Telset.id, Jakarta – Konsultan Departemen Kedokteran Psikologi National University Hospital, Dr Chris Tsoi, menemui banyak kasus soal penyakit demensia atau kemunduran fungsi otak. Dijelaskannya, rata-rata yang mulai terkena penyakit itu adalah pensiunan yang kerap berinteraksi dengan perangkat teknologi, seperti komputer.
Ia mengemukakan, alat dan platform digital telah memicu penyakit demensia. Menurutnya, membiarkan komputer mengambil alih kinerja otak memang memiliki efek sangat negatif terhadap kapasitas mental manusia.
Hal serupa pernah dibuktikan oleh penelitian terhadap sopir taksi di London, Inggris beberapa tahun lalu. Bagian otak yang terhubung dengan ingatan bertambah besar setelah sopir taksi menghapal rute berbeda.
Sebaliknya, membiasakan diri untuk menavigasi dan melakukan pencarian informasi lewat perangkat digital bakal membuat otak mengecil. Seiring berjalannya waktu, daya ingat jadi menurun dan mengakibatkan demensia.
Baca juga: 5 Resiko Gunakan Ponsel Sebelum Tidur
Dr Tsoi menunjukkan bagaimana alat dan platform digital yang dikembangkan memiliki dampak negatif terhadap penggunanya. Ia menyatakan bahwa produsen perangkat digital telah menyalahgunakan karakteristik adiktif manusia ketika merancang aplikasi-aplikasi navigasi informasi.
“Teknologi perangkat digital akan memonopoli perkembangan otak manusia. Secara terus menerus, otak akan loyo dan mengganggu daya ingat seseorang,” ujar Dr Tsoi, seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (19/08/2018).
Baca juga: Ini Dia Daftar 16 Ponsel dengan Tingkat Radiasi Tertinggi
Ia menegaskan, kalau produsen terus menerus terus melakukan hal tersebut dalam mengembangkan aplikasi, ke depannya pasti akan ada lebih banyak lagi pengguna gadget yang menderita demensia. Pengamatan seperti itu juga membuatnya khawatir tentang demografi masyarakat yang lebih muda.
Selain demensia, ditemukan juga dampak buruk dari pemakaian perangkat digital seperti ponsel ataupun laptop. Para peneliti dari Universitas Toledo, Amerika Serikat mengemukakan bahwa cahaya biru pada layar ponsel, laptop, dan perangkat digital lain bisa merusak penglihatan, bahkan menyebabkan kebutaan.
Baca Juga: Cahaya Biru Layar Ponsel Bisa Akibatkan Kebutaan
Mereka menemukan bukti bahwa paparan cahaya biru ponsel, laptop, dan perangkat lain bisa memicu molekul beracun. Saat mata menerima paparan biru layar perangkat, molekul beracun timbul dan mengakibatkan degenerasi makula, suatu kondisi yang tidak dapat disembuhkan dan memengaruhi bagian tengah penglihatan pengguna.
Para peneliti menambahkan, cahaya biru ponsel, laptop, maupun perangkat digital lain memiliki panjang gelombang lebih pendek. Cahaya biru yang dihasilkan oleh peranti tersebut juga mempunyai lebih banyak energi dibandingkan warna lain. (SN/FHP)