Telset.id, Jakarta – Twitter baru saja mengumumkan akan menambah jumlah karakter, dari sebelumnya dibatasi hanya sampai 140 karakter, kini menjadi 280 karakter. Namun ada beberapa negara yang ternyata tidak menerima perubahan jumlah karakter tersebut.
Perubahan jumlah karakter yang terjadi pertama kalinya setelah 11 tahun Twitter beroperasi ini memungkinkan penggunanya untuk lebih bisa menuliskan kalimat dengan cukup leluasa.
[Baca juga: Akhirnya Setelah 11 Tahun, Twitter Tidak 140 Karakter Lagi]
Tapi tidak semua negara mendapatkan fitur penambahan karakter tersebut. Berdasarkan situs resmi Twitter, ada tiga negara yang tidak mendapatkan fitur ini yakni China, Jepang dan Korea. Lalu kenapa tiga negara tersebut tidak mendapat perubahan jumlah karakter di Twitter?
“Ini karena dalam bahasa Jepang, Korea, dan China Anda dapat menyampaikan dua kali lipat jumlah informasi dalam satu karakter dibandingkan bahasa lainnya, seperti bahasa Inggris, Spanyol, Portugis, atau Prancis,” jelas Aliza Rosen, Product Manager Twitter.
Twitter menjelaskan perbandingan antara karakter bahasa Jepang dan juga Inggris. Jika pengguna yang menggunakan karakter Jepang bisa menyelesaikan tweet dalam 15 karakter, maka pengguna yang gunakan bahasa Inggris bisa menyelesaikannya dengan 32 karakter.
Sebagai perbandingan juga, pengguna Twitter yang gunakan karakter Jepang yang “berhasil” nge-tweet hingga 140 karakter hanya memiliki persentase 0,4 persen saja. Jauh dibandingkan pengguna yang pakai bahasa Inggris dengan total persentase 9 persen.
“Penelitian kami menunjukkan kepada kita bahwa batas karakter adalah penyebab utama frustrasi orang dalam bahasa Inggris,” tambah Twitter.
“Lewat tweet, informasi atau pemikiran bisa langsung diketahui. Itu yang tidak akan pernah kita ubah. Kami mengerti banyak dari Anda telah tweeting selama bertahun-tahun, mungkin ada keterikatan emosional dengan 140 karakter ini, kami juga merasakannya,” tutup Twitter. (FHP/HBS)
