Telset.id, Jakarta – Tren mobil otonom membuat perusahaan otomotif ramai-ramai membuat mobil canggih itu. Sebagai salah satu raksasa otomotif Jerman, BMW juga tak ketinggalan mengembangkan kendaraan masa depan tersebut.
Namun BMW tak sendirian, karena mereka membuat konsorsium yang beranggotakan perusahaan lain. Tetapi belakangan konsorsium ini juga diminati perusahaan kompetitor mereka.
“Para pesaing terterik bergabung dengan konsorsium untuk mengembangkan mobil otonom karena keuntungan industri otomotif semakin tertekan,” ujar Anggota Dewan Direksi BMW Klaus Froehlich, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (3/10/2018).
Saat ini BMW berupaya membangun mobil otonom sebagai cara memasuki bisnis taksi otonom yang bisa diakses dari aplikasi smartphone.
Tetapi langkah ini bisa dibilang tidak mudah, karena banyak perusahaan diluar otomotif yang kepincut model bisnis transportasi masa depan itu.
Baca juga: Setelah Dipermak, Tesla Model 3 Diklaim Setara BMW dan Mercy
Bahkan raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) seperti Apple dan Alphabet Inc telah merogoh kocek hingga miliaran dolar AS atau puluhan triliun rupiah demi memiliki mobil canggih tersebut.
“Sayangnya, semua orang mengira mereka akan menjadi pemenang dan akan memiliki bisnis berbagi perjalanan yang sangat besar,” imbuh dia.
Saat ini anggota konsorsium mobil otonom yang dipelopori BMW itu antara lain Mobileye, Magna, Fiat Chrysler dan pemasok otomotif Delphi Automotive dan Continental AG.
Menurut dia banyak produsen otomotif yang berpikir ulang membangun mobil otonom sendiri karena teknologi yang harus diadopsi terbukti kompleks. Selain itu waktu yang dibutuhkan supaya investasi itu kembali lebih lama ketimbang bisnis mobil konvensional.
Baca Juga : Keren! Mobil Listrik BMW Bisa Isi Daya Tanpa Kabel
“Ada pabrikan mobil Jerman lain yang mengatakan kepada saya: ‘kedengarannya kami seperti membuang banyak uang’. Saya juga ditelepon pemasok komponen utama yang mengajak untuk membuat platform bersama. Beberapa perusahaan ride hailing juga menyatakan minat untuk bergabung dengan konsorsium,” tukas Froehlich.
Dia menegaskan pihaknya hanya memberi kesempatan bagi perusahaan yang berminat bergabung dengan konsorsium BMW pada tahun ini. [WS/HBS]
Sumber: Channelnewsasia