Review Vivo V7+: Layar Lega, Kamera Kurang ‘Greget’

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Vivo kembali memanaskan pasar smartphone Indonesia, khususnya untuk segmen kelas menengah. Dengan masuknya Vivo ke segmen ini, maka dapat dipastikan akan membuat persaingan semakin sengit, karena di segmen kelas menengaj ini sudah sangat sesak diisi produk pesaingnya.

Kali ini, Vivo mencoba peruntungannya di Indonesia dengan memboyong Vivo V7+, yang mengandalkan sisi kamera dan desain layar kekinian dengan bezel tipis berukuran 6 inci. Dipilihnya layar ini karena memang tren saat ini adalah smartphone dengan layar bezel-less.

Tidak sampai disitu saja, Vivo kembali ingin menunjukkan tajinya sebagai pemilik smartphone dengan resolusi kamera terbesar. Maka tak heran, jika perangkat ini memiliki kamera ganda di depan dengan resolusi yang sangat besar.

Nah, jika Anda berencana ingin membeli Vivo V7+, sebaiknya Anda simak dulu ulasan lengkap dari tim Telset.id dalam review kali ini

Desain

Review Vivo V7+

Saat pertama kali kami membuka kemasan Vivo V7+, kami merasa tidak asing saat melihat wujud smartphone ini. Ya, sepintas, Vivo V7+ memiliki desain yang mirip dengan smartphone buatan Samsung, yakni Galaxy Note 8.

Bedanya, jika Note 8 menggunakan lapisan kaca, maka V7+ hanya menggunakan plastik saja. Jika boleh kami umpamakan, perbedaan kualitas kedua perangkat itu bagaikan langit dan bumi.

Oke, cukup membandingkan smartphone ini dengan smartphone lain. Kini kami akan fokus membahas secara detil apa saja yang terdapat di bagian luar smartphone ini. Akan kami mulai dari bagian depan.

Di bagian atas, Anda akan melihat sebuah bezel tipis dengan beberapa komponen, seperti kamera depan, earpiece, dan sebuah softlight LED. Sedangkan di bagian bawah, Anda tidak akan menemukan apapun, selain ‘garis hitam’ yang sering kali disebut sebagai bezel.

Beralih ke bagian samping, di sebelah kiri Anda kan menemukan SIM card slot, dimana slot ini menggunakan tipe hybrid slot. Kemudian di sebelah kanan perangkat hanya akan ditemukan tombol Volume ROCKR serta tombol Power di posisi yang berdekatan. Sayangnya, tidak ada perbedaan tekstur antara kedua tombol tersebut, sehingga membuat kita sulit membedakannya.

Selanjutnya, di bagian atas perangkat, Anda tidak akan menemukan apapun kecuali sebuah lubang kecil yang berfungsi sebagai microphone. Sedangkan di bagian bawah, Anda akan menemukan lubang USB tipe standar sebagai port pengisian daya, serta untuk memindahkan data, lubang audio 3,5mm, serta microphone dan speaker.

Untuk bagian belakang, Anda akan menemukan antena di bagian atas dan bawah perangat. Jika dilihat, kami merasa desain ini sangat mirip dengan desain iPhone. Entah bisa dibilang mirip atau meniru, kami pikir sama saja artinya, bukan.

Sebuah kamera, lampu LED, serta pemindai sidik jari juga diletakkan di bagian belakang. Selain itu, terdapat juga sebuah logo Vivo yang di-emboss ke dalam cover belakang Vivo V7+.

Meski ukurannya lebih besar dari smartphone kebanyakan, namun harus kami akui smartphone ini cukup nyaman digunakan menggunakan satu tangan. Namun kenyamanan itu bisa berubaha menjadi kurang nyaman, karena V7+ terasa lebih berat dari smartphone yang ada di pasaran. Tapi, smartphone ini masih cukup nyaman untuk digunakan sehari-hari.

Baca Juga: HP Vivo Terbaru

Layar

Review Vivo V7+

Jika berbicara mengenai layar, Vivo V7+ mengusung layar 5,99 inci. Menurut kami, ini adalah ukuran layar yang cukup ganjil. Mungkin ini resiko yang harus dibayar oleh Vivo untuk menyematkan teknologi FullView Display.

Harus diakui, untuk menyaksikan film atau bermain game di layar sebesar ini memang sangat memuaskan. Namun lagi-lagi ada pengorbanan yang cukup mengganggu, yakni resolusi dan aspek rasio dari layar ini yang sedikit janggal.

Untuk resolusi layar, V7+ menggunakan resolusi sebesar 720 x 1440 piksel, atau sering disebut HD+. Sedangkan untuk aspek rasio, Vivo menggunakan aspek rasio 18:9. Lantas, apa artinya angka ini?

Ini berarti jika Anda memiliki film dengan rasio pada umumnya, yakni 16:9, maka saat dilihat di layar Vivo V7+ akan terlihat dua garis hitam di kiri dan kanan layar. Memang untuk mengakalinya, Vivo menyematkan kemampuan untuk ‘mengisi layar’ dengan tiga pengaturan, yakni Fit, Crop To Full Screen, dan Full Screen.

Jika Anda memilih Fit, maka dua garis hitam di kiri dan di kanan tidak akan menghilang. Sedangkan jika Anda memilih Crop To Full Screen, maka layar dari video tersebut akan di kalibrasi dengan layar. Walhasil, video tersebut akan terpotong.

Namun, jika Anda memilih mode Full Screen, maka bagian kiri dan kanan akan di tarik memenuhi layar, namun bagian atas dan bawah tidak ada perubahan. So, video terlihat sangat ‘gepeng’. Begitu pula saat kami menggunakannya untuk menonton YouTube.

Saat bermain game pun kami menemukan hal yang sama. Akibat aspek rasio yang aneh ini, beberapa game tidak dapat dimainkan dengan sempurna. Beberapa game pada akhirnya memiliki garis hitam di bagian atas dan bawah atau kiri dan kanan.

Tapi bagi Anda yang hanya menggunakan V7+ untuk sekedar membuka portal berita, untuk mengetik, dan membuka media sosial atau aplikasi chat, layar sebesar ini sangat nyaman untuk digunakan. Apa lagi, V7+ memiliki layar dengan panel IPS yang nyaman untuk digunakan baik siang maupun malam hari.

Sistem Operasi

Review Vivo V7+

Seperti produk Vivo lainnya, V7+ menggunakan sistem operasi (OS) besutan mereka yang bernama Funtouch OS. Namun bedanya, kali ini Vivo V7+ telah menggunakan versi terbaru dari Funtouch OS, yakni Funtouch OS 3.2 yang berbasis Android 7.1 Nougat.

Review Vivo V7+

Ada beberapa fitur unggulan yang di sodorkan oleh Vivo di OS tersebut, salah satunya adalah fitur keamanan pengenalan wajah untuk membuka perangkat. Vivo menyebut teknologi buatannya ini sebagai Face Access.

Untuk mengaktifkan fitur Face Access, Anda bisa menemukannya di menu Setting, lalu masuk ke Security, lalu Face Acess. Di sini, barulah kita dapat melakukan registrasi dengan melakukan pemindaian wajah kita.

Review Vivo V7+ Review Vivo V7+

Vivo mengklaim Face Access ini tidak mudah di bobol. Betul saja, saat kami mencoba menggunakan sebuah foto untuk mencoba membuka V7+, kameranya tidak mengenali gambar wajah tersebut.

Selain itu, vendor smartphone asal Tiongkok ini juga mengatakan bahwa Face Access masih tetap bekerja, meskipun pengguna “mengubah” tampilan wajah mereka, seperti menggunakan kacamata, topi, make-up, hijab, dan lainnya.

Benar saja, sewaktu kami mencoba menggunakan kacamata, smartphone ini masih mengenali pola wajah. Begitu pula saat kami iseng menggunakan jilbab di kepala, fitur Face Access di Vivo V7+ masih mengenali wajah kami.

Akan tetapi, jika Anda merupakan anak kembar meski bukan kembar identik, Face Access akan sedikit kebingungan. Saat kami mencoba teknologi ini ke sahabat kami yang merupakan anak kembar, Face Access bisa terbuka dengan menggunakan kedua muka mereka.

Fitur lain yang ditawarkan oleh V7+ adalah Do Not Disturb Game. Fitur ini sangat cocok bagi Anda penggemar game sejati. Pasalnya, fitur ini dapat ‘meniadakan’ semua notifikasi yang masuk ke Vivo V7+ yang Anda gunakan.

Namun, jika Anda memiliki beberapa nomor penting, seperti bos, istri, atau nomor penting lainnya, maka Anda bisa menggunakan mode White List. Jika nomor sudah masuk ke dalam White List, maka saat bermain game, akan ada notifikasi transparan di layar.

Vivo V7+ Game Mode (telset.id | nur chandra)
Vivo V7+ Game Mode (telset.id | nur chandra)

Anda dapat memilih apakah ingin menjawab telepon tersebut atau tidak. Jika memilih untuk menerimanya, maka secara otomatis panggilan akan terdengar melalui loudspeaker. Yang asyiknya lagi, suara dari game yang kita mainkan tidak akan terdengar oleh lawan bicara lho! Selain kedua fitur tersebut, tidak ada fitur menarik lainnya di V7+.

Audio

Review Vivo V7+

Selama ini, Vivo dikenal sebagai salah satu ‘jagoan’ smartphone kamera. Namun ternyata, mereka juga memfokuskan diri di bagian audio. Seperti beberapa produk Vivo lainnya, yakni V5 Series, V7+ juga memiliki kemampuan audio yang cukup baik.

Saat kami tes menggunakan lagu Jazz dengan banyak suara di low, suara yang dihasilkan perangkat ini cukup baik. Bass yang dihasilkan dari speaker V7+ ini pun kami acungkan satu jempol saja.

Begitu pula saat kami mencoba lagu bergenre Punk Rock, suara high pitch dari vokalis saat melakukan sceraming tidak pecah saat berada di volume yang cukup tinggi. Namun sayang, saat kami putar lagu yang banyak menggunakan instrumen, suara petikan gitar dan sexophone terdengar kurang jernih.

Apa lagi saat kami mencoba untuk memaksimalkan volume dari V7+. Suara sedikit terdengar pecah di beberapa lagu. Perlu diingat, kami menggunakan lagu dengan tipe Flack dengan pemutar musik yang mendukung kemampuan tersebut.

Kami juga mencoba memasangkan headset premium kami ke V7+. Seperti dugaan kami, chipset audio yang ada di perangkat ini dapat menghasilkan suara seperti menggunakan DAC kelas mainstream.

Namun saat kami mencoba earphone yang hadir dalam paket penjualan, jujur saja kami sedikit kecewa dengan kualitas yang dihadirkan. Mengingat harga dari V7+ yang tak murah, seharusnya Vivo memberikan earphone dengan kualitas yang lebih baik lagi. Sangat disayangkan!

Kamera

Review Vivo V7+

Kamera menjadi fitur yang digadang-gadang sebagai kekuatan utama dari Vivo V7+, karena menawarkan kamera depan dengan resolusi uper besar. Dengan percaya diri, Vivo menanamkan kamera depan dengan resolusi 24MP. Sungguh resolusi kamera yang besar! Namun, apakah kamera ini dapat menghasilkan gambar yang baik?

Jujur saja, menurut kami tidak ada yang spesial dari kamera dengan resolusi 24MP yang dibenamkan di Vivo V7+. Memang saat kami menggunakan kamera depan ini di keadaan cahaya yang berlebih di siang hari, kamera depan V7+ mampu memberikan gambar yang cukup baik.

Vivo menyematkan fitur Face Beautify 7.0 untuk “mempermak” wajah yang difoto menjadi lebih bagus. Hasilnya memang cukup baik. Tapi harus hati-hati, karena jika Anda menggeser pengaturan Face Beauty ini sampai maksimal, makan wajag Anda malah akan terlihat seperti ‘alien’. Makanya gesernya sedikit saja.

Oh iya, fitur Face Beautify 7.0 ini tidak hanya dapat digunakan di aplikasi foto bawaan saj, karena fitur tersebut bisa Anda pakai untuk melakukan panggilan video di beberapa aplikasi populer, seperti WhatsApp, Line, BBM, dan lainnya.

Review Vivo V7+

 

Terdapat juga fitur bokeh yang terdapat di kamera depan V7+. Saat kami gunakan, jujur hasil yang didapatkan cukup baik, jika pencahayaan mendukung serta background yang diambil tidak terlalu kompleks. Tapi jika kualitas pencahayaan kurang baik serta background yang terlalu kompleks, maka kualitas gambar yang diambil pun akan menurun.

Sedangkan saat kami mencoba untuk menggunakan kamera depan ini untuk selfie di malam hari, hasil gambar yang kami dapatkan terlalu banyak ‘noise’. Tentu saja hal ini akan mempengaruhi kualitas dari gambar yang didapatkan.

Jika berbicara mengenai kamera belakang, V7+ memakai kamera dengan resolusi 16MP. Memiliki fitur PDAF, kamera belakangnya pun di gadang-gadang akan menghasilkan gambar yang sangat baik.

Review Vivo V7+

Kembali lagi, pencahayaan menjadi fokus utama kami dalam membicarakan kamera ini. Saat berada di situasi low light, atau di malam hari dengan pencahayaan yang minim, hasil gambar yang diambil masih terdapat banyak ‘noise’. Hal ini cukup mengganggu.

Tapi, saat kami mengambil gambar pada saat pencahayaan yang baik, baik di dalam maupun luar ruangan, hasil jepretan dari kamera belakang Vivo V7+ cukup baik.

Jika tadi kami telah mengatakan bahwa layar V7+ ini memiliki aspek rasio yang unik, hal ini juga mempengaruhi kameranya. Vivo memberikan 3 pilihan. Pertama, adalah mode Normal, dimana hasil foto akan memiliki aspek rasio 16:9. Kemudian Kedua mode Full Frame, dimana hasil foto akan memiliki aspek rasio 18:9. Dan terakhir, terdapat pula mode Square, dimana hasil foto akan terlihat sangat kotak, seperti hasil foto jadul.

Berikut ini hasil foto Vivo V7+:

Performa

Review Vivo V7+

Jika berbicara mengenai perfoema Vivo V7+, jujur kami kembali merasakan sedikit kekecewaan. Dengan harga jual yang tinggi, hardware yang ditanamkan pada Vivo di V7+ terasa sangat jauh dengan harapan kami.

Snapdragon 450 dan RAM sebesar 4GB disematkan di dalam perangkat ini. Padahal, di kisaran harga yang sama, Anda sudah bisa menemukan smartphone dengan prosesor yang lebih baik dari pada yang digunakan Vivo V7+.

Saat kami coba mengukur kemampuannya menggunakan aplikasi benchmark sintesis AnTuTu, kami hanya mendapatkan skor di kisaran 58 ribu saja. Sangat kurang mengesankan.

Kemudian, saat kami tes menjalankan game yang cukup berat, seperti Final Fantasy Awakening dan Need For Speed: Most Wanted, kami dapat memainkannya dengan cukup lancar. Tapi bukan berarti tidak ada masalah dengan performanya.

Review Vivo V7+

Karena kami menemukan stuttering saat bermain dalam waktu yang cukup lama. Belum lagi, panas yang dihasilkan oleh Vivo V7+ saat bermain game lebih dari 1,5 jam cukup mengganggu.

Tak cuma itu, ketidaknyamanan kami rasakan saat mendapati terpotongnya tampilan game yang cukup mengganggu. Bahkan beberapa game lain tidak dapat dimainkan karena banyak tombol dan dialog yang tidak dapat terbaca dan terakses.

Vivo V7+ dibekali penyimpanan internal sebesar 64GB. Namun, jika Anda merasa kurang, Anda bisa menambahkannya dengan memasukkan kartu microSD hingga 256GB. Sedangkan untuk baterainya, Vivo menyematkan baterai berkapasitas 3225mAh.

Untuk penggunaan harian, kami harus melakukan pengisian daya setidaknya dua kali saat menggunakan perangkat ini, yakni saat subuh menjelang pagi serta sore menjelang maghrib. Vivo tidak menyematkan teknologi quick chagre di Vivo V7+, sehingga untuk mengisi baterai dari 10 persen hingga 90 persen, membutuhkan waktu sekitar 2 jam.

Kesimpulan

Review Vivo V7+

Dengan harga jual Rp 4,7 juta, rasanya yang dapat ditawarkan dari Vivo V7+ adalah layarnya yang lega. Kami tidak melihat ada yang sangat istimewa dari kameranya yang digembar-gemborkan menawarkan kualitas terbaik.

Bahkan, menurut kami, resolusi kamera yang besar di Vivo V7+ ini kurang sebanding dengan hasil yang didapatkan, terutama jika kami memakai perangkat ini di malam hari. Namun, untuk di kondisi cahaya yang berlebih, hasil jepretan kamera Vivo V7+ cukup bagus.

Secara overall, smartphone ini sebenarnya kurang greget, terutama jika melihat harga yang ditawarkan sangat tinggi di kelasnya. Bagi kami, seharusnya harga yang mahal akan terbayar dengan kualitas barang yang bagus. Tapi hal itu tak kami temukan di Vivo V7+. [NC/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI