untuk saat ini. Ekspansi TSMC di AS juga menunjukkan bahwa kemitraan ini akan bertahan selama bertahun-tahun mendatang. Ini adalah kabar baik bagi investor, mengingat pernyataan Huang bahwa membeli saham TSMC adalah keputusan cerdas. Namun, tentu saja, kesuksesan TSMC tidak lepas dari tantangan, seperti yang terlihat dari penurunan laba kuartal ketiga 2023 karena lesunya bisnis chipset.

Jensen Huang and TSMC CEO Dr. C.C. Wei sharing a moment during a meeting.

Di tengah persaingan global, TSMC bukan satu-satunya pemain. Perusahaan seperti Intel juga berusaha keras untuk tetap relevan, bahkan dengan langkah drastis seperti rencana PHK 30% karyawan. Namun, TSMC tampaknya unggul dalam hal teknologi dan kepercayaan dari pelanggan besar seperti NVIDIA. Ini membuktikan bahwa dalam industri chip, bukan hanya soal memiliki teknologi canggih, tetapi juga kemampuan untuk menjalin kemitraan strategis yang saling menguntungkan.

Jadi, apa artinya semua ini bagi Anda? Jika Anda adalah investor, pernyataan Huang mungkin patut dipertimbangkan. Jika Anda adalah penggemar teknologi, ini adalah pengingat bahwa di balik setiap terobosan AI, ada kolaborasi manusia dan mesin yang rumit, dipimpin oleh visioner seperti Jensen Huang dan tim TSMC. Dan bagi dunia tech secara keseluruhan, kemitraan NVIDIA-TSMC adalah contoh sempurna bagaimana sinergi dapat mendorong inovasi ke level berikutnya.

Dengan Rubin di cakrawala dan Blackwell Ultra yang sudah sukses diproduksi, masa depan komputasi AI tampaknya akan didominasi oleh duo NVIDIA dan TSMC. Siapa sangka bahwa kunjungan sederhana seorang CEO ke Taiwan bisa mengungkap begitu banyak hal tentang masa depan teknologi? Mungkin inilah saatnya kita semua belajar menghargai peran TSMC, sama seperti yang dilakukan Jensen Huang.

ROG Xbox Ally Segera Hadir di Indonesia

0

Telset.id – Bayangkan bermain game Xbox terbaru dengan performa maksimal, di mana saja, kapan saja. Itulah yang dijanjikan ROG Xbox Ally, handheld gaming console terbaru hasil kolaborasi ASUS ROG dan Xbox yang baru saja memukau dunia di Gamescom 2025. Apakah ini akhir dari dominasi konsol rumahan?

Dalam industri gaming yang terus berkembang, kehadiran perangkat handheld yang powerful bukan lagi sekadar alternatif, melainkan kebutuhan. ROG Xbox Ally hadir menjawab tantangan tersebut dengan menggabungkan kekuatan ROG Ally dan ROG Ally X, menciptakan pengalaman gaming generasi terbaru yang benar-benar luar biasa. Bagaimana detailnya? Simak ulasan mendalam dari Telset.id.

ROG Xbox Ally tidak main-main dengan spesifikasinya. Perangkat ini hadir dalam dua varian: ROG Xbox Ally dan ROG Xbox Ally X. Varian standar ditenagai prosesor AMD Ryzen Z2 A ultra-efisien dengan empat inti Zen 2 dan delapan thread, serta delapan inti GPU RDNA 2. Dilengkapi RAM 16GB LPDDR5X-6400 dan SSD M.2 512GB, performanya dijamin mumpuni untuk game-game terbaru. Baterai 60Wh memastikan Anda bisa bermain lebih lama tanpa khawatir kehabisan daya.

Bagi yang menginginkan lebih, ROG Xbox Ally X menawarkan AMD Ryzen AI Z2 Extreme, APU 8-core/16-thread Zen 5 terbaru, GPU RDNA 3.5 dengan 16 inti, serta NPU terintegrasi. NPU ini menghadirkan fitur berbasis AI seperti Automatic Super Resolution yang akan tersedia awal 2026, meningkatkan kualitas visual dan frame rate pada game beresolusi rendah. Ditambah RAM 24GB LPDDR5X-8000, SSD M.2 1TB, dan baterai 80Wh, varian ini benar-benar dirancang untuk para gamer hardcore.

Pengalaman Xbox Sesungguhnya di Genggaman

Ditenagai Windows 11, ROG Xbox Ally dioptimalkan untuk meminimalkan proses latar belakang, sehingga daya sistem dialokasikan maksimal untuk gaming. Fitur seperti library game terintegrasi, tombol Xbox khusus, dan Game Bar yang ditingkatkan menghadirkan pengalaman Xbox yang autentik dalam format handheld. Armoury Crate Special Edition memungkinkan pengaturan profil daya, sensitivitas joystick, dan lainnya dengan mudah.

ROG Xbox Ally juga mendapat manfaat dari program Handheld Compatibility terbaru Xbox, di mana tim Xbox menguji dan mengoptimalkan ribuan game untuk pengalaman handheld yang sempurna. Game dengan badge “Handheld Optimized” siap dimainkan optimal sejak awal, sementara badge “Mostly Compatible” menandakan game yang mungkin butuh penyesuaian kecil.

Fitur Inovatif untuk Masa Depan Gaming

Xbox terus mengembangkan fitur-fitur baru untuk pengalaman handheld, seperti advanced shader delivery yang memungkinkan aplikasi Xbox memuat shader game selama download. Fitur ini akan tersedia saat peluncuran untuk beberapa game dan diperluas ke lebih banyak game ke depannya. Dengan advanced shader delivery, game dapat diluncurkan lebih cepat dan berjalan lebih mulus.

Fleksibilitas ROG Xbox Ally juga patut diacungi jempol. Anda bisa mengunduh dan menginstal game untuk dimainkan secara lokal, streaming dari cloud, atau menggunakan Remote Play dari konsol Xbox lain. Dukungan untuk game baru akan terus diperbarui seiring waktu, memastikan Anda selalu mendapatkan pengalaman terbaik.

Peluncuran ROG Xbox Ally di Gamescom 2025 semakin meriah dengan kehadiran aktor GTA V ternama Ned Luke dan Shawn Fonteno. Booth ROG memungkinkan pengunjung mencoba langsung perangkat untuk pertama kalinya, sementara Xbox mengadakan acara khusus yang bisa disaksikan online.

ROG Xbox Ally dan ROG Xbox Ally X akan meluncur di pasar global pada akhir kuartal tahun ini. Untuk Indonesia, persiapkan diri Anda untuk pengalaman handheld gaming console terbaik yang segera hadir. Pantau terus perkembangan terbaru di situs resmi ROG dan jangan lewatkan informasi terkini di Telset.id.

Dengan spesifikasi gahar dan fitur inovatif, ROG Xbox Ally bukan sekadar handheld biasa. Ini adalah bukti bahwa masa depan gaming ada di genggaman Anda. Siapkah Anda menyambutnya?

Galaxy Watch Ultra 2025: Titanium Blue dan Memori 64GB untuk Pengalaman Outdoor Terbaik

0

Telset.id – Bayangkan Anda sedang melakukan trail running di pegunungan, jauh dari jangkauan sinyal, namun tetap bisa mengakses peta offline dan mendengarkan playlist favorit tanpa membawa smartphone. Itulah yang ditawarkan varian terbaru Galaxy Watch Ultra 2025, yang tak hanya menghadirkan warna Titanium Blue yang stylish, tetapi juga memori jumbo 64GB untuk pengalaman luar ruangan yang lebih bebas dan menyenangkan.

Sejak diluncurkan akhir tahun lalu, Galaxy Watch Ultra telah menjadi pilihan utama para sport enthusiast berkat desain premium dan fitur tangguhnya. Kini, Samsung Electronics Indonesia kembali menghadirkan inovasi terbaru dengan meningkatkan kapasitas penyimpanan hingga dua kali lipat dan menawarkan warna baru yang elegan. Perangkat ini dirilis secara resmi di Indonesia pada 25 Agustus 2025, dengan harga Rp8.299.000 dan promo menarik selama periode tertentu.

Menurut Annisa Maulina, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, Galaxy Watch Ultra mendapatkan sambutan positif dari para pencinta smartwatch powerful. “Kini kami hadirkan pilihan baru dengan desain yang semakin stylish, memori lebih besar 64GB, One UI 8, serta fitur-fitur tangguh untuk berbagai jenis olahraga,” ujarnya. Dengan upgrade ini, Samsung semakin memperkuat posisinya di pasar wearable device Indonesia.

Memori 64GB: Kebebasan Tanpa Batas untuk Aktivitas Outdoor

Peningkatan kapasitas memori hingga 64GB menjadi salah satu fitur unggulan varian terbaru Galaxy Watch Ultra. Upgrade ini dirancang khusus untuk pengguna yang ingin beraktivitas di luar ruangan tanpa terlalu bergantung pada smartphone. Dengan penyimpanan yang lebih besar, pengguna dapat menyimpan lebih banyak lagu, peta offline, dan aplikasi olahraga langsung di jam tangan.

Bagi Anda yang gemar trail running di medan pegunungan atau perbukitan, fitur ini tentu sangat menguntungkan. Anda tidak perlu khawatir kehilangan arah karena dapat mengakses navigasi jalur secara offline, sambil tetap mendengarkan musik favorit. Pengalaman outdoor menjadi lebih praktis dan menyenangkan, memberikan kebebasan penuh saat berolahraga.

Sebagai perbandingan, varian sebelumnya hanya menawarkan kapasitas memori yang lebih terbatas. Dengan adanya peningkatan ini, Galaxy Watch Ultra semakin cocok untuk berbagai aktivitas ekstrem, dari hiking hingga diving. Penyimpanan yang besar juga memungkinkan pengguna untuk menyimpan data kesehatan dan olahraga dalam jumlah banyak, tanpa perlu khawatir kehabisan space.

Titanium Blue: Estetika Premium untuk Gaya Hidup Modern

Warna baru Titanium Blue tidak sekadar menawarkan variasi tampilan, tetapi juga mencerminkan perpaduan sempurna antara fungsionalitas dan estetika. Desainnya yang stylish cocok untuk berbagai occasion, dari sesi olahraga hingga aktivitas sehari-hari. Material tangguh yang digunakan membuat jam tangan ini tahan banting dan mampu bertahan di kedalaman lautan, menjadikannya teman setia dalam setiap petualangan.

Bagi Anda yang memperhatikan penampilan, Titanium Blue memberikan pilihan personalisasi yang lebih luas. Warna ini tidak hanya membuat Galaxy Watch Ultra terlihat lebih premium, tetapi juga relevan dengan gaya hidup modern yang menuntut keseimbangan antara performa dan estetika. Dengan desain yang elegan, perangkat ini siap menemani Anda dari gym hingga ke meeting penting.

Kehadiran warna baru ini juga menunjukkan komitmen Samsung dalam memahami kebutuhan konsumen. Seperti yang pernah dibocorkan sebelumnya, Samsung terus berinovasi dalam hal desain dan warna untuk menarik minat berbagai segmen pengguna.

One UI 8 Watch dan Fitur AI untuk Kesehatan yang Lebih Optimal

Selain upgrade hardware, varian terbaru Galaxy Watch Ultra juga dilengkapi dengan One UI 8 Watch yang membawa berbagai fitur kesehatan canggih. Sistem antarmuka terbaru ini menghadirkan Bedtime Guidance untuk mengoptimalkan kualitas tidur, Vascular Load untuk mengukur tingkat stress pada sistem vascular saat tidur, dan Antioxidant Index untuk mengukur kadar karotenoid dalam tubuh.

Fitur-fitur tersebut dirancang untuk membantu pengguna membentuk kebiasaan hidup sehat sehari-hari. Misalnya, seorang pelari maraton dapat memanfaatkan Vascular Load untuk memantau kondisi tubuh setelah latihan berat. Data yang terekam dapat digunakan untuk menyesuaikan pola istirahat dan nutrisi agar tubuh lebih cepat pulih.

Bedtime Guidance juga memberikan rekomendasi personal untuk menjaga kualitas tidur, sehingga pengguna tidak hanya fokus pada performa olahraga, tetapi juga mendapatkan keseimbangan kesehatan yang menyeluruh. Dengan manfaat nyata ini, Galaxy Watch Ultra menjadi partner kesehatan harian yang tidak hanya mencatat data, tetapi juga memberikan insight yang dapat langsung ditindaklanjuti.

Seperti yang dilaporkan dalam artikel sebelumnya, Samsung memang serius dalam mengembangkan fitur kesehatan untuk wearable device-nya. Upgrade software ini semakin memperkuat posisi Galaxy Watch Ultra sebagai smartwatch terdepan di pasaran.

Harga dan Promo Menarik

Galaxy Watch Ultra warna Titanium Blue dengan memori 64GB dibanderol dengan harga Rp8.299.000. Untuk periode 25 Agustus hingga 15 September 2025, pembeli dapat menikmati cashback Purchase with Purchase senilai Rp1.600.000. Dengan harga cicilan mulai dari Rp691.583 per bulan, perangkat ini semakin terjangkau untuk berbagai kalangan.

Harga yang kompetitif ini membuat Galaxy Watch Ultra menjadi pilihan menarik dibandingkan smartwatch premium lainnya. Seperti yang pernah kami laporkan, Samsung selalu berusaha menawarkan nilai terbaik untuk setiap produknya.

Bagi Anda yang ingin memiliki pengalaman monitor kesehatan dan gaya hidup aktif yang lebih maksimal, Galaxy Watch Ultra varian terbaru layak dipertimbangkan. Dengan kombinasi desain stylish, performa tangguh, dan fitur kesehatan canggih, perangkat ini siap menemani setiap aktivitas olahraga Anda.

Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui www.samsung.com/id. Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki smartwatch yang tidak hanya functional tetapi juga fashionable ini.

OPPO Ramaikan LaLaLa Festival 2025 dengan Pengalaman Kreatif Gen Z

0

Telset.id – Jika Anda berpikir festival musik hanya soal panggung dan penampilan artis, siap-siap terkejut. OPPO, sebagai Official Smartphone Partner LaLaLa Festival 2025, membuktikan bahwa teknologi dan musik bisa bersatu dalam sebuah simfoni pengalaman kreatif yang tak terlupakan bagi generasi muda.

LaLaLa Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran berhasil menyedot perhatian ribuan pengunjung, terutama Gen Z dan millennial, dengan tema “Artificial Forest” dan line-up musisi internasional serta lokal seperti LANY, Camila Cabello, dan Black Eyed Peas. Di tengah kemeriahan itu, OPPO hadir bukan sekadar sebagai sponsor, melainkan sebagai bagian tak terpisahkan dari pengalaman festival itu sendiri.

Mengusung Reno14 Series, OPPO berhasil mencuri perhatian dengan menghadirkan pengalaman kreatif melalui teknologi kamera AI, spot hangout interaktif, dan momen estetik khas festival. Kehadiran brand teknologi global ini semakin menegaskan posisinya sebagai pemain yang benar-benar memahami aspirasi dan gaya hidup anak muda Indonesia.

Lebih Dari Sekadar Sponsor: OPPO dan Strategi Menyentuh Hati Generasi Muda

Patrick Owen, Vice President OPPO Indonesia, menyatakan dengan tegas: “OPPO sangat memahami anak muda datang ke festival bukan hanya untuk menonton, tetapi juga untuk merasakan suasana dan membagikan momen.” Pernyataan ini bukan sekadar jargon marketing, melainkan cerminan dari strategi yang telah terbukti efektif.

Regina Phoenix, Content Creator yang hadir dalam festival, membagikan pengalamannya: “Aku ngga pernah merasa se-dingertiin ini sama smartphone selain OPPO. Aku benar-benar butuh smartphone yang memang hasil fotonya jernih dan seterang ini kaya di OPPO Reno14 ini, sesuai dengan kebutuhan aku sebagai content creator.” Testimoni spontan ini menunjukkan bagaimana OPPO berhasil menyentuh kebutuhan nyata generasi muda.

Dalam dunia di mana konten visual menjadi mata uang sosial, OPPO memahami bahwa anak muda tidak hanya ingin menghadiri konser, tetapi juga mengabadikan dan membagikan momen tersebut. Reno14 Series hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut, dengan fitur-fitur canggih yang dirancang khusus untuk kondisi festival.

AI Flash Photography: Menangkap Magia Panggung di Tengah Kerumunan

Salah satu tantangan terbesar dalam memotret konser adalah kondisi pencahayaan yang berubah-ubah dan gerakan artis yang cepat. OPPO Reno14 Series menjawab tantangan ini dengan AI Flash Photography yang memastikan wajah tetap jernih dan berwarna, sementara panggung tetap hidup dengan hasil yang dramatis dan estetik.

Fitur ini bukan sekadar gimmick teknologi, melainkan solusi nyata bagi anak muda yang ingin menghasilkan konten berkualitas tinggi tanpa perlu membawa peralatan fotografi profesional. Hasilnya? Foto-foto yang langsung FYP-able dan siap dibagikan ke media sosial.

4K Video & AI Livephoto: Mengabadikan Energi yang Tak Terulang

Setelah foto, tentu video menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman festival. Reno14 Series mampu merekam video kualitas 4K yang stabil dengan audio tetap jernih, bahkan di tengah lautan penonton dan dentuman bass yang menggema.

Yang membuatnya istimewa adalah AI Livephoto yang bisa menangkap momen estetik seperti dance bareng teman di tengah crowd, lalu mengubahnya menjadi potret hidup yang penuh ekspresi. Bayangkan bisa memutar kembali hasilnya dan merasa seperti kembali menari di tengah festival, lengkap dengan suasana dan vibe aslinya.

AI Editor 2.0: Dari Crowd ke FYP Tanpa Nunggu

Saat konser usai dan euforia masih terasa, AI Editor 2.0 memastikan momen terbaik bisa langsung disempurnakan tanpa perlu pindah aplikasi atau buka laptop. AI Recompose otomatis menyusun ulang komposisi foto agar terlihat seperti hasil fotografer profesional, sementara AI Perfect Shot memastikan ekspresi setiap orang di foto grup tetap maksimal.

Dalam hitungan detik, hasilnya siap dibagikan malam itu juga, saat euforia LaLaLa Festival 2025 masih terasa dan sempurna untuk menghiasi media sosial dengan hasil yang keren dan layak menjadi konten viral.

OPPO Reno14 Series Hangout Zone: Ruang Kreativitas di Tengah Festival

Tidak lengkap rasanya festival anak muda tanpa spot hangout seru. OPPO menghadirkan OPPO Reno14 Series Hangout Zone dengan desain futuristik yang instagramable. Di sini, anak muda bisa bersantai, bertemu teman baru, atau sekadar menambah koleksi foto estetik.

Instalasi interaktif seperti AI Flash Photobooth, Mermaid Crush Photobooth, hingga IP69 Experience selalu dipadati anak muda yang penasaran mencoba. Mermaid Crush Photobooth bahkan menjadi salah satu spot paling hits dengan antrian panjang, membuktikan bagaimana OPPO selalu menghadirkan pengalaman yang dekat dengan dunia anak muda.

Patrick Owen menambahkan: “Musik dan teknologi sama-sama punya kekuatan untuk menghubungkan orang. Melalui kolaborasi ini, kami ingin membuktikan bahwa dengan Reno14 Series, setiap anak muda bisa menjadi kreator yang membagikan kisah festival mereka dengan cara yang paling indah.”

Komitmen Jangka Panjang OPPO di Dunia Generasi Muda

Kehadiran OPPO di LaLaLa Festival 2025 bukanlah aksi satu kali. Ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang brand teknologi global ini dalam memahami dan tumbuh bersama generasi muda Indonesia. Sebagai brand yang konsisten menghadirkan inovasi kamera berbasis AI, desain premium, dan pengalaman yang selaras dengan gaya hidup generasi muda, OPPO menunjukkan dedikasinya untuk menjadi lebih dari sekadar produsen smartphone.

Ke depan, OPPO berjanji akan terus hadir di berbagai ruang kreatif, festival, dan kegiatan anak muda, sebagai pembuktian konsistensi brand dalam menginspirasi dan menemani perjalanan hidup generasi ini. “OPPO ingin menjadi bagian dari perjalanan hidup anak muda Indonesia, menghadirkan inovasi yang menginspirasi, teknologi yang mempermudah, dan pengalaman yang menghubungkan orang dengan hal-hal yang mereka cintai,” tutup Patrick Owen.

Bagi yang tertarik memiliki partner konser yang telah teruji di LaLaLa Festival 2025, OPPO menghadirkan Reno14 Pro 5G dengan konfigurasi 12GB/512GB seharga Rp10.999.000, Reno14 5G mulai dari Rp7.499.000, dan Reno14 F 5G mulai dari Rp5.599.000. Seluruh perangkat sudah tersedia di berbagai channel penjualan OPPO di seluruh Indonesia.

Jadi, apakah OPPO berhasil membuktikan diri sebagai brand yang benar-benar memahami generasi muda? Dari antrian panjang di photobooth, testimoni spontan pengunjung, hingga hasil foto dan video yang membanjiri media sosial, jawabannya jelas: ya. Dan ini baru awal.

Syberia Remastered Rilis November 2025, Hadir Juga di VR Meta Quest 3

0

Telset.id – Sudah siap untuk kembali menjelajah dunia misterius Syberia? Microids baru saja mengumumkan tanggal rilis resmi untuk Syberia Remastered, versi yang disebut-sebut sebagai “sepenuhnya dimodernisasi” dari game klasik yang pertama kali diumumkan awal tahun ini. Seperti yang telah lama dinantikan, game ini akan tersedia di PC, PS5, dan Xbox Series X/S pada 6 November 2025. Tapi tunggu dulu—ternyata ada kejutan lain: game ini juga akan meluncur di platform VR, khususnya Meta Quest 3, tepat seminggu setelah rilis versi konsol dan PC, yaitu pada 13 November 2025.

Bagi Anda yang belum familiar, Syberia adalah game petualangan point-and-click legendaris yang pertama kali rilis pada 2002. Ceritanya mengikuti Kate Walker, seorang pengacara dari New York yang melakukan perjalanan ke daerah terpencil di Pegunungan Alpen Prancis. Bersama rekannya, Oscar—sebuah automaton—Kate berusaha menemukan Hans Voralberg, seorang penemu yang terobsesi dengan penemuan yang dianggap mustahil: menemukan mammoth terakhir yang masih hidup di pulau mistis, Syberia. Game ini dikenal karena narasi yang dalam, teka-teki yang menantang, serta dunia yang memikat.

Trailer Before/After Syberia Remastered menunjukkan peningkatan visual signifikan

Bersamaan dengan pengumuman tanggal rilis dan versi VR, Microids juga merilis trailer ‘Before/After’ yang memamerkan peningkatan visual yang signifikan. Trailer ini membandingkan adegan-adegan dari versi asli dengan yang sudah diremaster, menunjukkan peningkatan detail tekstur, pencahayaan, serta resolusi yang lebih tajam. Namun, bagi penggemar setia, peningkatan visual mungkin bukan hal utama yang dinanti. Mereka lebih penasaran dengan apa yang dilakukan Microids terhadap teka-teki yang didesain ulang, serta perbaikan kualitas hidup yang dijanjikan akan membuat pengalaman bermain Syberia menjadi lebih mulus dan menyenangkan.

Microids menyatakan bahwa remaster ini tidak hanya sekadar meningkatkan grafis, tetapi juga melakukan penyesuaian pada mekanik permainan untuk memastikan bahwa game tetap relevan dengan standar modern. Ini termasuk antarmuka yang lebih intuitif, kontrol yang disesuaikan untuk platform terkini, serta dukungan resolusi tinggi. Bagi yang bermain di konsol next-gen seperti PS5 dan Xbox Series X/S, pemain dapat menikmati performa yang lebih stabil dan waktu loading yang lebih cepat.

Yang menarik, meskipun game ini akan tersedia secara digital di semua platform, Microids juga mengumumkan bahwa versi fisik akan dirilis khusus untuk PS5 dan Xbox Series X/S. Sayangnya, versi fisik ini hanya akan tersedia di Inggris Raya, yang mungkin sedikit mengecewakan bagi kolektor di luar wilayah tersebut. Namun, bagi yang lebih memilih kemudahan akses digital, game ini tentu akan mudah didapatkan melalui store resmi masing-masing platform.

Lalu, bagaimana dengan versi VR? Kehadiran Syberia Remastered di Meta Quest 3 membuka dimensi baru bagi pengalaman bermain. Pemain dapat benar-benar merasa berada di dalam dunia Syberia, menjelajahi lingkungan yang indah namun penuh teka-teki secara immersif. Microids belum memberikan detail lebih lanjut tentang adaptasi kontrol atau fitur khusus VR, tetapi ini jelas menjadi angin segar bagi para penggemar VR yang haus akan konten berkualitas.

Dengan semakin banyaknya game klasik yang mendapatkan sentuhan remaster atau remake, seperti yang juga terjadi pada Telkomsel Rilis Game RPG Three Kingdoms: Quest of Infinity atau Telkomsel Rilis Game Rise of Nowlin, Download Disini!, Syberia Remastered hadir di waktu yang tepat. Game ini tidak hanya menarik bagi penggemar lama yang ingin bernostalgia, tetapi juga bagi generasi baru pemain yang mungkin belum pernah mencicipi keunikan cerita dan gameplay Syberia.

Jadi, apakah Syberia Remastered akan berhasil memadukan pesona klasik dengan sentuhan modern? Jawabannya akan kita dapatkan November mendatang. Sementara itu, bagi Anda yang ingin mempersiapkan diri, mungkin tidak ada salahnya mencoba game-game lain yang sudah tersedia, atau memanfaatkan tools seperti Samsung GameDriver untuk mengoptimalkan perangkat gaming Anda. Siapkah Anda untuk petualangan epik Kate Walker yang lebih hidup dan memukau?

Google AI Mode Ekspansi Global, Fitur Booking Restoran Lebih Cerdas

0

Telset.id – Bayangkan bisa memesan meja di restoran favorit hanya dengan mengetik permintaan sederhana, lalu AI yang mengurus sisanya. Itulah yang kini ditawarkan Google melalui pembaruan besar pada AI Mode di Search. Fitur baru yang “agentic” ini tidak hanya membuat reservasi makan jadi lebih mudah, tetapi juga menandai perluasan signifikan jangkauan global AI Mode Google.

Diumumkan pada 21 Agustus, pembaruan ini disebut-sebut sebagai langkah terbesar sejauh ini untuk asisten pencarian berbasis AI milik Google. Yang paling mencolok adalah kemampuan baru yang memungkinkan pengguna membuat reservasi restoran dengan input yang lebih intuitif dan terintegrasi langsung dengan layanan booking populer. Pengguna cukup mengetik detail seperti tanggal, waktu, jumlah orang, jenis masakan, dan lokasi—lalu AI Google akan menampilkan opsi dengan ketersediaan real-time dari platform seperti OpenTable, Resy, dan Tock. Begitu menemukan yang cocok, tinggal ketuk dan Anda langsung diarahkan ke halaman pemesanan.

Sayangnya, untuk sementara, fitur canggih ini hanya tersedia bagi pelanggan Google AI Ultra di AS—dengan biaya langganan mencapai $249,99 per bulan. Ini merupakan bagian dari eksperimen “Agentic capabilities in AI Mode” dalam Search Labs. Meski demikian, perluasan AI Mode sendiri sudah menjangkau 180 negara dan wilayah baru, termasuk banyak yang sebelumnya belum tersentuh. Hingga kini, fitur tersebut hanya bisa diakses di AS, India, dan Inggris.

AI Mode Kini Hadir di Lebih Banyak Negara

Ekspansi global AI Mode adalah kabar gembira bagi pengguna di luar tiga negara awal. Meski untuk saat ini hanya dalam bahasa Inggris, langkah ini jelas memperluas akses terhadap alat pencarian percakapan canggih Google. Bagi Anda yang penasaran dengan fitur serupa di platform lain, tak ada salahnya menyimak bagaimana Google memperkuat AI Mode dengan fitur baru Gemini 2.5 Pro dan Deep Search yang mungkin segera menyusul.

Di wilayah yang sudah mendukung AI Mode, Google juga menyempurnakan hasil pencarian agar lebih sesuai dengan preferensi pengguna. Sistem sekarang memanfaatkan riwayat penelusuran, check-in di Maps, dan bahkan percakapan sebelumnya untuk memberikan rekomendasi yang lebih personal. Misalnya, untuk kategori kuliner, AI bisa menyarankan restoran Italia dengan tempat duduk outdoor jika itu adalah gaya yang sering Anda pilih.

Fitur berbagi (Share) yang baru juga memudahkan pengiriman shortlist yang dihasilkan AI kepada teman—cocok untuk merencanakan acara kelompok tanpa ribet. Ini membuka peluang kolaborasi yang lebih smooth, sesuatu yang mungkin juga dikembangkan dalam fitur seperti AI Mode di Circle to Search dengan fitur gaming.

Google memberikan sinyal bahwa kemampuan agentic tidak akan berhenti pada reservasi restoran. Kemitraan dengan layanan seperti Ticketmaster dan StubHub sedang dalam tahap lanjutan, membuka pintu untuk pemesanan tiket event, janji temu, dan layanan lainnya melalui AI. Ini mengukuhkan posisi Google dalam lanskap pencarian berbasis AI, yang sempat dipertanyakan sebagai pesaing ChatGPT Search.

Perkembangan AI dalam ekosistem Google juga selaras dengan inisiatif serupa di ranah telekomunikasi, seperti kolaborasi Indosat dan Google Cloud yang meluncurkan fitur pencarian AI di myIM3 dan bima+. Hal ini menunjukkan betapa AI telah menjadi tulang punggung inovasi tidak hanya di mesin pencari, tetapi juga layanan digital sehari-hari.

Lalu, bagaimana dengan pengguna di Indonesia? Meski fitur booking restoran belum tersedia, ekspansi AI Mode ke lebih banyak negara termasuk Indonesia membuka peluang fitur serupa hadir di kemudian hari. Sambil menunggu, tak ada salahnya mengikuti perkembangan perangkat entry-level yang tetap powerful seperti Xiaomi Redmi 15C dengan baterai monster yang bisa mendukung penggunaan AI sehari-hari.

Dengan pembaruan ini, Google tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga mempertegas ambisinya dalam menghadirkan AI yang lebih kontekstual dan membantu. Apakah Anda siap menyambut era di mana AI tidak hanya mencari, tetapi juga bertindak?