Telset.id, Jakarta – Ada fitur baru Google Assistant yang dihadirkan di tahun ini. Fitur baru tersebut memudahkan pengguna yang ingin berdonasi lewat Google Assistant.
Dilansir Telset.id dari phoneArena pada Rabu (02/01/2018), untuk berdonasi, pengguna hanya cukup memberikan perintah suara, seperti “Ok Google, donate to charity”.
Lalu, Google Assistant akan meminta pengguna untuk menyebut nama organisasi yang ingin disumbang.
{Baca juga: Raksasa Teknologi Bahu-membahu Kumpulkan Donasi untuk Sulteng}
Lalu, asisten berbasis Artificial Intelligence (AI) itu akan menyarankan pengguna untuk berdonasi minimal sekitar USD 10 atau setara dengan Rp 144 ribuan. Angka donasi bisa diubah, seusuai keinginan dan keikhlasan pengguna.
Meski demikian, ada satu syarat yang harus dipenuhi apabila ingin memberikan sumbangan amal melalui asisten AI ini, yakni pengguna harus mengaktifkan Google Assistant Payments terlebih dahulu.
Untuk mengaktifkannya, tekan tombol dengan ikon kompas di kanan atas Google Assistant. Kemudian, tekan tombol berbentuk tiga titik, dan pilih Settings.
{Baca juga: Mantap! Google Assistant Bisa Bantu ‘Pesenin’ GoJek}
Lalu pada bagian Personal Info, tekan tombol Payments. Di sana, pengguna bisa menambahkan kartu kredit atau kartu debit untuk melakukan pembayaran apapun, termasuk donasi.
Pengguna juga dapat berdonasi via Google Assistant yang ada di dalam speaker pintar Google Home dan Google Home Hub, namun konfirmasi pembayaran donasi tetap dilakukan pada smartphone mereka.
Ada berbagai organisasi yang bisa disumbang oleh pengguna, seperti American Red Cross, U.S. Doctors Without Borders, Girls Who Code, World Wildlife Fund U.S. dan UNICEF.
Sebelumnya, Google memberikan fitur menarik untuk pengguna dalam menghabiskan waktu liburan di bulan Desember lalu. Mereka mengaku telah menambah kemampuan baru di fitur Google Assistant, yang kini dapat memprediksi penundaan penerbangan atau delay pesawat.
{Baca juga: Google Assistant Kini Bisa Prediksi Pesawat yang Delay}
Dilansir Telset.id dari Ubergizmo pada Selasa (18/12), ini adalah bagian dari inovasi fitur pencarian di awal tahun ini. Melalui fitur tersebut Google mulai membagikan prediksi penundaan penerbangan ketika pengguna mencari status penerbangan mereka.
Prediksi tersebut hanya akan muncul jika 85 persen yakin bahwa penerbangan akhirnya akan tertunda. Prediksi ini berdasarkan data status penerbangan yang digabungkan dengan pembelajaran mesin di maskapai penerbangan yang mengkonfirmasi penundaan itu sendiri. (NM/FHP)