Telset.id, Jakarta – CEO Reddit, Steve Huffman, menentang platform media sosial populer TikTok. Bos Reddit tersebut menuding TikTok sebagai aplikasi spyware parasit yang menakutkan.
“Saya melihat aplikasi itu sebagai parasit yang fundamental. Teknologi sidik jari yang mereka gunakan benar-benar menakutkan,” cetusnya.
Komentar tersebut ia sampaikan di depan sekelompok investor dan wirausahawan Silicon Valley dalam sebuah konferensi. Huffman bukanlah orang pertama yang mengkritisi privasi tentang platform video pendek buatan perusahaan China itu.
{Baca juga: Anak-anak Kecanduan Main TikTok? Begini Cara Mencegahnya}
Angkatan Darat Amerika Serikat melarang tentara menggunakan TikTok karena khawatir masalah keamanan. Aplikasi yang dimiliki oleh startup teknologi ByteDance tersebut memang panen kritik lantaran membuat pengguna rentan peretasan.
“Saya secara aktif memberi tahu orang-orang supaya jangan atau stop menginstal aplikasi spyware TikTok di smartphone. Aplikasi itu benar-benar akan merugikan para pengguna,” tambah Huffman, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Senin (2/3/2020).
Selain masalah keamanan, TikTok juga dituduh menekan video pengguna yang cacat fisik. Meski begitu, TikTok atau yang sebelumnya disebut Musical.ly tetap populer. Beberapa remaja bahkan menjadi kaya raya karena memposting video.
Dihubungi terpisah, juru bicara TikTok mengatakan, klaim Huffman merupakan tuduhan tanpa dasar yang dibuat tanpa sedikit pun bukti. Ia sama sekali tidak habis pikir kenapa banyak pihak melempar tudingan seperti itu tanpa menguraikan bukti.
{Baca juga: Google Musnahkan 98% Aplikasi Mata-mata di Android}
Saat ini, TikTok sendiri sedang berada di bawah pengawasan Amerika Serikat. Penyebabnya, ada bug yang membuat penggunanya terancam oleh hacker. Mereka dapat mengeksploitasi bug itu untuk mengunggah atau menghapus video di akun pengguna.
Bahkan, mereka bisa secara mudah mengakses informasi pribadi nan sensitif milik pengguna. TikTok mengaku telah menambal masalah tersebut. Namun, publik tetap saja merasa khawatir. Lebih-lebih, aplikasi ini sudah diunduh hingga satu miliar kali. (SN/MF)