‘Bencana’ Galaxy Note 7 Ancam Pasar Samsung di China

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Masalah seakan masih belum mau menjauh dari Samsung. Setelah dipusingkan dengan kasus meledaknya Galaxy Note 7 di berbagai negara, kini Samsung harus menghadapi kenyataan akan kehilangan pasar di China.

Ancaman kehilangan pasar di China merupakan buntut dari rasa kekecewaan pengguna di negara tersebut atas sikap Samsung yang dianggap arogan dan diskriminatif. Para pengguna Samsung di China merasa bahwa mereka dinomorduakan oleh Samsung yang tidak menyertakan China dalam program penukaran Galaxy Note 7 dengan unit baru yang aman.

Seperti diketahui, pasca merebaknya kasus Galaxy Note 7 meledak di beberapa negara, Samsung langsung membuat program untuk merecall atau menarik kembali unit ponsel yang bermasalah dari pasaran, untuk kemudian diganti dengan unit baru yang sudah aman.

[Baca juga: Versi Anyar Galaxy Note 7s Punya Indikator Baterai Hijau]

Namun khusus untuk pasar China, program recall ini tidak diberlakuan. Samsung beralasan, Galaxy Note 7 yang dipasarkan di China ‘aman” karena menggunakan baterai yang berbeda dan diproduksi oleh pemasok lokal yaitu Amperex Technology Limited (ATL).

Namun mungkin karena kurangnya komunikasi yang baik antara Samsung dengan pelanggannya di China, membuat para pelanggan di negara tersebut merasa dinomorduakan. Samsung bahkan dituding bersikap arogan dan diskriminatif.

Melihat status China masih merupakan pasar smartphone terbesar di dunia, tentulah masalah ini bisa menjadi pertanda buruk bagi Samsung di masa depan. Bahkan sejak masifnya pemberitaan tentang meledaknya Galaxy Note 7 di berbagai negara, telah membuat sejumlah analis merevisi perkiraan penjualan smartphone Samsung untuk kuartal terakhir.

Tak tanggung-tanggung, para analis menurunkan perkiraan mereka hingga 38% dari targest sebelumnya, yakni dari proyeksi awal 13 juta unit terjual menjadi hanya 8 juta unit yang akan terjual.

[Baca juga: Overheating di Galaxy Note 7 Pengganti Bukan Masalah]

Pihak toko ritel setempat juga membenarkan bahwa banyak pelangan yang “parno” atau merasa khawatir masalah ini juga akan menular ke produk-produk Samsung lainnya, termasuk Galaxy S7 dan S7 edge. Akibarnya, banyak pelanggan yang mulai melirik produk pesaing sebagai alternatif perangkat yang lebih aman.

Posisi Samsung semakin kurang mengenakkan, karena sekarang di China ada banyak merek lokal yang siap dan tersedia untuk mengambil “kue” yang selama ini dikuasai Samsung. Ironisnya, beberapa analis bahkan memperkirakan bisa saja perusahaan-perusahaan lokal (China) bisa memanfaatkan momentum ini untuk merebut pasar Samsung di seluruh produk elektronik yang lain (seperti mesin cuci).

Samsung memang harus waspada dengan situasi yang kurang menguntungkan bagi mereka. Selain masalah meledaknya Galaxy Note 7 yang belum kunjung tuntas diatasi, raksasa elektronik asal Korea Selatan ini juga harus menghadapi gempuran dari para pesaingannya yang juga baru merilis smartphone unggulan mereka.

Jika tidak ditangani secara benar, Samsung bisa kehilangan momentum untuk menguasai pasar China, terutama bila mengingat fakta bahwa para pesaingnya juga mengelus jagoan barunya, seperti Apple yang merilis iPhone 7, Google Pixel yang baru diumumkan, serta dua flagship lainnya yang dalam waktu dekat akan dirilis, yakni LG V20 dan smartphone pertama Project Tango Lenovo Phab 2 Pro yang merupakan smarthone pertama Project Tango.

[Baca juga: Google Konfirmasi Ponsel Project Tango Rilis November]

Belum lagi ancaman datang dari para pemain lokal yang semakin agresif menggerus pasar Samsung di China dalam beberapa tahun terakhir. Sebut saja nama-nama seperti Oppo, Huawei, Xiaomi, LeEco, dll, siap membikin kepala orang-orang di Samsung semakin pening.

Terlepas dari masalah tersebut, “bencana” yang ditimbulkan oleh masalah meledaknya Galaxy Note 7 juga akan berimbas pada terkurasnya pundi-pundi Samsung. Para analis memprediksi, Samsung akan menderita kerugian antara USD 1 miliar – USD 2 miliar atau setara Rp 13 – 26 triliun.

Samsung sendiri dikabarkan akan mengumumkan kondisi keuangan terbaru mereka dalam laporan pendapatan yang bakal disampaikan hari Jumat besok.[HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI