Telset.id, Jakarta – PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) akhirnya buka suara terkait isu merger atau konsolidasi dengan PT XL Axiata Tbk (XL) yang selama ini menjadi isu hangat di media.
Menurut Direktur Utama Smartfren Telecom, Merza Fachys, pihaknya memang terus berdiskusi terkait konsolidasi operator telekomunikasi, tetapi sampai saat belum ada kata final terkait perusahaan mana yang akan bergabung dengan mereka (Smartfren).
“Bahwa minggu pertama ada Smartfren (FREN) dengan Indosat Ooredoo (ISAT). Lalu berikutnya FREN dengan XL Axiata (EXCL). Itu kemungkinan semua bisa terjadi,” kata Merza dalam Public Expose Insidentil di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (20/2/2019).
“Konsolidasi sampai sekarang masih aktif diperbincangkan, dan semoga hasilnya positif bagi pemegang saham. Jadi kami lagi tidak ada gosip yang ada hanyalah diskusi, dan ini masih berlangsung sangat intens,” tambah Merza.
{Baca juga: Smartfren Siap Tampung Pengguna Bolt}
Menurutnya, pihak pemerintah sendiri telah mengatakan jika industri telekomunikasi akan semakin sehat jika jumlah pelaku industri hanya 3. Untuk itu, dirinya masih menunggu terkait apakah kelak pemain industri telekomunikasi benar akan menjadi 3 pemain atau tidak.
“Nah 3 (operatir) ini akan jadi seperti apa? Tak cuma masyarakat, tapi pemain juga wait and see. Mungkin jadi 4, tapi sekarang masih 6 bukan 5. Sebentar lagi pemerintah akan membentuk kabinet yang baru. Apakah masih berpendapat efisiensi industri atau konsolidasi, mudah-mudahan,” turur Merza.
Saat ini praktis ada lima operator yang beroperasi setelah sebelumnya PT Internux (Bolt) menghentikan layanannya dan dialihkan ke Smartfren. Lima operator di Indonesia yang masih beroperasi adalah Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, Smartfren, dan Hutchison Tri.
Merza tidak menampik jika pelaku industri telekomunikasi masih melakukan diskusi terkait konsolidasi. Apalagi setelah pemerintah mengatakan hal tersebut demi masa depan industri telekomunikasi.
“Ini direspon oleh pelaku industri dengan melakukan diskusi analisa secara intens. Bahwa nanti ketemunya si A dengan si B, si B dengan C atau jangan-jangan menjadi ABC itu masih belum kelihatan,” ucap Merza.
{Baca juga: Ditanya Soal Konsolidasi Operator, Ini Tanggapan Smartfren}
“Tapi kami sangat terbuka diskusi dengan siapapun,” tambah Merza.
Sebelumnya isu merger antara perusahaan telekomunikasi kembali terdengar di awal tahun 2019 ini dimana akan ada merger antara Smartfren dan XL, yang pada akhirnya diklarifikasi oleh pihak Smartfren pada konferensi pers hari ini. [NM/HBS]