Beranda blog

Fitur Baru Instagram: Repost, Peta, dan Tab Teman untuk Koneksi Lebih Baik

0

Telset.id – Instagram kembali menghadirkan inovasi terbaru untuk memperkuat interaksi antar pengguna. Platform media sosial ini meluncurkan tiga fitur utama: Repost, Peta Instagram, dan Tab Teman di Reels. Fitur-fitur ini dirancang untuk memudahkan pengguna berbagi konten favorit, terhubung dengan lokasi teman, serta melihat aktivitas mereka di Reels.

Sejak awal, Instagram menjadi wadah bagi pengguna untuk berbagi momen sehari-hari. Namun, dengan semakin banyaknya konten yang beredar, terkadang sulit untuk tetap terhubung dengan teman-teman terdekat. Fitur baru ini hadir sebagai solusi, memungkinkan pengguna tidak hanya melihat unggahan orang lain tetapi juga berinteraksi lebih personal.

Repost: Bagikan Konten Favorit dengan Mudah

Salah satu fitur yang paling dinanti adalah Repost, yang memungkinkan pengguna membagikan kembali Reels dan postingan publik ke feed mereka. Ini berbeda dengan fitur berbagi ke Story atau DM yang sudah ada sebelumnya. Repost akan muncul di feed pengikut dan teman, serta memiliki tab khusus di profil pengguna untuk memudahkan akses ulang.

Bagi kreator, fitur ini menjadi peluang emas. Ketika konten mereka di-repost oleh orang lain, konten tersebut bisa direkomendasikan ke pengikut si pembaginya—bahkan jika mereka belum mengikuti akun kreator tersebut. Ini berarti jangkauan yang lebih luas tanpa perlu algoritma rumit.

Cara menggunakannya pun sederhana: cukup ketuk ikon repost di konten yang ingin dibagikan. Pengguna juga bisa menambahkan catatan pribadi sebelum menyimpannya. Fitur ini mirip dengan retweet di Twitter, tetapi dengan sentuhan lebih visual.

Peta Instagram: Berbagi Lokasi dengan Kontrol Penuh

Fitur kedua yang tak kalah menarik adalah Peta Instagram. Pengguna kini bisa berbagi lokasi terakhir mereka dengan teman pilihan. Namun, jangan khawatir—Instagram memastikan privasi tetap terjaga. Lokasi tidak akan otomatis terbagi kecuali pengguna mengaktifkannya.

Pengguna memiliki kendali penuh atas siapa yang bisa melihat lokasi mereka: bisa teman biasa (yang saling follow), Close Friends, atau hanya orang tertentu. Selain itu, pengguna juga bisa memilih untuk tidak membagikan lokasi di tempat-tempat tertentu atau dengan orang tertentu.

Bagi orang tua yang mengawasi akun remaja, Instagram memberikan notifikasi jika remaja mulai berbagi lokasi. Orang tua bisa mengatur apakah fitur ini aktif atau tidak, serta melihat dengan siapa lokasi tersebut dibagikan.

Meski tidak berbagi lokasi, pengguna tetap bisa menjelajahi konten berbasis lokasi di peta. Mulai dari Story teman yang sedang konser hingga Reels dari kreator lokal tentang tempat nongkrong baru, semua bisa ditemukan di sini.

Tab Teman di Reels: Lihat Apa yang Disukai Teman Anda

Fitur terakhir adalah Tab Teman di Reels, yang memungkinkan pengguna melihat konten publik yang disukai, dikomentari, atau di-repost oleh teman mereka. Ini menjadi cara baru untuk memulai percakapan berdasarkan minat bersama.

Untuk mengaksesnya, cukup ketuk tab “Teman” di bagian atas Reels. Jika ingin kembali ke feed biasa, pilih tab “Reels” seperti biasa. Instagram juga menyediakan kontrol privasi, seperti opsi menyembunyikan aktivitas like dan komentar sendiri.

Fitur ini sebelumnya sudah diuji coba di beberapa negara dan kini diluncurkan secara global. Dengan adanya Tab Teman, Instagram berharap pengguna bisa lebih terhubung dengan lingkaran sosial terdekat mereka.

Dengan ketiga fitur ini, Instagram semakin memperkuat posisinya sebagai platform yang tidak hanya untuk berbagi konten, tetapi juga mempererat hubungan antar pengguna. Apakah Anda sudah mencobanya?

7 Keunggulan GPT-5: Revolusi AI Terbaru OpenAI di 2025

0

Telset.id – Jika Anda mengira kecerdasan buatan (AI) sudah mencapai puncaknya dengan GPT-4, bersiaplah terkejut. OpenAI resmi meluncurkan GPT-5 pada 2025 dengan segudang keunggulan yang mengubah permainan. Dari performa multibidang hingga fitur multimodal, inilah alasan mengapa GPT-5 layak menjadi andalan profesional, kreator, dan pengguna sehari-hari.

Sejak peluncuran GPT-4, dunia AI terus bergerak cepat. OpenAI tak mau berpuas diri. Dengan GPT-5, mereka menghadirkan lompatan besar dalam hal akurasi, keamanan, dan fleksibilitas. Berikut tujuh keunggulan utama yang membuat GPT-5 pantas disebut sebagai revolusi AI terbaru.

1. Performa Terbaik di Berbagai Bidang

GPT-5 bukan sekadar chatbot canggih. Model ini unggul di berbagai bidang, mulai dari penulisan konten, pemrograman, hingga analisis medis. Dalam benchmark terbaru, GPT-5 mencetak skor tinggi di:

  • SWE-Bench (uji kemampuan pemrograman)
  • HealthBench Hard (analisis kesehatan)
  • AIME (penalaran matematika kompleks)

Artinya, baik Anda seorang developer, peneliti, atau dokter, GPT-5 bisa menjadi asisten yang andal. Seperti yang dilaporkan Telset sebelumnya, OpenAI mengklaim GPT-5 memiliki peningkatan signifikan dalam hal penalaran logika.

2. Dynamic Routing: AI yang Lebih Efisien

Salah satu inovasi terbesar GPT-5 adalah Dynamic Routing. Fitur ini memungkinkan AI secara otomatis memilih model terbaik (Mini, Nano, atau Pro) berdasarkan kebutuhan pengguna. Butuh jawaban cepat? GPT-5 akan menggunakan versi ringan. Perlukan analisis mendalam? Versi Pro siap membantu.

3. Multimodal: Lebih dari Sekadar Teks

GPT-5 mendukung input dalam berbagai format:

  • Teks: Seperti versi sebelumnya
  • Gambar: Analisis visual langsung
  • Audio/Video: Transkripsi dan pemahaman konten multimedia

Kemampuan ini membuka pintu bagi kreator konten, peneliti, dan bisnis untuk otomatisasi yang lebih canggih.

4. Memori Besar (256.000 Token)

Dibandingkan pendahulunya, GPT-5 memiliki kapasitas memori hingga 256.000 token. Ini berarti Anda bisa melakukan diskusi panjang tanpa kehilangan konteks. Fitur ini sangat berguna untuk:

  • Penulisan skripsi atau laporan kompleks
  • Pengembangan proyek perangkat lunak
  • Riset akademis yang mendalam

5. Akurasi Tinggi & Minim Halusinasi

OpenAI mengklaim GPT-5 mengurangi “halusinasi AI” (jawaban tidak akurat) hingga 80% dibanding GPT-4. Model ini juga lebih transparan saat tidak yakin dengan jawabannya, memberi tahu pengguna tentang keterbatasan informasi.

6. Personalisasi & Integrasi Lancar

GPT-5 bisa disesuaikan dengan preferensi pengguna:

  • Integrasi dengan Gmail, Google Calendar, dan kontak
  • Pilihan tema warna dan gaya respons
  • Perintah otomatis (auto agent) untuk tugas berulang

7. Akses untuk Semua Kalangan

OpenAI tetap mempertahankan model berbayar dan gratis untuk GPT-5:

  • Gratis: Fitur dasar dengan batasan tertentu
  • Plus (US$20/bulan): Akses prioritas dan fitur tambahan
  • Pro (US$200/bulan): Untuk kebutuhan profesional skala besar

Seperti diberitakan Telset, OpenAI juga terus memperluas ketersediaan layanannya ke lebih banyak negara.

Dengan segala keunggulannya, GPT-5 bukan sekadar upgrade—ini adalah lompatan besar dalam teknologi AI. Baik Anda pengguna biasa atau profesional, GPT-5 menawarkan solusi yang lebih cerdas, cepat, dan personal. Tertarik mencoba? Pantau terus perkembangan terbaru di Telset.id.

Pengguna Discord Curang Verifikasi Usia Pakai Karakter Game

0

Telset.id – Pengguna Discord di Inggris menemukan cara unik untuk melewati verifikasi usia yang diterapkan platform tersebut. Dengan memanfaatkan karakter dari game populer seperti Death Stranding dan God of War, mereka berhasil mengakses konten terbatas usia tanpa memberikan data pribadi.

Pada Juli lalu, Siyan, seorang pengguna Discord asal Inggris, mendapati beberapa obrolan berlabel NSFW (Not Safe For Work) terkunci. Platform memintanya melakukan verifikasi usia melalui identitas resmi atau pemindaian wajah. Namun, Siyan enggan membagikan data pribadinya. Alih-alih mengunggah foto diri, ia menggunakan karakter Sam dari game Death Stranding yang dimodelkan berdasarkan aktor Norman Reedus.

“Saya mencoba mode foto di game untuk menyesuaikan pose dan ekspresi wajah karakter,” kata Siyan, yang memilih menggunakan nama samaran demi privasi. Hasilnya, sistem verifikasi Discord menerima gambar tersebut sebagai bukti bahwa ia berusia di atas 18 tahun.

Efek Domino di Komunitas Game

Kisah Siyan dengan cepat viral setelah seorang temannya membagikan tangkapan layar ke platform X. Banyak pengguna lain mencoba trik serupa menggunakan karakter dari berbagai game, termasuk Cyberpunk 2077, The Sims 4, hingga Garry’s Mod yang memiliki model grafis sederhana.

David Maimon, pakar kriminologi dari Georgia State University, mengakui kelemahan sistem verifikasi usia saat ini. “Pelaku kejahatan selalu 7-12 bulan lebih depan dalam menemukan celah teknologi,” ujarnya. Menurutnya, metode berbasis KTP atau pemindaian wajah rentan dimanipulasi, baik melalui karakter game, AI deepfake, hingga pembelian identitas palsu.

Kekhawatiran Privasi dan Efektivitas

Selain masalah keamanan, banyak pengguna meragukan keandalan verifikasi wajah. Ash, pemain asal Inggris yang berhasil menggunakan karakter Kratos dari God of War, menyatakan skeptisismenya. “Saya tidak percaya layanan pihak ketiga yang menangani data sensitif,” katanya. Ia merujuk pada risiko kebocoran data seperti kasus aplikasi Tea yang baru-baru ini terekspos.

Antsy, pengguna lain yang sukses memanipulasi verifikasi dengan Arma 3, menambahkan bahwa regulasi semacam ini justru mendorong anak-anak ke bagian internet yang lebih berbahaya. “Ini bukan solusi jika tidak dibarengi pengawasan orang tua,” tegasnya.

Hingga kini, Discord belum memberikan tanggapan resmi terkait temuan ini. Namun, insiden ini memicu diskusi tentang masa depan verifikasi usia di era AI dan game yang semakin realistis.

OpenAI Resmi Luncurkan GPT-5, Klaim Lebih Cerdas dan Akurat

0

Telset.id – OpenAI secara resmi meluncurkan GPT-5, model bahasa terbaru yang kini tersedia untuk semua pengguna ChatGPT. CEO OpenAI Sam Altman menyebut GPT-5 sebagai “langkah signifikan menuju AGI” dalam konferensi pers Rabu (6/8/2025). Meski belum mencapai kecerdasan umum buatan (AGI), Altman menegaskan model ini menunjukkan kemampuan yang lebih cerdas dan presisi dibanding pendahulunya.

GPT-5 disebut lebih pintar, cepat, dan minim halusinasi dibanding GPT-4. Altman menggambarkan peningkatan ini seperti lompatan dari layar pixelated ke Retina Display pada iPhone. “GPT-5 adalah pertama kalinya berbicara dengan AI terasa seperti berdiskusi dengan ahli level PhD di bidang apa pun,” ujarnya.

Varian dan Harga

OpenAI memperkenalkan dua varian baru: GPT-5-mini (ringan) dan GPT-5-nano (lebih cepat dan murah, khusus API). Pengguna gratis mendapat akses ke GPT-5 dan GPT-5-mini, sementara langganan Plus menawarkan limit penggunaan lebih tinggi. Tier Pro seharga $200/bulan menyediakan akses tak terbatas ke GPT-5, termasuk versi GPT-5-pro dan GPT-5-thinking yang mampu memproses permintaan lebih lama.

Untuk pengembang, harga API GPT-5 dimulai dari $1,25 per 1 juta token input dan $10 per 1 juta token output. Varian nano bahkan lebih murah daripada kompetitor seperti Gemini 2.5 Flash.

Kemampuan Unggulan

GPT-5 memiliki jendela konteks 256.000 token, memungkinkan pemahaman lebih baik terhadap dokumen panjang atau percakapan kompleks. Dalam demo, tim OpenAI menunjukkan kemampuan model ini membuat aplikasi web interaktif untuk belajar bahasa Prancis hanya dalam satu menit.

Model ini juga unggul dalam pemrograman, mencetak skor tinggi di benchmark seperti SWE-Bench Verified (74,9%) dan Aider Polyglot (88%). “GPT-5 adalah kolaborator coding yang hebat dan ahli dalam tugas-tugas agen,” kata Michelle Pokrass, salah satu peneliti OpenAI.

Di bidang kesehatan, GPT-5-thinking disebut sebagai model terbaik OpenAI dengan peningkatan signifikan di HealthBench Hard (skor 25,5%). Tingkat halusinasinya juga turun 65% dibanding model sebelumnya.

Mulai pekan depan, pengguna Pro dapat menghubungkan Gmail, Google Contacts, dan Google Calendar ke ChatGPT. Fitur kepribadian chat—Cynic, Robot, Listener, dan Nerd—juga akan diintegrasikan ke Advanced Voice Mode.

OpenAI mengklaim ChatGPT kini memiliki 700 juta pengguna aktif mingguan, 5 juta pengguna bisnis berbayar, dan 4 juta pengembang API. “Model ini memiliki ‘vibes’ yang sangat baik, dan orang-orang akan merasakannya,” kata Nick Turley, kepala ChatGPT.

Meski demikian, Altman sebelumnya telah mengingatkan agar pengguna tidak asal percaya jawaban ChatGPT. OpenAI juga sempat menunda peluncuran model terbuka untuk pengujian keamanan lebih lanjut.

Samsung Galaxy Buds Core: TWS BerfiturANC dengan Harga Rp700 Ribuan

0

Telset.id – Bayangkan mendapatkan earbuds dengan Active Noise Cancellation (ANC) hanya dengan merogoh kocek Rp700 ribuan. Samsung baru saja mewujudkannya lewat Galaxy Buds Core, yang resmi meluncur di Indonesia pada 7 Agustus 2025. Apakah TWS ini benar-benar menjadi solusi audio terjangkau atau sekadar gimmick? Mari kita kupas tuntas.

Desain Ikonis dengan Kenyamanan Premium

Galaxy Buds Core mengadopsi desain bulat khas generasi pertama Galaxy Buds, yang sudah teruji nyaman untuk penggunaan harian. Bobotnya ringan (hanya 5,1 gram per earbud) dan dilengkapi fitur ergonomis, membuatnya ideal untuk aktivitas seperti olahraga ringan atau binge-watching drama Korea. Samsung mengklaim desain ini tetap stabil meski digunakan berjam-jam, sebuah keunggulan yang jarang ditemukan di segmen harga ini.

ANC di Harga Rp799.000: Kompromi atau Terobosan?

Fitur utama yang menjadi pembeda Galaxy Buds Core adalah Active Noise Cancellation (ANC) di kisaran harga Rp799.000. Menurut Annisa Nurul Maulina, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Indonesia, teknologi ini dioptimalkan untuk mengurangi kebisingan latar hingga 70% — cukup untuk menikmati musik di keramaian atau fokus pada panggilan telepon. Namun, jangan berharap performa setara Galaxy Buds2 Pro yang harganya tiga kali lipat lebih mahal.

Spesifikasi lain yang mengejutkan: dukungan Bluetooth 5.3, codec AAC/SBC, dan kontrol sentuh intuitif. Anda bisa mengatur ANC, memutar musik, atau menerima panggilan hanya dengan ketukan di permukaan earbud. Untuk ekosistem Samsung, perangkat ini juga mendukung seamless switching antar perangkat — fitur yang biasanya eksklusif untuk lini premium.

Baterai 35 Jam & Ketahanan IP54

Daya tahan baterai total 35 jam (dengan case) dan sertifikasi IP54 menjadi nilai tambah untuk aktivitas outdoor. Bandingkan dengan Galaxy A55 5G yang juga menawarkan ketahanan serupa, Samsung konsisten menghadirkan fitur tangguh di berbagai segmen produk.

Galaxy Buds Core jelas bukan tanpa kelemahan. Ia tak mendukung codec high-res seperti aptX, dan kualitas mikrofon masih kalah dibanding seri Buds FE. Tapi untuk harga Rp799.000, kehadiran ANC saja sudah menjadi terobosan. Apalagi jika dipasangkan dengan smartphone mid-range seperti Galaxy A56, kombinasi ini bisa menjadi solusi audio ekonomis tanpa mengorbankan pengalaman ekosistem Galaxy.

Kini pertanyaannya: apakah Anda siap mengorbankan beberapa fitur premium untuk mendapatkan ANC dengan harga terjangkau? Galaxy Buds Core tersedia mulai 7 Agustus 2025 di samsung.com/id dan gerai resmi Samsung.

APJII Rilis Survei Internet 2025: Tantangan dan Peluang Digital Indonesia

0

Telset.id – Jika Anda mengira akses internet di Indonesia sudah merata, data terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mungkin akan mengejutkan. Survei Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2025 mengungkap bahwa meski penetrasi internet nasional mencapai 80,66% atau sekitar 229,4 juta jiwa, masih ada 20% penduduk yang belum terjangkau layanan digital.

Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, dalam peluncuran survei di Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX), menyoroti ketimpangan yang masih lebar. “Daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) hanya menyumbang 1,91% dari total pengguna internet nasional. Mereka tetap bagian dari Indonesia yang harus kita layani bersama,” tegasnya. Pernyataan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa pembangunan infrastruktur digital tidak boleh berhenti di wilayah perkotaan saja.

Generasi Digital dan Bonus Demografi

Survei APJII 2025 juga mengonfirmasi dominasi generasi muda dalam lanskap digital Indonesia. Generasi Z menyumbang 25,17% pengguna internet, disusul milenial dengan 23,19%. “Anak-anak kita sejak dini sudah menjadi bagian dari dunia digital. Hampir 100% anak sekarang tidak bisa lepas dari internet,” ujar Arif. Temuan ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mempersiapkan generasi emas 2045 yang tangguh secara digital.

Namun, potensi besar ini tidak serta-merta menjadi jaminan kesiapan Indonesia menghadapi ekonomi digital global. Zulfadly Syam, Sekretaris Umum APJII, mengungkapkan kekhawatirannya: “Kita khawatir masyarakat justru menjadi warga rebahan, pasif mengonsumsi, bukan aktif berproduksi.” Data menunjukkan 76,7% responden belum memanfaatkan internet untuk kegiatan bisnis atau ekonomi produktif.

Infrastruktur dan Literasi Digital

Dari sisi akses, pengguna internet nasional masih didominasi perangkat mobile (83,39%), dengan koneksi utama melalui data seluler (74,27%). Namun, ada peningkatan signifikan pada adopsi fixed broadband, dari 27,4% pada 2024 menjadi 38,7% pada 2025. “Kalau soal harga, menurut kami di sisi operator, sudah sangat affordable, bahkan sudah hampir menyentuh batas bawah,” jelas Arif. Pernyataan ini sejalan dengan laporan sebelumnya APJII tentang harga internet yang terjangkau.

Di balik kemajuan infrastruktur, tantangan literasi dan keamanan digital masih menganga. Survei mencatat penipuan online sebagai ancaman paling banyak dialami pengguna (24,89%), diikuti pencurian data pribadi dan phishing. “Banyak masyarakat kita yang masih rentan. Bahkan hanya karena klik iklan, kartu kreditnya bisa langsung terdebet,” ujar Arif. Data mengkhawatirkan lain menunjukkan 41,26% responden tidak pernah mengganti kata sandi, dan 31,1% merasa tidak perlu melakukannya.

Ekosistem Industri dan Kebijakan Afirmatif

APJII mengungkapkan dari lebih 1.300 penyelenggara jasa internet (ISP) di Indonesia, 52% merupakan usaha mikro. Sebagian besar melayani segmen rumah tangga (35,83%), namun menghadapi tekanan persaingan tinggi. “Karena itu kami mendorong adanya moratorium. Persaingan sudah terlalu padat, dan kita butuh penyehatan industri,” tegas Arif.

Zulfadly menambahkan pentingnya kebijakan afirmatif untuk mendorong investasi di wilayah 3T. “Tanpa insentif, relaksasi pajak, atau proteksi regulasi, investasi akan terus terkonsentrasi di wilayah yang mudah dijangkau,” ujarnya. Sementara itu, kesenjangan gender dalam akses internet semakin tipis, dengan penetrasi pada laki-laki dan perempuan sama-sama di atas 75%.

Peluncuran survei ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Kemkomdigi dan BSSN. APJII menegaskan laporan ini bukan sekadar dokumentasi tahunan, melainkan referensi nasional untuk roadmap pembangunan infrastruktur digital. Seperti diungkapkan Arif, “Ekosistem digital yang sehat, inklusif, dan aman adalah fondasi ketahanan nasional Indonesia di abad ke-21.”

Dengan kompleksitas tantangan yang dihadapi, survei APJII 2025 menjadi peta jalan penting untuk mewujudkan pemerataan akses digital sekaligus memastikan masyarakat tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen dalam ekonomi digital. Seperti perusahaan telekomunikasi yang terus berinovasi, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci utama.

Intip 7 Fitur Unggulan yang Ada di Moto G86 Power 5G

0

Telset.id – Jika Anda mencari smartphone mid-range dengan daya tahan ekstrem dan performa tangguh, Moto G86 Power 5G layak masuk daftar teratas. Resmi dirilis di Indonesia dengan harga spesial Rp4.399.000, perangkat ini membawa sejumlah keunggulan yang jarang ditemukan di segmennya. Berikut tujuh fitur unggulan yang membuatnya istimewa:

1. Baterai 6720mAh: Daya Tahan Lebih dari 2 Hari

Moto G86 Power 5G mengusung baterai terbesar dalam sejarah seri Moto G — 6720mAh. Dengan kapasitas ini, pengguna bisa menikmati pemakaian hingga 53 jam dalam sekali isi daya. Fitur TurboPower™ 33W memungkinkan pengisian daya seharian hanya dalam 30 menit. Bandingkan dengan kompetitor seperti Realme Narzo 80 Pro yang “hanya” menawarkan baterai 5000mAh.

2. Chipset MediaTek Dimensity 7400: Performa Gaming Mulus

Ditenagai chipset 4nm MediaTek Dimensity 7400 dengan skor AnTuTu mencapai 725K, Moto G86 Power 5G mampu menjalankan game berat seperti Genshin Impact dengan setting tinggi. Kombinasi RAM 8GB + RAM Boost 3.0 (hingga 24GB virtual) memastikan multitasking tanpa lag.

3. Layar pOLED 1,5K: Kecerahan 4500nits & Refresh Rate 120Hz

Layar 6,67″ pOLED Super HD 1,5K dengan kecerahan puncak 4500nits (tertinggi di kelasnya) menjamin visibilitas di bawah sinar matahari. Dukungan 120Hz refresh rate dan 100% DCI-P3 color gamut menghadirkan pengalaman menonton HDR yang imersif. Gorilla Glass 7i melindungi dari goresan dan benturan.

4. Kamera Sony LYTIA 600 OIS 50MP: Dukungan 4K dari Semua Lensa

Sistem kamera unggulan ini dilengkapi OIS, sensor Sony LYTIA 600 50MP, dan lensa ultrawide 8MP (118°). Keunggulan utamanya? Moto G86 Power 5G menjadi satu-satunya smartphone mid-range yang mendukung perekaman 4K dari semua lensa, termasuk kamera depan 32MP. Teknologi moto-AI menyempurnakan hasil foto dengan fitur seperti Auto Smile Capture dan Night Vision.

5. Ketangguhan MIL-STD-810H & IP68/IP69: Tahan Air, Debu, dan Guncangan

Smartphone ini lolos 16 uji ketahanan militer, termasuk paparan suhu ekstrem (-30°C hingga 60°C) dan kelembapan 95%. Sertifikasi IP68/IP69 membuatnya tahan direndam air tawar 1,5 meter selama 30 menit — keunggulan yang juga dimiliki Infinix GT 30 5G+.

6. Desain Vegan Leather: Elegan & Anti Sidik Jari

Dengan bobot 198g dan ketebalan 8.65mm, Moto G86 Power 5G menawarkan desain premium berbahan kulit vegan dalam empat varian warna Pantone: Golden Cypress, Cosmic Sky, Chrysanthemum, dan Spellbound. Teksturnya nyaman digenggam dan tahan noda.

7. Smart Connect 2.0: Integrasi dengan Perangkat Lain

Fitur berbasis AI ini memungkinkan koneksi nirkabel ke TV atau PC untuk game streaming, panggilan video, dan berbagi file. Ditambah dukungan Android 15 dengan pembaruan keamanan 3 tahun, Moto G86 Power 5G siap menemani pengguna dalam jangka panjang.

Dengan kombinasi baterai raksasa, performa gaming mumpini, dan ketangguhan ekstrem, Moto G86 Power 5G layak dipertimbangkan sebagai daily driver bagi pengguna aktif. Tertarik mencoba? Smartphone ini tersedia eksklusif di Shopee mulai 14 Agustus 2025.

Moto G86 Power 5G Resmi Dirilis dengan Harga Spesial Rp4,3 Juta di Shopee

0

Telset.id – Motorola kembali menghadirkan smartphone tangguh dengan harga yang menarik. Moto G86 Power 5G resmi diluncurkan dengan harga spesial Rp4.399.000* selama periode eksklusif di Shopee mulai 14-21 Agustus 2025. Dengan baterai raksasa 6720mAh dan performa mumpuni, apakah harga ini sepadan dengan spesifikasinya?

Smartphone ini menawarkan daya tahan ekstrem berkat baterai terbesar yang pernah ada di seri Moto G. Dalam sekali pengisian, pengguna bisa menikmati pemakaian hingga lebih dari dua hari. Ditambah pengisian cepat TurboPower™ 33W yang memberikan daya seharian hanya dalam 30 menit, Moto G86 Power 5G siap menemani aktivitas tanpa khawatir kehabisan baterai.

Harga Kompetitif untuk Segmen Mid-Range

Dengan banderol Rp4,3 jutaan, Moto G86 Power 5G bersaing ketat di segmen mid-range. Jika dibandingkan dengan pesaing seperti Realme Narzo 80 Pro atau Infinix GT 30 5G+, Motorola menawarkan nilai lebih di sisi baterai dan durabilitas. Smartphone ini bahkan sudah lolos sertifikasi MIL-STD-810H dan memiliki proteksi IP68/IP69, menjadikannya salah satu ponsel paling tangguh di kelasnya.

Spesifikasi yang Mengesankan untuk Harga Rp4,3 Juta

Selain baterai besar, Moto G86 Power 5G dibekali chipset MediaTek Dimensity 7400 berbasis 4nm yang mampu mencapai skor AnTuTu hingga 725K. Performa ini didukung RAM 8GB yang bisa di-expand secara virtual hingga 24GB berkat fitur RAM Boost 3.0. Untuk penyimpanan, tersedia kapasitas 256GB yang cukup untuk menyimpan berbagai konten multimedia.

Di segmen kamera, Moto G86 Power 5G mengusung sensor Sony LYTIA 600 OIS 50MP dengan dukungan moto-AI. Uniknya, smartphone ini menjadi satu-satunya di kelasnya yang mendukung perekaman video 4K dari semua lensa, termasuk kamera ultrawide 8MP dan swafoto 32MP.

Ketersediaan dan Promo Menarik

Selain harga spesial, pembeli juga akan mendapatkan Freedom Internet Starter Pack 3GB dari IM3 yang berlaku selama 30 hari. Setelah periode eksklusif di Shopee, Moto G86 Power 5G akan tersedia di berbagai e-commerce seperti Tokopedia, TikTok Shop, dan Lazada, serta toko ritel terkemuka di Indonesia.

Dengan semua keunggulan yang ditawarkan, harga Rp4,3 jutaan untuk Moto G86 Power 5G terasa sangat kompetitif. Apalagi jika dibandingkan dengan CMF Phone 2 Pro yang baru saja dirilis dengan harga lebih tinggi namun spesifikasi serupa. Bagi Anda yang mencari smartphone mid-range dengan baterai tahan lama dan performa tangguh, Moto G86 Power 5G layak dipertimbangkan.

Moto G86 Power 5G Diperkuat Spesifikasi Baterai Raksasa 6720mAh dan Performa Tangguh di Segmen Mid-Range

0

Telset.id – Jika Anda mencari smartphone dengan daya tahan ekstrem tanpa kompromi pada performa, Moto G86 Power 5G layak menjadi pertimbangan serius. Diluncurkan secara resmi di Indonesia pada Agustus 2025, perangkat ini membawa baterai berkapasitas 6720mAh — yang terbesar dalam sejarah seri Moto G — bersama chipset MediaTek Dimensity 7400 dan kamera Sony LYTIA 600 OIS 50MP. Bagaimana spesifikasinya secara mendalam? Simak analisis kami.

Daya Tahan Ekstrem dengan Baterai 6720mAh

Moto G86 Power 5G mencatat rekor baru untuk kapasitas baterai di segmennya. Dengan 6720mAh, Motorola mengklaim perangkat ini mampu bertahan lebih dari 2 hari pemakaian normal atau 53 jam dalam sekali pengisian. Dibandingkan proyeksi teknologi baterai smartphone 2026, angka ini memang belum mencapai 9000mAh, tetapi sudah jauh di atas rata-rata pasar. Pengisian daya didukung TurboPower™ 33W yang bisa mengisi daya seharian hanya dalam 30 menit.

Chipset MediaTek Dimensity 7400: Performa Tanpa Lag

Ditenagai chipset MediaTek Dimensity 7400 (4nm), Moto G86 Power 5G mencapai skor AnTuTu hingga 725K — cukup untuk menjalankan game berat seperti Genshin Impact atau multitasking intensif. RAM 8GB yang bisa di-expand secara virtual hingga 24GB berkat RAM Boost 3.0 semakin memperlancar performa. Ini menjadi keunggulan dibanding Oppo A38 yang masih mengandalkan konfigurasi lebih sederhana.

Layar pOLED Super HD 1,5K: Cerah dan Responsif

Layar 6,67″ pOLED dengan resolusi Super HD 1,5K (2712 x 1220 piksel) menjadi salah satu yang tercerah di kelasnya, dengan puncak kecerahan 4500nits — ideal untuk penggunaan di bawah terik matahari. Dukungan refresh rate 120Hz, warna 10-bit, dan proteksi Gorilla Glass 7i melengkapi pengalaman visual yang imersif. Fitur Smart Water Touch 2.0 memastikan layar tetap responsif meski terkena air.

Sistem Kamera dengan Dukungan moto-AI

Kamera utama 50MP Sony LYTIA 600 dengan OIS dan aperture f/1.88 menjadi andalan, didukung lensa ultrawide 8MP (118°) yang sekaligus berfungsi sebagai makro. Moto G86 Power 5G juga satu-satunya di segmennya yang mendukung rekaman 4K dari semua lensa. Di depan, kamera selfie 32MP dengan Quad Pixel Technology siap menangkap detail maksimal. Teknologi moto-AI menghadirkan fitur cerdas seperti Auto Smile Capture dan Night Vision.

Durabilitas Militer dan Desain Premium

Dengan sertifikasi MIL-STD-810H dan proteksi IP68/IP69, Moto G86 Power 5G tahan terhadap air, debu, hingga suhu ekstrem (-30°C hingga 60°C). Desain vegan leather dengan pilihan warna Pantone™ (Golden Cypress, Cosmic Sky, Chrysanthemum, Spellbound) memberi kesan premium di segmen mid-range. Dengan berat hanya 198g, perangkat ini tetap nyaman digenggam meski memiliki baterai raksasa.

Moto G86 Power 5G dijual mulai Rp4.399.000 dengan spesifikasi 8GB+256GB. Tertarik memilikinya?

Sony Luncurkan Kamera 4K dan Mikrofon Profesional untuk Konten Kreator

0

Telset.id – Jika Anda seorang konten kreator, filmmaker, atau broadcaster yang mencari peralatan profesional dengan teknologi mutakhir, Sony India baru saja menghadirkan solusi menarik. Perusahaan ini meluncurkan dua kamera 4K dan mikrofon shotgun XLR yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan produksi konten berkualitas tinggi.

Dua kamera terbaru, PXW-Z200 dan HXR-NX800, dilengkapi dengan fitur autofokus berbasis AI serta kemampuan rekaman 4K 60p/120p. Tak hanya itu, Sony juga memperkenalkan mikrofon ECM-778 yang ringkas namun powerful. Perangkat-perangkat ini ditujukan untuk berbagai aplikasi, mulai dari siaran langsung, dokumenter, hingga konten edukasi.

Kamera 4K dengan Teknologi AI

Kedua kamera ini dibekali sensor CMOS 1.0-type Exmor RS dan lensa G Sony dengan zoom optik 20x yang bisa diperluas hingga 40x dalam mode HD menggunakan Clear Image Zoom. Fitur autofokus berbasis AI dan pengenalan subjek secara real-time memastikan framing dan pelacakan yang akurat, bahkan dalam kondisi bergerak.

Ditenagai oleh prosesor gambar BIONZ XR dan unit pemrosesan AI, kamera ini mendukung rekaman 4K 60p dan 120p, memberikan fleksibilitas bagi kreator. Fitur lainnya termasuk filter ND variabel, cincin lensa ganda untuk kontrol fokus dan zoom yang cepat, serta tombol yang dapat disesuaikan untuk operasi yang lebih personal.

Konektivitas juga menjadi sorotan, dengan port HDMI, USB-C, LAN, dan SDI (khusus PXW-Z200). Dukungan format XAVC serta streaming berbasis cloud via RTMP, SRT, dan FTP membuatnya cocok untuk produksi modern. Desainnya pun ramah lingkungan, menggunakan bahan daur ulang, viewfinder lipat, dan dudukan mikrofon yang bisa dilepas.

Harga PXW-Z200 dibanderol Rp 4,60,990, sedangkan HXR-NX800 lebih terjangkau di Rp 3,80,990. Meski terbilang premium, fitur yang ditawarkan sebanding dengan harganya.

Mikrofon Shotgun XLR yang Ringkas

Sony juga meluncurkan mikrofon shotgun XLR ECM-778 seharga Rp 98,990. Dengan bobot hanya 102 gram dan panjang 176 mm, mikrofon ini sangat cocok untuk penggunaan di lapangan maupun studio. Desain kapsul baru, tabung akustik berbahan kuningan, dan sirkuit yang disempurnakan menghasilkan suara mid-low yang stabil dan high-frequency yang jernih.

Fitur seperti low-cut filter, dual wind screen, dan bodi aluminium membuatnya tahan terhadap gangguan suara angin dan noise lingkungan. Mikrofon ini ideal untuk berbagai kebutuhan, mulai dari produksi film, siaran langsung, hingga podcasting.

Sebagai informasi, Sony terus berinovasi dalam bidang peralatan profesional. Sebelumnya, mereka juga telah merilis kamera dengan sensor canggih seperti yang digunakan di iPhone 13 Pro Max dan Realme GT 5 Pro.

Dengan peluncuran ini, Sony semakin memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri peralatan produksi konten. Bagi para profesional yang mengutamakan kualitas, produk-produk ini layak dipertimbangkan.

Realme UI 7.0 dan Android 16 Segera Hadir, Ini Daftar Ponsel yang Mendapatkan Pembaruan

0

Telset.id – Jika Anda pengguna setia Realme, bersiaplah untuk menyambut pembaruan besar. Android 16, yang biasanya dirilis Google setiap Oktober, tahun ini datang lebih awal pada Juni. Kabar baiknya, Realme termasuk salah satu merek yang akan segera menghadirkan pembaruan ini ke perangkat mereka, lengkap dengan Realme UI 7.0. Apakah ponsel Anda termasuk dalam daftar penerima pembaruan ini?

Google Pixel sudah lebih dulu menikmati Android 16, dan kini giliran merek lain seperti Realme untuk menyusul. Realme sendiri mengklaim akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan pembaruan ini, terutama untuk lini flagship mereka. Realme GT 7 Pro dipastikan akan menjadi yang pertama mendapatkan Realme UI 7.0 berbasis Android 16, diikuti oleh GT 7 dan GT 7T tak lama setelahnya.

Setelah seri GT 7, giliran keluarga GT 6 yang akan menerima pembaruan, dimulai dari Realme GT 6 dan GT 6T. Realme menjanjikan proses rollout yang cepat untuk perangkat flagship mereka, yang seharusnya juga berarti pembaruan lebih cepat untuk model mid-range dan budget. Namun, untuk timeline pasti, kita masih perlu menunggu pengumuman resmi dari Realme dalam beberapa minggu mendatang.

Daftar Ponsel Realme yang Diduga Mendapatkan Android 16

Meski Realme belum merilis daftar resmi, berdasarkan kebijakan pembaruan software mereka sebelumnya dan beberapa spekulasi, berikut adalah perangkat yang kemungkinan besar akan menerima Android 16:

  • Realme GT series: GT 7, GT 7 Pro, GT 7 Pro Racing, GT 7T, GT 6, GT 6T, GT Neo 6, GT Neo 6 SE, GT 5, GT 5 240W, GT 5 Pro, GT 3
  • Realme number series: 15, 15 Pro, 14, 14 Pro, 14 Pro+, 14 Pro Lite, 14x, 14T, 13 (LTE/5G), 13+, 13 Pro, 13 Pro+, 12 (LTE/5G), 12+, 12 Pro, 12 Pro+, 12 Lite, 12x
  • Realme Narzo series: Narzo 80 Lite (LTE/5G), Narzo 80 Pro, Narzo 80x, Narzo 70, Narzo 70 Pro, Narzo 70x, Narzo 70 Turbo, Narzo N65
  • Realme Neo series: Neo 7, Neo 7 SE, Neo 7 Turbo, Neo 7x
  • Realme C series: C75 (LTE/5G), C75x, C73, C71, C67 (LTE), C65 (LTE/5G), C63 (LTE/5G), C61
  • Realme P series: P3, P3 Pro, P3 Ultra, P3x, P2 Pro, P1, P1 Pro, P1 Speed
  • Realme Note series: Note 70T, Note 60, Note 60x

Apa yang Baru di Realme UI 7.0 dan Android 16?

Realme UI 7.0 akan membawa banyak fitur baru dan peningkatan dari Android 16, ditambah dengan sentuhan khas Realme. Salah satu yang paling dinanti adalah fitur notifikasi berbasis progres (Live Updates) untuk melacak aktivitas berlangsung tanpa harus membuka aplikasi. Realme sebenarnya sudah memiliki fitur serupa bernama “Mini Capsule”, tapi dengan fungsi yang terbatas. Integrasi dengan Live Updates dari Android 16 diharapkan bisa membuat fitur ini jauh lebih berguna.

Fitur keamanan baru bernama Android Protection juga akan menjadi salah satu andalan. Fitur ini dirancang untuk melindungi pengguna dari serangan online, aplikasi berbahaya, situs web tidak aman, panggilan penipuan, dan ancaman online lainnya. Selain itu, Realme UI 7.0 kemungkinan akan membawa fitur AI baru, widget tambahan, dan opsi kustomisasi yang lebih banyak.

Untuk perkembangan terbaru seputar Android 16 dan Realme UI 7.0, pastikan untuk mengunjungi artikel terkini kami. Anda juga bisa mengikuti channel Telegram kami atau berlangganan newsletter gratis untuk mendapatkan kabar terbaru langsung ke inbox Anda.

Bocoran Galaxy S26 Edge: Lebih Tipis dengan Baterai Lebih Besar

0

Telset.id – Jika Anda mengira Samsung akan berhenti bereksperimen dengan desain ultra-tipis, bocoran terbaru tentang Galaxy S26 Edge siap mengejutkan. Menurut informasi dari sumber terpercaya, penerus Galaxy S25 Edge ini dikabarkan memiliki ketebalan hanya 5,5mm—lebih ramping 0,3mm dari pendahulunya. Yang lebih menarik, perangkat ini diklaim memiliki baterai lebih besar meski bodinya semakin slim.

Informasi ini datang dari Ice Universe, tipster yang dikenal akurat dalam memprediksi spesifikasi Samsung. Menurutnya, Galaxy S26 Edge akan mengemas baterai berkapasitas 4.200mAh. Angka ini cukup mengejutkan mengingat tren smartphone tipis biasanya mengorbankan kapasitas baterai. Namun, ada versi lain yang beredar dari Setsuna Digital di Weibo, yang menyebut kapasitasnya mencapai 4.400mAh—sama seperti Galaxy Z Fold 7.

Lalu, mana yang lebih masuk akal? Jika mengacu pada teknologi baterai saat ini, peningkatan kapasitas dalam bodi lebih tipis memang mungkin, tetapi tidak signifikan. Apalagi, Samsung belum menggunakan teknologi baterai silicon-carbon atau solid-state yang lebih efisien untuk seri Galaxy S. Seperti dilaporkan sebelumnya, perusahaan lebih fokus mengembangkan baterai generasi baru untuk seri Ultra.

Menggantikan Model Plus, Bisakah S26 Edge Memuaskan Pengguna?

Yang patut diperhatikan, Galaxy S26 Edge disebut-sebut akan menggantikan model Plus dalam lini Galaxy S26. Seperti diketahui, Galaxy S25 Plus memiliki baterai 4.900mAh—jauh lebih besar dari angka yang bocor untuk S26 Edge. Pertanyaannya, apakah pengguna rela kehilangan kapasitas ekstra demi desain yang lebih tipis?

Di sisi lain, keputusan Samsung menghapus model Plus sebenarnya sudah terendus sebelumnya. Seperti diungkap dalam artikel sebelumnya di Telset.id, perusahaan tampaknya ingin menyederhanakan jajaran produknya dengan fokus pada model standar, Edge, dan Ultra.

Antara Tipis dan Tahan Lama, Mana Prioritas Samsung?

Pertarungan antara ketipisan dan daya tahan baterai bukan hal baru di industri smartphone. Namun, Samsung sepertinya ingin membuktikan bahwa keduanya bisa berjalan beriringan. Jika bocoran 4.200mAh akurat, itu berarti peningkatan 300mAh dari S25 Edge dalam bodi yang lebih ramping—prestasi yang patut diacungi jempol.

Tapi, jangan terlalu berharap pada teknologi revolusioner. Seperti diungkap dalam pembaruan One UI 8 untuk Galaxy S25 Edge, optimisasi software mungkin menjadi kunci Samsung mempertahankan efisiensi daya tanpa harus mengandalkan kapasitas baterai raksasa.

Sementara itu, kita hanya bisa menunggu bocoran lebih lanjut untuk memastikan spesifikasi final Galaxy S26 Edge. Satu hal yang pasti, persaingan di segmen flagship tahun depan akan semakin sengit. Apakah Anda lebih memilih smartphone super tipis atau yang tahan lama seharian?