Beranda blog

Samsung Galaxy Z Fold7 & Gemini: Cerita dari Jeju tentang Masa Depan AI

0

Jeju, Korea Selatan — Ada yang istimewa dari perjalanan saya kali ini bersama Samsung. Di tengah sejuknya udara dan pemandangan indah Pulau Jeju, saya bersama sejumlah wartawan dan influencer dari Indonesia diajak untuk merasakan langsung pengalaman menggunakan Samsung Galaxy Z Fold7. Bukan sekadar memegang perangkat baru, tetapi mencoba bagaimana smartphone lipat ini dipadukan dengan Galaxy AI dan Google Gemini untuk menemani aktivitas sehari-hari.

Ketika Layar Lipat Bertemu AI

Samsung Galaxy Z Fold7 jelas mencuri perhatian dengan desain lipatnya yang semakin ramping dan elegan. Tapi selama di Jeju, fokusnya bukan hanya soal desain atau hardware, melainkan bagaimana AI benar-benar dihadirkan untuk membuat perangkat ini terasa lebih personal dan produktif.

Salah satu yang paling menarik adalah pengalaman mencoba Gemini Live, fitur terbaru dari Google Gemini yang memungkinkan pengguna berdialog secara real-time layaknya berbicara dengan asisten pribadi. Di layar besar Fold7, interaksi ini jadi terasa natural dan nyaman. Misalnya, saat saya ingin tahu rekomendasi hidden gems di Jeju, Gemini Live bisa memberikan jawaban lengkap, bahkan dengan saran aktivitas yang sesuai dengan profil perjalanan saya.

Formula Prompt: Persona + Context + Task + Format

Dalam sesi presentasi, Samsung bahkan mengajarkan cara membuat prompt yang efektif agar hasil dari Gemini benar-benar sesuai kebutuhan. Rumusnya sederhana:

  • Persona → siapa kita atau peran apa yang kita ingin AI pahami
  • Context → informasi relevan yang menjelaskan situasi
  • Task → instruksi jelas apa yang harus dilakukan
  • Format → hasil dalam bentuk apa yang kita inginkan

Contoh nyatanya, di salah satu slide, ditunjukkan prompt: “Saya adalah solo traveler. Saya ingin liburan ke Jeju selama 5 hari 4 malam. Buatkan saya itinerary untuk mengunjungi berbagai tempat bersejarah di Jeju dalam format tabel.” Hasil yang keluar jauh lebih rapi, detail, dan personal.

Buat saya pribadi, bagian ini terasa penting. Bukan hanya menjual AI sebagai gimmick, tetapi Samsung ingin pengguna benar-benar belajar “cara ngobrol” dengan AI sehingga perangkat bisa bekerja maksimal.

Evolusi Galaxy AI dan Fitur Favorit Pengguna

Samsung juga memaparkan perjalanan Galaxy AI yang dimulai Januari 2024 dengan peluncuran ponsel AI pertama, lalu terus berkembang hingga kini terintegrasi di berbagai perangkat Galaxy termasuk foldable, tablet, hingga Galaxy Watch.

Menariknya, dari data Samsung, ada Top 5 fitur Galaxy AI yang paling sering dipakai pengguna seri Fold dan Flip, yaitu:

  1. Circle to Search
  2. Writing Assist
  3. Photo Assist
  4. AI Wallpaper
  5. Generative Edit

Di Galaxy Z Fold7, penggunaan AI meningkat hingga 1,26 kali lipat dibanding seri sebelumnya. Artinya, memang ada kaitan antara layar besar dengan kenyamanan menggunakan AI.

Samsung & Google: Kolaborasi untuk Masa Depan

Kehadiran Gemini di Galaxy Z Fold7 bukan sekadar tambahan aplikasi melainkan bagian dari strategi Samsung dalam memperkuat posisinya di pasar smartphone premium. Dengan layar besar dan form factor lipat, Fold7 memberi ruang lebih luas bagi AI untuk berinteraksi secara lebih mendalam dengan penggunanya.

Ilham Indrawan, MX Flagship Category Management Lead at Samsung Electronics Indonesia, menjelaskan bahwa pengalaman Galaxy AI kini juga membawa Gemini sejak seri S25 sebagai wujud komitmen untuk menghadirkan AI yang tidak hanya mendukung produktivitas tetapi juga kreativitas dan komunikasi.

“Kami ingin Gemini diasosiasikan dengan Samsung, begitu pula sebaliknya.” Jelas Ilham.

Menurutnya Galaxy AI yang dihadirkan bersifat kontekstual dan multimodal dengan Gemini di baliknya, sehingga pengalaman yang ditawarkan bisa menyatu dengan ekosistem Galaxy yang sudah ada.

Ia juga menekankan bahwa integrasi Galaxy AI dan Gemini membuat penggunaan foldable device menjadi berbeda dibanding perangkat lain karena mampu memaksimalkan produktivitas sehari-hari mulai dari writing assist hingga note assist.

Jeju, AI, dan Sebuah Cerita Baru

Menggunakan Galaxy Z Fold7 di Jeju memberi kesan berbeda. Dari menyusun itinerary, mencari cerita di balik Yongduam: Dragon Head Rock, hingga tips mengambil foto estetik di Biwon, semua bisa saya lakukan hanya dengan satu perangkat. Layar lipat membuat pengalaman ini lebih leluasa, sementara AI menjadikan interaksi terasa personal.

Seolah Samsung ingin menunjukkan, masa depan smartphone bukan lagi sekadar soal spesifikasi kamera atau prosesor, melainkan soal bagaimana AI + layar lipat bisa menjadi partner perjalanan, partner kerja, sekaligus partner kreatif yang menyatu dalam keseharian kita.

Bocoran Resmi Samsung Galaxy XR: Headset VR dengan Chip Snapdragon XR2+ Gen 2

0

Telset.id – Dunia mixed reality (MR) dan virtual reality (VR) bersiap menyambut pemain baru yang tak kalah ambisius. Setelah Apple Vision Pro memukau dunia, kini giliran Samsung yang siap meluncurkan jawabannya. Berdasarkan bocoran resmi yang diperoleh AndroidHeadlines, headset XR besutan raksasa teknologi Korea Selatan ini akan dipasarkan dengan nama Samsung Galaxy XR.

Proyek yang secara internal disebut “Project Moohan” ini sempat disinggung sekilas dalam acara Unpacked Samsung bulan Januari lalu. Namun, kini gambaran yang lebih utuh mulai terkuak. Desainnya terlihat mengambil inspirasi jelas dari Vision Pro, lengkap dengan fitur-fitur canggih yang dirancang untuk bersaing di pasar premium. Apakah ini akan menjadi penantang serius bagi dominasi Apple di ranah headset premium?

Mari kita selami lebih dalam apa yang ditawarkan oleh Samsung Galaxy XR ini. Dari desain yang ergonomis hingga teknologi pelacakan mata mutakhir, headset ini menjanjikan pengalaman imersif yang belum pernah ada sebelumnya. Bagaimana performanya dalam penggunaan sehari-hari? Simak analisis lengkapnya.

Desain depan Samsung Galaxy XR headset dengan sensor dan kamera

Desain yang Mengutamakan Kenyamanan dan Fungsionalitas

Pada pandangan pertama, Samsung Galaxy XR memang terlihat sangat familiar bagi mereka yang telah melihat Apple Vision Pro. Headset ini dilengkapi dengan dua lensa internal dan “Light Shield” yang membungkus dengan pas untuk kenyamanan maksimal. Sama seperti pesaing utamanya, Samsung juga menggunakan baterai eksternal untuk menjaga keseimbangan dan mengurangi beban di kepala pengguna.

Bagian depan dan belakang headset dipenuhi dengan kamera dan sensor yang jumlahnya cukup mengesankan. Empat sensor khusus diletakkan di bawah kaca depan untuk fungsi pelacakan tangan, sementara dua sensor berbentuk lingkaran dekat potongan hidung bertugas melacak bidang pandang bawah. Tak ketinggalan, sensor proximity di dekat dahi akan mendeteksi lingkungan fisik seperti dinding, lantai, dan langit-langit.

Di dalam headset, terdapat sepasang kamera di dekat setiap lensa yang khusus dirancang untuk pelacakan mata. Yang menarik, sistem ini menggunakan kombinasi LED inframerah dan kecerdasan artifisial (AI) untuk memantau pergerakan mata dan posisi pupil secara real-time. Teknologi ini memungkinkan interaksi yang lebih natural dan responsif dalam pengalaman mixed reality.

Tampilan samping headset Samsung Galaxy XR menunjukkan speaker dan tombol

Spesifikasi Teknis yang Menggiurkan

Dari segi tampilan visual, Samsung Galaxy XR dikabarkan menggunakan panel micro-LED 4K untuk kedua matanya dengan kepadatan mencapai 4.032 piksel per inci. Angka ini menghasilkan total sekitar 29 juta piksel yang menjanjikan ketajaman visual yang luar biasa. Bagi Anda yang mengutamakan kualitas grafis, spesifikasi display ini tentu sangat menggoda.

Otak dari headset canggih ini adalah chip Qualcomm Snapdragon XR2+ Gen 2 yang telah dioptimalkan secara khusus melalui kolaborasi antara Samsung, Qualcomm, dan Google. Fokus utamanya adalah performa mixed reality yang mulus dan responsif. Kolaborasi tiga raksasa teknologi ini menunjukkan betapa seriusnya Samsung dalam bersaing di pasar headset premium.

Dalam hal audio dan input, Samsung telah membangun multiple mikrofon yang mampu mengisolasi suara pengguna dari kebisingan latar belakang sekaligus meningkatkan kejelasan suara orang lain untuk percakapan yang lebih natural. Speaker ditempatkan pada kedua sisi head strap, sementara sisi kanan juga dilengkapi dengan touchpad untuk navigasi. Tap panjang pada touchpad akan memusatkan ulang konten, sementara double tap memungkinkan peralihan cepat antara mode VR dan passthrough.

Tampilan dekat lensa dan sensor pelacakan mata Samsung Galaxy XR

Kontrol dan Antarmuka yang Familiar

Samsung memahami bahwa kemudahan penggunaan adalah kunci adopsi teknologi baru. Itulah sebabnya antarmuka pada Galaxy XR dirancang agar familiar bagi pengguna produk Galaxy. Ikon aplikasi yang digunakan mirip dengan yang ada di smartphone Galaxy, dan yang lebih penting, headset ini menawarkan dukungan penuh untuk Google Play Store.

Di bagian atas headset, terdapat dua tombol fisik: tombol “Top” di sisi kanan yang berfungsi meluncurkan antarmuka utama, dan volume rocker di sisi kiri. Untuk menjaga suhu optimal selama penggunaan, ventilasi udara ditempatkan di sepanjang bagian bawah perangkat.

Salah satu fitur menarik yang patut disorot adalah dukungan controller khusus untuk Galaxy XR. Controller ini menawarkan 6 DoF (Degree of Freedom), analog stick, dan haptic feedback yang akan memberikan pengalaman kontrol yang lebih imersif dalam lingkungan 3D. Bagi penggemar game VR atau aplikasi produktivitas yang membutuhkan presisi, fitur ini tentu sangat dinantikan.

Controller Samsung Galaxy XR dengan analog stick dan desain ergonomis

Namun, seperti halnya perangkat wearable canggih lainnya, tantangan terbesar tetap pada daya tahan baterai. Samsung Galaxy XR dilaporkan mampu bertahan hingga 2,5 jam untuk pemutaran video dan sekitar 2 jam untuk penggunaan umum. Angka ini mungkin terdengar singkat, tapi cukup sebanding dengan headset premium sejenis di pasaran saat ini.

Keputusan Samsung untuk fokus pada pengembangan headset XR ini juga terlihat dari langkah mereka menunda peluncuran Galaxy Tri-Fold. Langkah strategis ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menyiapkan produk yang matang sebelum diluncurkan ke pasar.

Tampilan belakang headset Samsung Galaxy XR dengan strap kepala

Bagi yang penasaran dengan lini produk lipat Samsung lainnya, kabarnya Samsung Galaxy Tri-Fold memiliki desain unik dengan layar cover di tengah. Sementara Galaxy Z TriFold dikabarkan memiliki fitur multitasking ekstrem yang mungkin akan terintegrasi dengan ekosistem headset XR di masa depan.

Dengan spesifikasi yang mengesankan dan dukungan ekosistem yang kuat, Samsung Galaxy XR berpotensi menjadi penantang serius di pasar headset premium. Meski masih dalam tahap bocoran, semua indikasi menunjukkan bahwa Samsung tidak main-main dalam memasuki arena mixed reality. Pertanyaannya sekarang: apakah harga yang ditawarkan akan kompetitif? Dan yang lebih penting, apakah pengalaman penggunaannya akan sebaik yang dijanjikan? Kita tunggu saja pengumuman resminya dalam waktu dekat.

New York Gugat Meta, Snap, TikTok, dan YouTube Atas Krisis Mental Remaja

0

Telset.id – Kota New York bersama distrik sekolah dan sistem kesehatan publiknya menggugat raksasa media sosial Meta, Snap, TikTok, dan YouTube (Google) atas tuduhan berkontribusi terhadap krisis kesehatan mental remaja melalui platform yang sengaja dirancang adiktif. Gugatan hukum ini diajukan pada 10 Juli 2025, menandai babak baru dalam serangkaian tuntutan hukum terhadap platform media sosial terkait keamanan dan dampaknya terhadap generasi muda.

Pihak penggugat dalam kasus ini terdiri dari Pemerintah Kota New York, distrik sekolah kota, dan NYC Health + Hospitals, sistem rumah sakit publik terbesar di kota tersebut. Mereka menuduh perusahaan-perusahaan teknologi tersebut secara sengaja merancang platform mereka agar membuat ketagihan anak-anak dan gagal menerapkan pengamanan yang efektif untuk melindungi pengguna muda.

Dalam dokumen gugatan disebutkan bahwa perusahaan-perusahaan ini “telah menciptakan, menyebabkan, dan berkontribusi terhadap krisis kesehatan mental remaja di New York City, menyebabkan kerusakan pada kesehatan dan keselamatan publik, mengganggu penggunaan tempat umum termasuk sekolah, serta membahayakan atau melukai kesehatan, keselamatan, kenyamanan atau kesejahteraan sejumlah besar orang, termasuk remaja.”

Dampak Finansial dan Sumber Daya

Gugatan tersebut mengklaim bahwa kota, distrik sekolah, dan rumah sakit terpaksa “mengalokasikan sumber daya signifikan—dalam hal pendanaan, karyawan, dan waktu” untuk menangani “krisis kesehatan mental remaja” yang disebabkan oleh perusahaan media sosial. Alokasi sumber daya ini mencakup program kesehatan mental di sekolah, layanan konseling, dan perawatan medis terkait dampak penggunaan media sosial berlebihan.

Kasus ini bukan yang pertama bagi Meta dalam menghadapi tuntutan hukum. Sebelumnya, Meta Minta Hakim Tolak Gugatan FTC: Pertarungan Hukum yang Bisa Guncang Industri menunjukkan bagaimana perusahaan terus berhadapan dengan regulator mengenai praktik bisnisnya.

Fenomena Subway Surfing yang Mematikan

Gugatan secara khusus menyoroti maraknya postingan viral tentang “subway surfing” di New York, mencatat bahwa beberapa remaja tewas saat mencoba aksi berbahaya ini dan lebih dari 100 orang telah ditangkap. Subway surfing merujuk pada aksi nekat menaiki atap kereta subway yang sedang berjalan.

“Secara signifikan, investigasi NYPD menentukan bahwa motivasi utama para pelaku subway surfing adalah meniru video subway surfing yang mereka lihat di media sosial, dan untuk mengumpulkan ‘suka’ di media sosial,” bunyi gugatan tersebut. Tren berbahaya ini menunjukkan bagaimana konten viral dapat mendorong perilaku berisiko di kalangan remaja.

Gugatan ini mengingatkan pada Puluhan Ribu Orang Dukung Petisi Tolak Gugatan RCTI ke MK yang juga melibatkan konten media, meskipun dengan konteks dan yurisdiksi yang berbeda.

Dampak media sosial terhadap tenaga pendidik juga menjadi perhatian dalam gugatan. Dokumen tersebut mengklaim bahwa guru dan staf sekolah lainnya “mengalami trauma sekunder dan kelelahan emosional yang terkait dengan menanggapi siswa dalam krisis” akibat pengaruh media sosial.

Tanggapan Perusahaan Teknologi

Meta, Snap, dan TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai gugatan tersebut. Namun, Google melalui juru bicaranya José Castañeda memberikan pernyataan resmi yang menolak tuduhan tersebut.

“Tuduhan-tuduhan ini sama sekali tidak benar dan secara fundamental salah memahami YouTube,” kata Castañeda. “YouTube adalah layanan streaming tempat orang datang untuk menonton segala sesuatu dari olahraga langsung, podcast hingga kreator favorit mereka, terutama di layar TV, bukan jejaring sosial tempat orang pergi untuk bersosialisasi dengan teman.”

Dia menambahkan bahwa perusahaan “telah mengembangkan alat khusus seperti Supervised Experiences untuk kaum muda, dipandu oleh pakar keselamatan anak, yang memberikan kontrol kepada keluarga.” Pernyataan ini mencerminkan upaya perusahaan teknologi dalam menghadapi tekanan regulator, mirip dengan OpenAI Batalkan Rencana Jadi Perusahaan Profit, Elon Musk Berpengaruh? yang menunjukkan dinamika internal perusahaan teknologi.

Gugatan New York terhadap raksasa media sosial ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran global tentang dampak platform digital terhadap kesehatan mental remaja. Kasus ini dapat menjadi preseden penting bagi yurisdiksi lain yang mempertimbangkan tindakan hukum serupa terhadap perusahaan teknologi.

Perkembangan gugatan ini akan dipantau ketat oleh pengamat industri, regulator, dan organisasi perlindungan konsumen di seluruh dunia. Hasil dari proses hukum ini dapat mempengaruhi kebijakan konten dan desain platform media sosial secara global, serta menetapkan standar baru untuk tanggung jawab perusahaan teknologi terhadap pengguna mudanya.

Realme dan Ricoh Jalin Kemitraan Strategis untuk Realme GT 8 Pro

0

Telset.id – Realme dan Ricoh Imaging secara resmi mengumumkan kemitraan strategis jangka panjang yang akan menghadirkan pengalaman fotografi terbaik pada smartphone Realme GT 8 Pro. Kolaborasi yang telah dipersiapkan selama empat tahun ini akan memuncak dengan peluncuran perangkat flagship yang menawarkan kustomisasi kamera ekstensif dan fitur-fitur hasil pengembangan bersama Ricoh.

Kemitraan ini akan menghasilkan inovasi di bidang optik, algoritma warna, tone imaging, dan antarmuka kamera khusus yang meniru tampilan dan nuansa kamera seri Ricoh GR. Realme GT 8 Pro juga akan membawa filter film fotografi kustom dan lima tone imaging dengan fokus pada fotografi jalanan, mengikuti jejak kamera Ricoh GR.

Ricoh to power Realme GT 8 Pro's imaging

Menurut Chase Xu, Wakil Presiden dan Chief Marketing Officer Realme, kolaborasi ini lahir dari pengamatan terhadap dua masalah utama yang dihadapi generasi muda dalam fotografi mobile: hardware yang semakin mirip dan algoritma yang terlalu diproses sehingga menghilangkan keaslian foto. “Orang-orang mulai lelah dengan foto bergaya ‘sempurna’ yang sama. Semakin banyak yang ingin menunjukkan gaya mereka sendiri, alih-alih meniru tampilan yang sama,” ujarnya.

Chase Xu menambahkan bahwa Ricoh Imaging dan Realme memiliki basis pengguna muda dan kreatif yang sama. “Kolaborasi kami tidak hanya tentang inovasi produk, tetapi juga tentang budaya untuk menginspirasi generasi baru menikmati fotografi jalanan dan menemukan keindahan kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Spesifikasi Kamera Unggulan

Realme GT 8 Pro diprediksi akan membawa konfigurasi kamera yang mengesankan dengan sensor utama 50MP LYT-700 berukuran 1/1.5 inci, didampingi telephoto periskop 200MP ISOCELL HP5 tipe 1/1.56 inci. Kombinasi hardware canggih ini, ditambah dengan sentuhan teknologi imaging dari Ricoh, diharapkan dapat memberikan pengalaman fotografi yang berbeda dari smartphone lainnya di pasaran.

Kustomisasi kamera yang ditawarkan mencakup berbagai aspek, mulai dari pengaturan manual yang lebih komprehensif hingga preset tone yang terinspirasi dari karakteristik khas kamera Ricoh GR. Fitur-fitur ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan fotografer jalanan dan konten kreator yang menginginkan kontrol lebih besar atas hasil jepretan mereka.

Seperti yang telah dibocorkan sebelumnya, Realme GT 8 Pro juga akan menjadi salah satu smartphone pertama yang ditenagai Snapdragon 8 Elite Gen 5. Kombinasi chipset flagship dengan teknologi imaging Ricoh ini menjadikannya perangkat yang sangat dinantikan para penggemar fotografi mobile.

Jadwal Peluncuran dan Event Khusus

Kedua brand akan menggelar event khusus pada 14 Oktober 2025 untuk memberikan detail lebih lanjut tentang kemitraan strategis ini. Acara tersebut akan menghadirkan Kazunobu Saiki, General Manager Camera Business Division Ricoh Imaging, dan Chase Xu dari Realme.

Seri Realme GT 8 sendiri rencananya akan diluncurkan di China pada akhir bulan ini, sementara peluncuran internasional dikabarkan akan berlangsung pada November 2025. Informasi sebelumnya mengindikasikan bahwa Realme GT 8 dan GT 8 Pro akan dirilis bersamaan, memperkuat posisi Realme di segmen flagship.

Dukungan baterai besar juga menjadi salah satu keunggulan yang akan dibawa Realme GT 8 Pro. Bocoran terbaru mengungkapkan perangkat ini akan dibekali baterai berkapasitas 8000mAh, menjamin daya tahan yang optimal untuk sesi fotografi marathon.

Kemitraan Realme dan Ricoh ini menandai babak baru dalam evolusi fotografi smartphone, di mana kolaborasi dengan brand imaging legendaris menjadi strategi untuk menciptakan diferensiasi di pasar yang semakin kompetitif. Pendekatan ini tidak hanya fokus pada peningkatan spesifikasi hardware, tetapi juga pada pengembangan ekosistem fotografi yang lebih holistik.

iQOO 15 Rilis 20 Oktober dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5

0

Telset.id – iQOO secara resmi mengumumkan bahwa smartphone flagship terbarunya, iQOO 15, akan diluncurkan pada 20 Oktober 2025 di Shenzhen, China. Acara peluncuran tersebut dijadwalkan mulai pukul 19.00 waktu setempat. Pengumuman ini menegaskan berbagai bocoran spesifikasi gahar yang telah beredar sebelumnya.

Bersamaan dengan pengumuman tanggal peluncuran, iQOO juga memperkenalkan pilihan warna untuk iQOO 15. Smartphone ini akan tersedia dalam empat varian warna di pasar China, termasuk satu model dengan panel belakang yang dapat berubah warna. Fitur panel belakang dinamis ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai perangkat premium, melengkapi bocoran desain unik yang sebelumnya telah terungkap.

Spesifikasi Unggulan iQOO 15

Meskipun iQOO belum merilis lembar spesifikasi lengkap, brand tersebut sebelumnya telah mengonfirmasi beberapa fitur inti. iQOO 15 akan ditenagai oleh chipset flagship Qualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 5. Perangkat ini akan menjalankan OriginOS 6 dan dilengkapi dengan layar 6,85 inci beresolusi 2K dengan refresh rate 144Hz.

Untuk pengalaman gaming yang optimal, iQOO 15 akan mengintegrasikan chip gaming Q3 khusus. Chip ini diklaim mampu menghadirkan pengalaman visual yang mulus, sebagaimana dijelaskan dalam analisis performa ray tracing mobile yang efisien. Dari segi ketahanan, smartphone ini memiliki rating IP68 dan IP69, menjadikannya tahan terhadap air dan debu.

Fitur lain yang tak kalah penting adalah dukungan wireless charging. Kombinasi fitur-fitur premium ini menunjukkan komitmen iQOO dalam menghadirkan perangkat yang kompetitif di segmen flagship. Layar 2K dengan baterai berkapasitas besar menjadi salah satu daya tarik utama perangkat ini.

Rencana Peluncuran Global dan Perangkat Pendamping

iQOO belum mengungkapkan kapan iQOO 15 akan diluncurkan di luar China. Namun, berdasarkan pola peluncuran sebelumnya, debut internasional smartphone ini diperkirakan terjadi pada awal Desember 2025. Yang menarik, model global iQOO 15 juga akan menggunakan OriginOS, bukan Funtouch OS seperti yang mungkin diharapkan beberapa pengguna.

Pada acara peluncuran 20 Oktober nanti, iQOO tidak hanya akan memperkenalkan iQOO 15. Brand tersebut juga akan meluncurkan tiga produk lainnya: tablet iQOO Pad5e yang ditenagai Snapdragon 8s Gen 3, smartwatch iQOO Watch GT 2, dan earphone nirkabel iQOO TWS 5. Peluncuran multi-produk ini menunjukkan strategi iQOO dalam membangun ekosistem perangkat yang terintegrasi.

Dengan spesifikasi yang diumumkan dan jadwal peluncuran yang sudah ditetapkan, iQOO 15 siap bersaing ketat di pasar smartphone flagship global. Kehadiran chipset Snapdragon terbaru dan berbagai fitur premium menjadikannya salah satu perangkat yang paling dinantikan pada akhir tahun 2025.

iPhone Fold Bakal Gunakan Titanium dan Aluminum di Frame

0

Telset.id – Apple dikabarkan akan meluncurkan iPhone Fold, ponsel lipat pertama mereka tahun depan. Menurut analis Jeff Pu, perangkat ini akan menggunakan kombinasi titanium dan aluminum pada framenya, berbeda dengan rumor sebelumnya yang menyebutkan frame titanium eksklusif.

Informasi terbaru ini muncul dalam catatan investor Jeff Pu, sumber yang dikenal sering membocorkan informasi terkait Apple. Dalam analisisnya, Pu menyebutkan bahwa iPhone Fold akan memadukan titanium dan aluminum dalam konstruksi framenya. Detail material ini menjadi menarik mengingat Apple baru saja beralih dari titanium kembali ke aluminum untuk iPhone 17 Pro dan Pro Max tahun ini.

Rumor sebelumnya dari analis Ming-Chi Kuo justru menyebutkan frame iPhone Fold akan sepenuhnya menggunakan titanium, sementara engselnya akan memanfaatkan kombinasi titanium dan aluminum. Perbedaan informasi ini mengindikasikan kemungkinan adanya miskomunikasi atau perubahan rencana dari Apple dalam proses pengembangan produk.

Spesifikasi dan Fitur Unggulan iPhone Fold

iPhone Fold diprediksi akan memiliki layar penutup berukuran 5,5 inci dan layar utama lipat berukuran 7,8 inci. Yang menarik, perangkat ini kemungkinan tidak akan dilengkapi dengan Face ID dan akan mengandalkan Touch ID sebagai sistem autentikasi utama. Keputusan ini mungkin terkait dengan desain form factor lipat yang membutuhkan ruang berbeda untuk komponen biometric.

iOS 27 yang akan dirilis tahun depan dikabarkan akan fokus pada pengembangan fitur-fitur khusus untuk mendukung form factor unik iPhone Fold. Sistem operasi ini diharapkan dapat memberikan pengalaman pengguna yang optimal pada perangkat lipat pertama Apple tersebut.

Evolusi Material Frame iPhone

Perjalanan material frame iPhone memang mengalami berbagai perubahan signifikan. iPhone Pro sebelumnya sempat beralih dari stainless steel ke titanium, kemudian kembali ke aluminum untuk seri iPhone 17 Pro dan Pro Max tahun ini. Kembalinya Apple ke aluminum sebagai material frame utama menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keseimbangan antara kekuatan, bobot, dan biaya produksi.

Penggunaan kombinasi titanium dan aluminum pada iPhone Fold menunjukkan pendekatan yang lebih strategis dari Apple. Titanium dikenal dengan kekuatan dan ringannya, sementara aluminum menawarkan konduktivitas termal yang baik dan biaya yang lebih terjangkau. Kombinasi kedua material ini diharapkan dapat menghasilkan perangkat yang kuat namun tetap ergonomis.

Seperti yang pernah kami bahas dalam artikel sebelumnya, harga iPhone Fold diprediksi akan jauh lebih tinggi dibandingkan iPhone 17 Pro Max yang sudah dianggap mahal oleh banyak konsumen.

Persaingan di Pasar Ponsel Lipat

Kehadiran iPhone Fold diyakini akan mengubah lanskap persaingan di pasar ponsel lipat yang saat ini didominasi oleh merek-merek Android. Apple dikenal dengan kemampuan mereka dalam menciptakan ekosistem yang terintegrasi dengan baik, yang mungkin menjadi keunggulan kompetitif utama iPhone Fold.

Meskipun terlambat masuk ke pasar ponsel lipat dibandingkan pesaing Android, Apple memiliki peluang untuk belajar dari kekurangan dan kelebihan produk-produk yang sudah ada. Perbandingan antara iPhone 16 dan Galaxy Z Fold7 menunjukkan bagaimana Apple dan Samsung memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengembangkan produk flagship mereka.

Rencana Apple memasuki pasar ponsel lipat juga mengkonfirmasi bahwa form factor ini dianggap sebagai masa depan perangkat mobile. Bocoran sebelumnya bahkan menyebutkan Apple mengembangkan teknologi layar tanpa lipatan yang terlihat, meskipun kemungkinan besar teknologi tersebut belum akan diterapkan pada generasi pertama iPhone Fold.

Pengembangan iPhone Fold juga menandai kembalinya Apple ke filosofi desain yang mengutamakan portabilitas, mirip dengan era iPhone 6 dan 6 Plus yang sukses di pasaran. Namun kali ini, Apple menggabungkan portabilitas dengan kemampuan layar besar yang dapat dilipat, menawarkan solusi terbaik dari kedua dunia.

Industri teknologi menanti dengan antusias bagaimana Apple akan mengeksekusi ponsel lipat pertama mereka. Kombinasi material titanium-aluminum, ukuran layar yang optimal, dan integrasi dengan iOS 27 diharapkan dapat menciptakan pengalaman pengguna yang unik dan berbeda dari pesaing Android yang sudah lebih dulu ada di pasar.

Dewan Pers Tegaskan Kontrol Manusia Kunci Hadapi Disrupsi AI di Jurnalisme

0

Telset.id – Dewan Pers menegaskan bahwa kontrol manusia terhadap produk jurnalistik tetap menjadi hal paling penting di tengah maraknya penggunaan artificial intelligence (AI) dalam berbagai tugas jurnalistik. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi Kemitraan, Hubungan Antarlembaga dan Infrastruktur Dewan Pers Rosarita Niken Widiastuti dalam acara literasi media tentang AI di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Niken menekankan bahwa meskipun AI dapat membantu mempercepat waktu kerja, meningkatkan efisiensi produksi konten, dan membantu analisis data, teknologi ini tetaplah sekadar alat bantu kerja. “Bahwa produk jurnalistik, nomor satu adalah harus ada kontrol manusia,” tegas Niken dalam acara yang digelar untuk merespons perkembangan teknologi yang semakin pesat ini.

Menurutnya, jurnalis harus tetap mengawasi seluruh proses produksi berita dari awal hingga akhir. “Manusia (jurnalis) harus mengawasi dari awal sampai akhir produksi,” ujar Niken. Penegasan ini muncul seiring dengan semakin banyaknya media yang mulai mengadopsi teknologi AI dalam operasional sehari-hari, termasuk dalam kerja sama antara platform AI besar dengan media ternama.

Verifikasi Tetap Tanggung Jawab Jurnalis

Niken juga mengingatkan bahwa meskipun AI dapat mempersingkat waktu pencarian informasi, proses verifikasi data tetaplah menjadi tanggung jawab penuh jurnalis. Hal ini penting untuk memastikan keakuratan informasi yang disajikan kepada publik.

“Apakah betul narasumber bicara begitu. Jangan sampai pakai (konten) deepfake untuk produk jurnalistik,” tegas Niken. Pernyataan ini relevan dengan perkembangan teknologi yang memungkinkan pembuatan konten palsu yang semakin sulit dibedakan dengan aslinya.

AI sebagai mesin canggih yang dilatih manusia dengan data dalam jumlah besar tetap memiliki potensi kesalahan dan bias. Niken menjelaskan bahwa jika pelatih manusia memberikan informasi yang salah kepada mesin, maka AI pun akan memberikan jawaban yang salah. “Di sinilah peran kita jurnalis untuk selalu cek dan ricek,” tambahnya.

Regulasi Khusus AI dalam Jurnalistik

Sebagai bentuk antisipasi terhadap disrupsi AI, Dewan Pers telah mengeluarkan Peraturan Dewan Pers Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pedoman Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Karya Jurnalistik. Peraturan ini diterbitkan untuk menjaga martabat pers dan menjadikan etika serta profesionalisme sebagai panduan di tengah perkembangan teknologi AI.

Selain menekankan kontrol jurnalis manusia terhadap produk jurnalistik dan verifikasi informasi, peraturan ini juga mengatur aspek transparansi. Jika sebuah karya jurnalistik melibatkan AI, misalnya penggunaan gambar atau suara yang dibuat oleh AI, maka perusahaan pers wajib memberikan keterangan yang jelas kepada pembaca.

Kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga ekosistem media yang sehat di tengah transformasi digital. Regulasi ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi insan pers dalam memanfaatkan teknologi AI secara bertanggung jawab.

Perkembangan AI dalam jurnalistik memang telah menjadi perhatian global. Seperti yang pernah diprediksi beberapa tahun lalu, teknologi AI akan semakin terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia media. Namun, implementasinya harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip jurnalistik yang telah ada.

Dengan adanya pedoman yang jelas dari Dewan Pers, diharapkan media massa di Indonesia dapat memanfaatkan kemajuan teknologi AI tanpa mengorbankan kualitas dan integritas jurnalistik. Langkah ini juga sejalan dengan komitmen berbagai pihak dalam membangun ekosistem media yang adaptif terhadap perkembangan zaman namun tetap berpegang pada nilai-nilai dasar jurnalisme.

Garmin Venu 4 Resmi Hadir di Indonesia, Tawarkan Pengalaman Kebugaran Adaptif

0

Telset.id – Garmin secara resmi meluncurkan jam tangan pintar terbarunya, Garmin Venu 4, di pasar Indonesia. Perangkat ini dirancang untuk memberikan pengalaman kebugaran yang adaptif, membantu pengguna tidak hanya memantau kesehatan tetapi juga mencatat gaya hidup untuk mendukung pilihan hidup yang lebih optimal.

Chandrawidhi Desideriani, Marketing Communications Senior Manager Garmin Indonesia, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendorong gaya hidup sehat. “Dengan Venu 4, kami ingin membantu lebih banyak orang memahami metrik tubuh mereka, menjaga kesehatan secara menyeluruh, dan tetap termotivasi menjalani hidup aktif yang berkontribusi pada keseimbangan, kualitas hidup yang lebih baik, dan harapan hidup yang lebih panjang,” ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.

Kehadiran Venu 4 semakin memperkuat portofolio smartwatch wellness Garmin di Tanah Air. Perangkat ini mengusung desain logam premium yang dilengkapi dengan speaker dan mikrofon bawaan, serta lampu senter LED untuk meningkatkan visibilitas pengguna dalam kondisi cahaya minim.

Fitur Inovatif untuk Kesehatan Holistik

Garmin Venu 4 menghadirkan sejumlah fitur baru yang berfokus pada personalisasi dan pemahaman kesehatan yang lebih mendalam. Fitur Adaptive Training Coach memberikan rekomendasi latihan yang disesuaikan dengan metrik fisiologis spesifik setiap pengguna, menawarkan pendekatan pelatihan yang benar-benar personal.

Fitur Lifestyle Logging berfungsi sebagai catatan digital untuk melacak konsumsi kafein atau alkohol, yang dapat memengaruhi kualitas tidur, tingkat stres, dan Variabilitas Detak Jantung (HRV). Pemantauan ini sejalan dengan tren teknologi wearable untuk kesehatan holistik yang semakin berkembang.

Advanced Sleep Metrics pada Venu 4 membantu pengguna memahami pola tidur mereka dan sejauh mana selaras dengan ritme sirkadian alami tubuh. Sementara fitur Health Status memantau berbagai metrik kesehatan secara terintegrasi, termasuk detak jantung, HRV, pernapasan, ECG, suhu kulit, dan Pulse Ox selama tidur, memberikan gambaran komprehensif tentang kondisi kesehatan pengguna.

Daya Tahan Baterai dan Pilihan Model

Dari segi performa, Garmin Venu 4 mengklaim daya tahan baterai hingga 12 hari dalam mode smartwatch, memberikan fleksibilitas bagi pengguna yang tidak ingin terus-menerus mengisi daya perangkat setiap malam. Kemampuan pemantauan kesehatan 24/7 tetap berjalan optimal sepanjang masa pakai baterai tersebut.

Smartwatch terbaru ini hadir dalam dua pilihan ukuran, yaitu 41mm dan 45mm, dengan variasi warna Lunar Gold, Periwinkle, Citron, Black, dan Silver Gray. Keberagaman pilihan ini memungkinkan pengguna menyesuaikan dengan preferensi gaya pribadi mereka.

Peluncuran Venu 4 terjadi di tengah persaingan pasar wearable yang semakin ketat, dimana pesaing seperti Xiaomi juga baru meluncurkan Watch S4 dengan fitur-fitur inovatif. Garmin Venu 4 dipasarkan dengan harga Rp9.699.000 dan sudah dapat diperoleh di semua Garmin Brand Store (GBS) seluruh Indonesia, serta toko daring resmi di berbagai platform e-commerce termasuk Eraspace, Shopee, Tokopedia, Blibli, dan Lazada.

HUAWEI WATCH GT 6 Series Resmi di Indonesia, Baterai 21 Hari & Fitur Pro

0

Telset.id – Bayangkan sebuah smartwatch yang tak perlu Anda cas selama tiga minggu penuh, sekaligus mampu menghitung daya kayuh sepeda Anda tanpa alat tambahan apa pun. Itulah janji yang dibawa HUAWEI WATCH GT 6 Series, yang akhirnya mendarat secara resmi di Indonesia hari ini, 9 Oktober 2025.

Setelah sukses diluncurkan secara global di Paris, Huawei kini memboyong seri terbaru jam tangan pintar andalannya ke pasar domestik. Produk ini tidak sekadar memperpanjang daftar varian GT, melainkan menawarkan lompatan signifikan dalam hal teknologi olahraga, ketahanan baterai, dan tentu saja, desain yang dirancang untuk bertransisi dengan mulus dari gelanggang olahraga ke ruang rapat.

Lantas, apa yang membuat HUAWEI WATCH GT 6 Series layak disebut sebagai “ultimate versatile smartwatch”? Mari kita selami lebih dalam.

Content image for article: HUAWEI WATCH GT 6 Series Resmi di Indonesia, Baterai 21 Hari & Fitur Pro

Lebih dari Sekadar Aksesori: Sebuah Pernyataan Gaya dan Ketangguhan

Huawei jelas tidak main-main dengan konstruksi HUAWEI WATCH GT 6 Series. Mereka membekalinya dengan apa yang disebut “triple protection,” sebuah benteng yang terdiri dari titanium alloy, sapphire glass, dan nanocrystal ceramic. Lapisan ultra-hard metallic coating melengkapi paket ini, memastikan smartwatch ini tidak hanya tampak premium, tetapi juga sanggup menghadapi hantaman aktivitas sehari-hari.

Seri ini ditujukan untuk dua segmen pengguna yang berbeda. Bagi para profesional dan atlet yang mengejar performa absolut, ada HUAWEI WATCH GT 6 Pro. Sementara untuk pengguna modern yang menginginkan inovasi dalam bingkai premium, HUAWEI WATCH GT 6 hadir sebagai pilihan yang memikat. Sebuah strategi segmentasi yang cerdas, mirip dengan pendekatan yang kita lihat pada lini HUAWEI Pura 80 Series untuk segmen smartphone.

Varian Pro hadir dalam tiga karakter: Titanium dengan strap titanium yang kokoh, Brown Woven dengan strap komposit untuk petualang outdoor, dan Black Fluororubber yang serbaguna. Di sisi lain, HUAWEI WATCH GT 6 menawarkan desain yang lebih ringan, tersedia dalam ukuran 46mm dan 41mm. Khusus model 41mm, Huawei memperkenalkan pivoting loop lugs pertama di seri GT, sebuah engsel yang memungkinkan strap bergerak mengikuti kontur pergelangan tangan untuk kenyamanan optimal.

Revolusi di Tangan Pesepeda dan Pelari

Inilah mungkin fitur paling inovatif dari HUAWEI WATCH GT 6 Series: Cycling Virtual Power. Teknologi ini pada dasarnya adalah “power meter virtual.” Ia mampu menghitung daya (dalam watt) yang Anda hasilkan selama bersepeda, secara otomatis, tanpa perlu membeli external power meter yang harganya bisa selangit. Bagi pesepeda serius, data watt adalah metrik emas untuk mengukur performa sebenarnya, dan kini hadir secara built-in.

Belum cukup, fitur One Tap Route Import memungkinkan Anda mengimpor rute bersepeda dari aplikasi pihak ketiga langsung ke smartwatch dengan sekali sentuh. Persiapan jelang touring atau latihan menjadi lebih simpel dan terpusat.

Untuk para pelari, Huawei menyematkan All-new Sunflower Positioning System. Sistem pemosisian 3D ini diklaim memiliki akurasi 20% lebih tinggi daripada generasi sebelumnya, mendukung navigasi intuitif selama aktivitas lari dan bersepeda di luar ruangan. Smartwatch ini juga bisa terhubung dengan perangkat pro-level seperti cadence sensor, speedometer, dan heart rate strap, membangun ekosistem pelacakan performa yang komprehensif.

Dengan lebih dari 100 mode olahraga, pilihannya hampir tak terbatas. Mulai dari Golf Pro dengan peta vektor 17.000+ lapangan golf (160 di antaranya di Indonesia), Trail Running dengan data ketinggian dan estimasi waktu tempuh, hingga Freediving bersertifikasi EN13319 yang mampu menyelam hingga kedalaman 40 meter. Varian Pro mendapatkan dukungan freediving dan mode golf yang lebih lengkap, menegaskan posisinya untuk kalangan enthusiast sejati. Persaingan di segmen smartwatch olahraga semakin ketat, seperti yang juga ditunjukkan oleh kehadiran smartwatch baru dari Honor.

Baterai 21 Hari: Akhirnya, Bebas dari Kecemasan Daya

Dalam dunia smartwatch, daya tahan baterai sering menjadi kompromi yang menyebalkan. Huawei menjawabnya dengan teknologi baterai high-silicon pada HUAWEI WATCH GT 6 Series, yang meningkatkan kapasitas hingga 65% dibanding generasi GT 5. Hasilnya? Varian GT 6 Pro dan GT 6 ukuran 46mm mampu bertahan hingga 21 hari. Varian GT 6 ukuran 41mm tetap impresif dengan 14 hari.

Daya tahan selevel ini menempatkannya di papan atas, bersaing ketat dengan perangkat seperti Garmin Quatix 8 yang juga mengusung baterai tahan lama. Bayangkan, Anda bisa melakukan perjalanan bisnis singkat atau liburan akhir pekan tanpa membawa charger smartwatch. Sebuah kemewahan yang kini menjadi kenyataan.

Dokter Pribadi di Pergelangan Tangan

Fitur kesehatan HUAWEI WATCH GT 6 Series didasarkan pada sistem TruSense™ terbaru. Varian GT 6 Pro dilengkapi dengan fitur ECG (electrocardiogram) yang dapat mengukur dan menganalisis aktivitas listrik jantung secara real-time. Ini adalah alat yang berharga untuk memantau irama jantung dan mendeteksi potensi gangguan kardiovaskular sejak dini.

Content image for article: HUAWEI WATCH GT 6 Series Resmi di Indonesia, Baterai 21 Hari & Fitur Pro

Semua model dilengkapi dengan Pulse-Wave Arrhythmia Analysis untuk memantau tanda-tanda aritmia. Yang menarik, Huawei juga memasukkan aspek kesehatan mental melalui fitur Multi-dimensional Emotional Wellbeing, yang mengukur 12 kondisi emosional. Pendekatan holistik terhadap kesehatan ini sejalan dengan tren wearable yang diadopsi publik figur seperti Achmad Alkatiri dengan Galaxy Watch8-nya.

Content image for article: HUAWEI WATCH GT 6 Series Resmi di Indonesia, Baterai 21 Hari & Fitur Pro

Untuk melengkapi segalanya, ada TruSleep™ yang menganalisis kualitas tidur secara detail, memberikan rangkuman, dan bahkan mendeteksi gangguan seperti insomnia. Fitur Sleeping Music, Smart Stay-Fit Plan, dan Mindful Meditation hadir untuk membantu pengguna beristirahat lebih baik dan mengelola stres. Smartwatch ini bukan lagi sekadar pelacak, melainkan partner kesehatan yang proaktif.

Spesifikasi Teknis dan Penawaran Menarik

Layar AMOLED ultra-bright 3000 nits yang 5.5% lebih besar dari GT 5 memastikan visibilitas optimal di bawah terik matahari. Ketahanan air IP69 dan sertifikasi EN13319 untuk menyelam hingga 40 meter menjadikannya teman yang andal untuk berbagai aktivitas air. Huawei juga menyediakan lebih dari 30.000 watch face dan beragam pilihan strap, memungkinkan personalisasi tanpa batas.

Selama periode launching 9 Oktober hingga 11 November 2025, Huawei menawarkan harga spesial. HUAWEI WATCH GT 6 dibanderol mulai dari Rp3.499.000 (varian Black Fluororubber 46mm), sementara GT 6 Pro mulai dari Rp4.599.000 (varian Black Fluororubber). Konsumen yang membeli dalam periode ini akan mendapatkan bundling eksklusif HUAWEI FreeBuds 6i (senilai Rp1,1 juta) dan langganan HUAWEI Health+ 3 bulan (senilai Rp200 ribu), sehingga total nilai promosi mencapai Rp1,3 juta.

Produk ini tersedia secara online melalui Huawei Store, Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, Blibli, Lazada, Erafone.com, Eraspace, dan Datascripmall.id. Untuk pengalaman membeli langsung, Anda bisa mengunjungi Huawei Authorized Experience Store, Erafone, Urban Republic, Blibli, Digiplus, dan berbagai mitra ritel lainnya di seluruh Indonesia.

Dengan kombinasi desain timeless, fitur olahraga pro-level, pemantauan kesehatan komprehensif, dan daya tahan baterai yang sulit ditandingi, HUAWEI WATCH GT 6 Series bukan sekadar pembaruan iteratif. Ia adalah pernyataan ambisi Huawei di pasar wearable Indonesia. Ia menjawab sebuah pertanyaan mendasar: bisakah satu perangkat melayani semua kebutuhan gaya hidup aktif modern? Jawabannya, tampaknya, ada di pergelangan tangan Anda.

POCO M7 Resmi Rilis: Baterai 7.000 mAh untuk Gamers Tanpa Batas

0

Telset.id – Bayangkan bermain Mobile Legends selama 9 jam nonstop tanpa sekalipun khawatir kehabisan daya. Itulah janji yang dibawa POCO M7, smartphone terbaru yang resmi meluncur di Indonesia mulai 10 Oktober 2025. Dengan baterai raksasa 7.000 mAh dan ekspansi RAM hingga 16GB, POCO kembali menegaskan komitmennya menghadirkan performa ekstrem dengan harga terjangkau.

Peluncuran POCO M7 bukan sekadar penambahan varian baru dalam lini M Series. Ini adalah pernyataan tegas bahwa brand asal Xiaomi ini serius mendobrak standar smartphone gaming entry-level. Bagaimana tidak? Kapasitas baterai 7.000 mAh yang biasanya hanya ditemukan di power bank kini hadir dalam bodi smartphone yang ramping. Kombinasi ini menjawab keluhan paling umum di kalangan gamer dan konten kreator: ketakutan kehilangan momen penting karena baterai habis di tengah aksi.

Novita Krisutami, PR Manager POCO Indonesia, dalam konferensi pers yang dihadiri Telset.id, menegaskan filosofi di balik POCO M7. “Kami ingin memberikan pengalaman baru bagi anak muda dalam memaknai performa ekstrem. Tidak hanya soal kecepatan, tapi juga daya tahan yang membuat mereka bebas beraksi lebih lama,” ujarnya. Pernyataan ini sekaligus mempertegas bahwa POCO memahami kebutuhan sesungguhnya pengguna smartphone modern yang menginginkan perangkat serba bisa tanpa kompromi.

Baterai 7.000 mAh: Monster Daya Tahan untuk Segala Aktivitas

Spesifikasi paling mencolok dari POCO M7 jelas kapasitas baterainya yang mencapai 7.000 mAh. Angka ini bukan sekadar jargon marketing, melainkan solusi nyata untuk problem sehari-hari pengguna berat. Menurut data yang diungkapkan POCO, dengan kapasitas sebesar ini, pengguna bisa menikmati berbagai aktivitas ekstrem: main Mobile Legends sampai 9 jam, nonton video 28 jam, mendengarkan musik 108 jam, atau membaca konten favorit 29 jam nonstop.

Yang tak kalah penting, POCO M7 dilengkapi turbo charging 33W yang memastikan waktu pengisian daya tidak sebanding dengan kapasitas baterainya yang besar. Teknologi ini memungkinkan pengguna mengisi ulang daya dengan cepat sebelum kembali beraktivitas. Bagi gamer yang sering push rank semalaman atau konten kreator yang harus selalu siap merekam, fitur ini menjadi penentu yang crucial.

Layar 6,9 Inci FHD+ 144Hz: Visual Mulus untuk Gaming dan Hiburan

Selain baterai, POCO M7 juga menghadirkan layar berukuran 6,9 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate hingga 144Hz. Kombinasi spesifikasi display ini menciptakan pengalaman visual yang imersif baik untuk gaming maupun konsumsi konten hiburan. Scroll media sosial terasa lebih halus, bermain game FPS lebih responsif, dan menonton video berkualitas tinggi lebih memukau.

Refresh rate 144Hz menjadi nilai tambah signifikan mengingat harga yang ditawarkan POCO M7 berada di segmen entry-level. Biasanya, fitur semacam ini hanya ditemukan di smartphone mid-range hingga flagship. Kehadirannya di POCO M7 membuktikan bahwa brand ini konsisten dengan strategi “Extreme Performance, Extreme Price” – menghadirkan fitur premium dengan harga terjangkau.

Ekspansi RAM 16GB dan Chipset Snapdragon 685: Performa Multitasking Mulus

POCO memahami bahwa daya tahan baterai harus diimbangi dengan performa yang stabil. Untuk itu, POCO M7 menghadirkan fitur ekspansi RAM hingga 16GB, memungkinkan pengguna membuka banyak aplikasi sekaligus tanpa mengalami lag atau hambatan. Chipset Snapdragon 685 yang menjadi otaknya dioptimalkan dengan software tuning khusus untuk memastikan performa tetap responsif dalam berbagai kondisi.

Kombinasi hardware dan software ini membuat POCO M7 tidak hanya cocok untuk gaming, tetapi juga mendukung produktivitas sehari-hari. Bagi mereka yang sering berganti antara aplikasi kerja, media sosial, dan game, smartphone ini menawarkan pengalaman multitasking yang smooth tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

Varian yang tersedia adalah 8GB+256GB dengan dukungan ekspansi RAM hingga total 16GB. Konfigurasi storage yang generous ini memastikan pengguna tidak perlu khawatir kehabisan space untuk menyimpan game berat seperti Genshin Impact atau file multimedia berukuran besar.

Kamera 50MP AI dan Desain Futuristik ala Mecha

Melengkapi paket performa ekstremnya, POCO M7 dibekali kamera ganda AI 50MP yang mampu menghasilkan foto dan video berkualitas tinggi. Meski fokus utamanya adalah gaming, kemampuan kamera ini memastikan pengguna tidak perlu mengorbankan kualitas konten visual mereka. Baik untuk dokumentasi momen sehari-hari maupun konten kreatif untuk media sosial, POCO M7 siap mendukung.

Dari sisi desain, POCO M7 mengusung tema mecha yang terinspirasi dunia gamers. Tampilannya kokoh, futuristik, dan penuh karakter dengan pilihan warna Black, Silver, dan Blue. Warna silver khususnya menjadi simbol performa tinggi dan kekuatan, dipadukan dengan aksen biru dan merah yang merepresentasikan semangat muda khas POCO Fans.

Desain ini tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional. POCO M7 hadir dengan identitas visual yang kuat dan berani, mencerminkan karakter gamer sejati yang tidak takut berbeda. Pilihan warna yang variatif memungkinkan pengguna mengekspresikan kepribadian mereka melalui perangkat yang digunakan sehari-hari.

Harga Ekstrem dan Ketersediaan

POCO M7 resmi tersedia mulai 10 Oktober 2025 dengan harga spesial early bird Rp 2.199.000, turun dari harga normal Rp 2.249.000. Smartphone ini bisa dibeli melalui Mi.com serta berbagai official store POCO di Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, Akulaku, dan TikTok Shop.

Dengan kombinasi baterai raksasa, layar 144Hz, RAM expansible, dan kamera 50MP, POCO M7 menawarkan value proposition yang sulit ditandingi di kelasnya. Kehadirannya semakin mengukuhkan POCO sebagai brand yang paham betul kebutuhan pasar Indonesia, khususnya kalangan muda yang menginginkan performa maksimal dengan budget terbatas.

Tak hanya menghadirkan produk, POCO juga terus membangun ekosistem melalui POCO Extreme League Season 4 yang akan digelar di 5 kota besar Indonesia untuk lebih dari 10.000 player. Komitmen ini menunjukkan bahwa bagi POCO, performa ekstrem tidak hanya tentang hardware, tetapi juga tentang menciptakan ruang bagi komunitas untuk tumbuh dan berkompetisi. Seperti yang diungkapkan Novita Krisutami, ini adalah bentuk nyata komitmen POCO: menghadirkan teknologi yang relevan sekaligus menciptakan ruang aksi bagi anak muda Indonesia.

Bagi yang penasaran dengan varian lain seri M7, Poco M7 Pro 5G telah mengantongi tiga sertifikasi jelang rilis global, menandakan bahwa lini M Series akan terus berkembang dengan inovasi-inovasi terbaru.

Moto G06 POWER Resmi di Indonesia: Baterai 7000mAh Terbesar di Kelasnya

0

Telset.id – Jika Anda mencari smartphone dengan daya tahan baterai yang benar-benar bisa diandalkan untuk aktivitas harian, bersiaplah untuk terkesima. Motorola baru saja meluncurkan Moto G06 POWER di Indonesia dengan baterai 7000mAh terbesar di segmennya, menawarkan daya hingga 3 hari pemakaian normal.

Smartphone yang secara eksklusif tersedia di Shopee mulai hari ini, 9 Oktober 2025, ini hadir dengan harga Rp1.499.000. Dengan kapasitas baterai yang luar biasa besar ini, Moto G06 POWER tidak hanya mengungguli kompetitor di kelas harganya, tetapi juga menawarkan solusi bagi pengguna yang lelah dengan smartphone yang harus dicharge berkali-kali dalam sehari.

Bagus Prasetyo, Country Head Motorola Indonesia, dalam pernyataannya menegaskan komitmen perusahaan untuk menghadirkan teknologi premium yang terjangkau. “Di Motorola, kami percaya bahwa teknologi premium harus dapat diakses oleh semua orang, tak terbatasi oleh harga. Moto G06 POWER mewujudkan visi ini dengan menggabungkan inovasi, dampak, dan desain yang cermat,” ujarnya.

Daya Tahan Ekstrem untuk Penggunaan Intensif

Baterai 7000mAh pada Moto G06 POWER bukan sekadar angka. Berdasarkan riset internal Motorola terhadap smartphone di rentang harga 1-2 juta Rupiah, perangkat ini menawarkan daya tahan baterai terlama di segmennya. Pengguna bisa mendapatkan hingga 65 jam penggunaan dalam sekali pengisian daya, yang setara dengan 3 hari pemakaian normal.

Yang lebih mengesankan, baterai ini dirancang untuk durabilitas jangka panjang. Bahkan setelah 1000 siklus pengisian, baterai masih mampu mempertahankan lebih dari 80% kapasitas aslinya. Untuk pengisian ulang, TurboPower™ 20W memberikan daya hingga 7 jam hanya dalam 15 menit charge, solusi praktis bagi mereka yang selalu mobile.

Konsep smartphone dengan baterai besar sebenarnya bukan hal baru di pasar Indonesia. Sebelumnya, beberapa vendor sudah mencoba menghadirkan perangkat serupa, seperti yang bisa Anda baca dalam review Oppo A6 Pro yang juga mengusung kapasitas baterai sama.

Pengalaman Hiburan Cinematik di Genggaman

Moto G06 POWER tidak hanya mengandalkan baterai besar sebagai daya tarik utamanya. Smartphone ini menghadirkan pengalaman hiburan yang benar-benar imersif dengan kombinasi speaker stereo Dolby Atmos® dan layar 6,88 inci HD+ dengan refresh rate 120Hz.

Speaker stereo dengan Bass Boost menghadirkan audio multidimensi dengan kekuatan bass dua kali lipat, membuat setiap konten audio-visual terasa lebih hidup. Layarnya yang merupakan yang terbesar di segmennya dilengkapi dengan Mode Kecerahan Tinggi hingga 600 nits dan teknologi Water Touch yang memungkinkan penggunaan saat jari basah.

Pengalaman menonton yang ditawarkan Moto G06 POWER ini mengingatkan kita pada tren smartphone entertainment yang sedang berkembang. Seperti yang kami laporkan sebelumnya dalam peluncuran Redmi 15, konsumen Indonesia semakin menuntut pengalaman visual yang premium bahkan di segmen entry-level.

Fotografi Profesional dengan Kamera 50MP Quad Pixel

Di segmen kamera, Moto G06 POWER dibekali sistem kamera 50MP Quad Pixel yang disebut-sebut terdepan di segmennya. Teknologi ini memungkinkan pengambilan foto yang tajam, detail, dan cerah dalam berbagai kondisi pencahayaan.

Fitur Auto Night Vision memastikan kejernihan dan kecerahan bahkan dalam kondisi minim cahaya, sementara mode Portrait berbasis AI memberikan efek kedalaman alami untuk potret berkualitas profesional. Kamera depan 8MP dilengkapi fitur Face Retouch otomatis dan mode group selfie, menyempurnakan kebutuhan konten media sosial pengguna.

Ambient light sensor yang terintegrasi memungkinkan fokus yang lebih cepat, memastikan Anda tidak pernah kehilangan momen berharga. Dengan kombinasi teknologi Quad Pixel, Night Vision, dan penyempurnaan AI, Moto G06 POWER menghadirkan kemampuan fotografi yang biasanya hanya ditemukan di perangkat kelas menengah.

Desain Premium dengan Proteksi Mumpuni

Motorola tidak mengabaikan aspek desain dan durabilitas pada Moto G06 POWER. Smartphone ini hadir dengan lapisan luar kulit vegan premium dalam pilihan warna terkurasi Pantone™: Tapestry, Laurel Oak, dan Tendril.

Dari sisi proteksi, perangkat ini dilengkapi rating ketahanan air IP64 yang melindungi dari tumpahan dan percikan air, serta proteksi Corning® Gorilla® Glass 3 yang memastikan ketahanan terhadap goresan dan benturan ringan. Yang menarik, meski membawa baterai berkapasitas besar, Moto G06 POWER tetap mempertahankan profil yang ramping dan nyaman digenggam.

Pendekatan desain yang berfokus pada durabilitas ini sejalan dengan tren smartphone tangguh yang semakin populer di Indonesia. Seperti yang kami amati dalam peluncuran Moto G06 Power di India, konsumen global semakin menghargai perangkat yang tidak hanya powerful tetapi juga tahan lama.

Performa Tangguh untuk Multitasking Intensif

Ditenagai oleh prosesor MediaTek G81 Extreme, Moto G06 POWER menghadirkan performa yang cepat dan efisien untuk berbagai aktivitas digital, mulai dari streaming, gaming, hingga panggilan video. Kombinasi prosesor octa-core ini dengan RAM hingga 12GB (dengan fitur RAM Boost) memungkinkan multitasking yang mulus tanpa hambatan.

Untuk penyimpanan, smartphone ini menawarkan kapasitas built-in 256GB yang dapat diperluas hingga 1TB menggunakan slot kartu microSD khusus. Ruang penyimpanan yang lega ini sangat sesuai untuk menyimpan koleksi foto, video, aplikasi, dan berbagai konten digital lainnya.

Pada sisi software, Moto G06 POWER menjalankan Android™ 13 dengan berbagai fitur eksklusif Moto seperti Hello UX, Moto Secure, dan ThinkShield. Fitur gestur yang intuitif – seperti membalik smartphone untuk mengaktifkan mode Do Not Disturb atau mengambil screenshot dengan satu gerakan – membuat pengalaman penggunaan menjadi lebih efisien.

Moto G06 POWER hadir di tengah persaingan segmen entry-level yang semakin ketat. Dengan kombinasi baterai 7000mAh terbesar di kelasnya, pengalaman hiburan imersif, kamera 50MP canggih, dan desain premium, smartphone ini berpotensi menjadi game changer di pasar Indonesia. Tersedia secara eksklusif di Shopee dengan harga Rp1.499.000 mulai 9 Oktober 2025, Moto G06 POWER menawarkan value proposition yang sulit diabaikan bagi konsumen yang mengutamakan daya tahan baterai dan pengalaman multimedia yang memukau.

Content image for article: Moto G06 POWER Resmi di Indonesia: Baterai 7000mAh Terbesar di Kelasnya

SNLIK 2025: Literasi Keuangan Capai 66,4%, Inklusi Tembus 80,51%

0

Telset.id – Angka-angka terbaru dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 baru saja dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS). Hasilnya? Indeks literasi keuangan Indonesia mencapai 66,4%, sementara indeks inklusi keuangan meningkat ke 80,51%. Lonjakan signifikan dari 65,43% (literasi) dan 75,02% (inklusi) pada 2024. Tapi benarkah pertumbuhan ini merata di semua lapisan masyarakat? Atau justru menyisakan celah lebar yang menganga?

Di balik optimisme angka statistik tersebut, tersembunyi realitas pahit yang jarang terangkat ke permukaan. Data Susenas BPS 2023 mengungkap fakta mencengangkan: hanya 24,3% penyandang disabilitas usia ≥ 15 tahun yang memiliki rekening bank. Akses kredit bahkan lebih memprihatinkan, sekitar 14,2%, jauh di bawah 20,1% pada rumah tangga non-disabilitas. Meski 75,7% penyandang disabilitas tercakup program jaminan kesehatan, kepemilikan produk keuangan swasta seperti asuransi individu masih terkatung-katung di bawah 2%.

Anda mungkin bertanya, di mana letak masalah sebenarnya? Apakah rendahnya angka literasi keuangan menjadi biang keladi? Atau justru sistem keuangan kita yang belum ramah terhadap kelompok tertentu? Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025 ini seharusnya menjadi alarm keras bagi semua pemangku kepentingan. Peningkatan angka inklusi keuangan ke 80,51% patut diapresiasi, tapi apakah benar-benar mencerminkan akses yang merata?

Kesenjangan yang Tak Terlihat: Ketika Angka Statistik Menutupi Realita

Dalam euforia peningkatan indeks inklusi keuangan Indonesia, kita sering kali lupa melihat detail-detail kecil yang justru menentukan keberhasilan sesungguhnya. Data SNLIK 2025 menunjukkan kemajuan, tapi data Susenas BPS 2023 mengungkap ketimpangan yang masih lebar. Bayangkan, dari sekitar 22 juta penyandang disabilitas di Indonesia, hanya seperempatnya yang memiliki rekening bank. Bagaimana mungkin mereka bisa berpartisipasi dalam ekonomi digital tanpa alat dasar perbankan?

Rendahnya akses kredit pada level 14,2% untuk penyandang disabilitas dibandingkan 20,1% untuk non-disabilitas mengindikasikan masalah sistemik. Bukan sekadar masalah literasi, tapi mungkin juga bias dalam sistem penilaian kredit, ketidakmampuan mengakses layanan digital, atau hambatan fisik dalam mengunjungi kantor layanan. Fenomena ini mengingatkan kita pada program Rupiah Cepat Dorong Inklusi Keuangan untuk Penyandang Disabilitas yang baru-baru ini digulirkan.

Literasi vs Inklusi: Dua Sisi Mata Uang yang Berbeda

Peningkatan indeks literasi keuangan Indonesia dari 65,43% menjadi 66,4% dalam setahun patut diapresiasi. Namun, pertanyaannya: apakah peningkatan 1% ini cukup signifikan? Dan yang lebih penting, apakah literasi tersebut sudah tepat sasaran? Literasi keuangan tanpa diikuti akses yang memadai bagai memiliki teori mengemudi tanpa memiliki mobil. Sebaliknya, inklusi keuangan tanpa literasi yang memadai bisa berujung pada salah penggunaan produk keuangan.

Fenomena menarik terlihat dari selisih 14,11% antara indeks inklusi keuangan (80,51%) dan literasi keuangan (66,4%). Gap ini menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang sudah menggunakan layanan keuangan tanpa benar-benar memahami produk yang mereka gunakan. Situasi ini berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari, terutama dalam hal pengelolaan utang dan investasi. Inisiatif seperti yang dilakukan GoPay Siap Dorong Inklusi Keuangan Pelaku UMKM menunjukkan pentingnya pendekatan holistik.

Peran Fintech dalam Menjembatani Kesenjangan

Di sinilah platform fintech seperti Rupiah Cepat memainkan peran krusial. Dengan komitmen menyalurkan dana CSR sebesar Rp100 juta dan program literasi keuangan bagi penyandang disabilitas, mereka mencoba menjawab tantangan yang terungkap dalam data SNLIK 2025. Yang menarik, pendekatan mereka tidak hanya fokus pada aspek komersial, tapi juga membangun ekosistem yang inklusif.

Anna Maria Chosani, Direktur Utama Rupiah Cepat, menegaskan: “Rupiah Cepat percaya bahwa literasi keuangan adalah hak semua kalangan, tanpa terkecuali.” Pernyataan ini relevan dengan temuan SNLIK 2025 yang menunjukkan bahwa meski angka inklusi keuangan Indonesia meningkat, distribusinya belum merata. Program serupa juga terlihat dalam inisiatif LinkAja Ingin Tingkatkan Inklusi Keuangan yang baru saja diluncurkan.

Kolaborasi multipihak menjadi kunci. Seperti diungkapkan Yasmine Meylia, Direktur Eksekutif AFPI, sinergi antara platform fintech, asosiasi, regulator, dan komunitas sangat penting untuk memastikan tidak ada kelompok yang tertinggal. Pendekatan ini sejalan dengan semangat SNLIK 2025 yang mengukur tidak hanya angka, tapi juga kualitas inklusi keuangan.

Data SNLIK 2025 seharusnya menjadi peta jalan bagi semua pemangku kepentingan. Peningkatan indeks inklusi keuangan ke 80,51% adalah kabar baik, tapi pekerjaan rumah kita masih banyak. Terutama dalam memastikan bahwa pertumbuhan ini dinikmati secara merata oleh semua kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas yang masih tertinggal. Literasi keuangan yang meningkat menjadi 66,4% harus diikuti dengan akses yang setara, sehingga tidak ada lagi warga negara yang terpinggirkan dalam sistem keuangan nasional.

5 Fitur Unggulan Realme 15 5G yang Bikin Fotografi Malam Makin Memukau

0

Telset.id – Bayangkan Anda sedang berada di tengah keramaian night market Jakarta, lampu neon berkelap-kelip, teman-teman tertawa lepas, dan momen sempurna itu tiba. Biasanya, hasil foto malam hari akan penuh noise dan cahaya yang berantakan. Tapi dengan Realme 15 5G, ceritanya menjadi berbeda sama sekali. Smartphone yang baru saja resmi meluncur di Indonesia ini bukan sekadar perangkat komunikasi—ia adalah senjata andalan untuk mengabadikan setiap detik kehidupan malam anak muda dengan kualitas yang sebelumnya hanya bisa diimpikan.

Realme dengan percaya diri memposisikan Realme 15 Series 5G sebagai “AI Night Out Phone” pertama di industri. Pilihan tema ini bukan tanpa alasan. Krisva Angnieszca, Public Relations Lead realme Indonesia, menjelaskan bahwa malam hari adalah waktu recharge dan ekspresi kreativitas anak muda Indonesia. “Dengan realme 15 Series 5G, anak muda bisa mendokumentasikan setiap momen berharga tersebut dengan kamera AI paling andal,” ujarnya dalam peluncuran 8 Oktober 2025. Lantas, apa saja keunggulan yang membuat Realme 15 5G layak menjadi pilihan utama? Mari kita bedah satu per satu.

1. Desain Ultra Tipis dengan Baterai 7000mAh Tertipis di Industri

Ini mungkin terdengar seperti oksimoron: smartphone dengan baterai raksasa 7000mAh namun memiliki bodi ultra tipis. Tapi Realme 15 5G berhasil mematahkan paradigma tersebut. Dengan ketebalan hanya 7.66mm dan bobot 185 gram, perangkat ini resmi dinobatkan sebagai smartphone baterai 7000mAh tertipis di industri saat ini. Prestasi engineering ini bukan sekadar angka—ia memberikan kenyamanan genggam yang luar biasa tanpa mengorbankan daya tahan.

Bagi Anda yang aktif bergerak dari kampus ke cafe, dari kantor ke tempat nongkrong, kombinasi ini seperti jawaban dari surga. Tidak perlu lagi membawa power bank tambahan atau mencari colokan di tengah malam. Yang lebih mengesankan, Realme 15 5G tetap menghadirkan proteksi tertinggi dengan sertifikasi IP66, IP68, dan IP69—jaminan ketahanan terhadap debu, air, bahkan semprotan bertekanan tinggi. Desainnya sendiri hadir dalam dua pilihan warna yang merepresentasikan gaya anak muda: Silk Pink yang cerah dan ekspresif, serta Suit Titanium yang elegan dan profesional.

2. Dual 50MP Camera dengan Dual 4K Video Recording

Ini adalah jantung dari Realme 15 5G. Smartphone ini dibekali konfigurasi kamera Dual 50MP yang terdiri dari kamera utama Sony IMX882 dengan OIS dan kamera depan 50MP. Keduanya mendukung rekaman video 4K, tetapi keunggulan sebenarnya terletak pada fitur Dual 4K Video Recording. Fitur ini memungkinkan Anda merekam dengan kamera depan dan belakang secara bersamaan dalam resolusi tinggi—sesuatu yang sebelumnya hanya ditemui di perangkat flagship.

Bagi kreator konten muda yang sering membuat vlog atau dokumentasi acara, fitur ini adalah game changer. Bayangkan Anda sedang menghadiri konser atau festival: Anda bisa merekam reaksi diri sendiri sekaligus aksi panggung dalam kualitas terbaik tanpa perlu beralih mode. Tidak ada lagi momen yang terlewat karena harus memilih antara selfie atau wide shot. Dalam perbandingan Realme 15 5G vs Realme 15 Pro 5G, varian standar ini memang sengaja difokuskan untuk pengguna yang mengutamakan fleksibilitas kreatif dengan budget lebih terjangkau.

3. AI Edit Genie: Revolusi Editing Foto dengan Perintah Suara

Inilah fitur yang benar-benar membedakan Realme 15 Series dari kompetitornya. AI Edit Genie adalah teknologi pertama di industri yang memungkinkan pengguna mengedit foto hanya dengan instruksi suara sederhana. Proses editing yang biasanya membutuhkan waktu menit-menit kini bisa diselesaikan dalam hitungan detik—dan yang lebih penting, dilakukan dengan cara yang natural dan menyenangkan.

Cara kerjanya sederhana: setelah mengambil foto, Anda cukup berbicara kepada ponsel. “Ganti background jadi pantai,” “Buat warna lebih cerah,” atau “Tambahkan efek vintage.” AI akan memahami perintah dan mengeksekusinya dengan presisi. Bagi generasi yang tumbuh dengan voice assistant, fitur ini terasa begitu intuitif. Tidak perlu lagi membuka aplikasi editing yang rumit atau menghafal menu-menu teknis. AI Edit Genie menghadirkan kemudahan tanpa mengorbankan kualitas hasil akhir.

4. AI Party Mode dan AI MagicGlow 2.0 untuk Fotografi Malam

Fotografi malam hari selalu menjadi tantangan tersendiri. Cahaya minim, silau lampu, dan kondisi yang dinamis seringkali menghasilkan foto yang mengecewakan. Realme 15 5G menjawab tantangan ini dengan dua senjata AI andalan: AI Party Mode dan AI MagicGlow 2.0.

AI Party Mode secara khusus dirancang untuk menciptakan efek cahaya neon khas suasana pesta. Fitur ini sempurna untuk mengabadikan momen hangout malam dengan nuansa yang hidup dan energik. Sementara AI MagicGlow 2.0 menghadirkan sentuhan artistik dengan pencahayaan dinamis yang membuat hasil foto tampak lebih berkarakter dan profesional. Kombinasi kedua fitur ini, ditambah dengan AI Nightscape dan AI Glare Remover, memastikan setiap foto malam hari Anda tetap jernih dengan minim noise dan silau alami.

5. Performa Tangguh dengan Dimensity 7300+ dan Layar 144Hz AMOLED

Di balik kemampuan fotografinya yang mengagumkan, Realme 15 5G menyembunyikan performa yang tidak kalah impressive. Smartphone ini ditenagai oleh chipset Dimensity 7300+ dengan fabrikasi 4nm yang efisien sekaligus bertenaga, mampu mencatat skor AnTuTu lebih dari 740 ribu poin. Performa ini diperkuat dengan sistem pendingin 7000mm² VC Cooling System yang memastikan perangkat tetap stabil bahkan saat digunakan untuk gaming maraton.

Yang membuat pengalaman penggunaan semakin menyenangkan adalah layar 144Hz AMOLED dengan kecerahan puncak 4500 nits. Baik Anda sedang streaming konten favorit atau bermain game, layar ini menghadirkan pengalaman visual yang imersif dan responsif. Refresh rate tinggi memastikan setiap gerakan terlihat mulus, sementara kecerahan ekstra membuat konten tetap jelas bahkan di bawah sinar matahari langsung. Bagi yang penasaran dengan kemampuan gaming lebih tinggi, analisis kemampuan gaming Realme 15 Pro 5G menunjukkan bagaimana varian Pro mengambil langkah lebih jauh untuk segmen gaming kompetitif.

Realme 15 5G hadir dengan harga spesial mulai Rp4.899.000 selama periode flash sale 8-12 Oktober 2025. Pada harga tersebut, Anda mendapatkan paket lengkap: desain premium, baterai tahan lama, kamera AI canggih, dan performa tangguh. Smartphone ini bukan sekadar perangkat teknologi, melainkan teman setia yang memahami kebutuhan ekspresi kreatif anak muda Indonesia di malam hari. Jadi, sudah siap mengubah setiap momen night out Anda menjadi karya seni yang tak terlupakan?