Pendiri Siri yang Terakhir Akhirnya Tinggalkan Apple

Telset.id,Jakarta – Apakah Apple telah mengguncang tim Siri-nya? Sepertinya demikian. Sebab, menurut laporan dari The Information, salah satu pendiri asisten digital Siri yang tersisa, Tom Gruber, telah meninggalkan Apple.

Hal itu seiring dengan adanya pengumuman awal bulan ini bahwa mantan kepala AI Google, John Giannandrea, akan mengambil peran baru sebagai “Kepala machine learning dan AI strategi Apple, bertugas mengawasi Siri dan AI.

Gruber, bersama dengan Dag Kittlaus dan Adam Cheyer, merupakan pendiri Siri Inc, perusahaan yang menciptakan aplikasi Siri dan dibeli Apple pada 2010 seharga US$ 200 juta.

Siri diperkenalkan di iPhone 4s pada tahun berikutnya, dengan kombinasi pengenalan kata-katanya yang unik dan “asisten” menampilkan kritik yang memukau.

Kebersamaan antara Apple dan Siri berlangsung beberapa tahun, tetapi Siri telah akhirnya kalah dengan pesaingnya, Alexa dan Google Assistant.

Dua rekan Gruber, Kittlaus dan Cheyer telah meninggalkan Apple pada tahun 2011 dan 2012 lalu, dan mendirikan Viv Labs, asisten startup digital lain yang dibeli oleh Samsung pada tahun 2016 untuk membantu fungsi Bixby.

Sementara itu, Gruber menjadi Kepala Grup Pengembangan Lanjut milik Siri (Siri Advanced Development Group). Menurut laporan dari The Information, dia akan meninggalkan perusahaan untuk mengejar ambisi pribadinya dibidang fotografi dan konservasi laut.

Kisah kepergian sama juga dialami oleh kepala riset Apple, Vipul Ved Prakash, yang bergabung dengan perusahaan sejak tahun 2013 dengan akuisisi perusahaannya, Topsy, yang diintegrasikan ke dalam Spotlight untuk mencari web dan media sosial.

Video Pilihan

Sejumlah laporan dari tim Siri Apple menyatakan bahwa asisten digital milik Apple telah terhambat akibat kurangnya arahan dan perbedaan pendapat. Misalnya, sejak 2012, tim telah dipimpin oleh Bill Stasior, mantan eksekutif Amazon dan seorang ahli dalam mesin pencarian.

Baik The Information maupun The Wall Street Journal telah menduga hal ini menjadi sumber gesekan. Sebab, meskipun Siri benar-benar menggunakan fungsi pencarian, kemampuannya untuk memahami pengguna bergantung pada kemampuan berbicara dan pengolahan bahasa yang lebih mendasar.

Masalah di Siri ini juga pernah disinggung oleh Co-founder Siri lainnya, yakni Norman Winarsky, yang menyalahkan Apple atas “tidak berdayanya” Siri untuk bersaing dengan dua pesaingnya, Google Assistant dan Alexa. Norman menyebutkan, itu terjadi karena Apple mengubah visi Siri yang dicanangkan mendiang Steve Jobs.

Menurutnya, Siri pada awalnya dikhususkan sebagai aplikasi pelayanan hiburan dan juga travel. Namun Apple malah merubah konsep tersebut dengan menjadikan Siri sebagai asisten digital untuk semua pengguna iOS.

Pernyataan Norman juga mendapatkan dukungan dari laporan mantan pegawai Apple yang tidak disebutkan identitasnya. Pada laporan itu disebutkan, ketika Apple mengakuisisi Siri pada 8 April 2010 senilai USD 200 juta atau Rp 2,7 triliun, internal Apple mulai berdebat soal cara terbaik untuk menghadirkan asisten virtual pada perangkat iOS.

Alhasil, dari perdebatan itu muncul dua kubu. Kubu pertama menilai Siri harusnya dibekali kemampuan untuk merespon secara cepat dan akurat untuk setiap permintaan informasi. Sementara kubu lainnya menginginkan Siri untuk melakukan tugas yang rumit.

Setelah melewatkan perdebatan, akhirnya Apple pun memulai debut Siri pada 4 Oktober 2011 silam atau saat iPhone 4 diperkenalkan. Namun sayangnya, Steve Jobs meninggal dunia keesokan harinya yang dinilai mantan pegawai Apple itu membuat visi Siri turut mati bersama Jobs.

“Ketika Steve Jobs meninggal sehari setelah Siri diluncurkan, mereka kehilangan visi utamanya. mereka tidak memiliki gambaran besar (soal Siri),” jelasnya seperti dikutip dari PhoneArena, Jumat (16/03/2018) lalu.

Keputusan Apple untuk merekrut Giannandrea, yang akan bertugas mengawasi Siri dan juga perangkat lunak Core ML Apple, mungkin menjadi pertanda bahwa prioritas perusahaan telah berubah.

Seperti yang dilaporkan The Verge pada awal bulan ini, latar belakang dan pekerjaan masa lalu Giannandrea dibidang pemahaman bahasa alami, yang bisa dikatakan sebagai kelemahan Siri.

Apakah Apple dapat memperbaiki Siri menjadi lebih baik pada tahun-tahun mendatang, hal ini masih harus dilihat. Namun, yang jelas bahwa perubahan sedang terjadi. [BA/HBS]

Sumber :

Theverge.com

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI