Telset.id – Samsung Galaxy Z Fold4 5G menghadirkan pengalaman multitasking yang lebih baik dan spesifikasi kamera yang ditingkatkan. Sementara dalam hal desain, ponsel lipat flagship Samsung ini sedikit) lebih ramping. Bagaimana dengan performanya? Simak ulasan lengkapnya dalam review Samsung Galaxy Z Fold4 5G.
Ada sesuatu yang berbeda pada Samsung Galaxy Z Fold4 5G yang membuat saya merasa lebih “sat-set-sat-set” (cekatan) dan lebih produktif saat menggunakan ponsel lipat Samsung ini.
Mungkin karena taskbar baru yang membuat aktifitas multitasking saya menjadi lebih mudah, dengan kemampuannya untuk menjalankan aplikasi secara berdampingan dan bisa menarik atau melepas konten di antara jendela. Ini keren sih, kasih jempol buat Samsung.
Hal yang juga patut diapresiasi adalah layar utamanya yang berukuran 7,6 inci sekarang terasa lebih lega dengan bezel yang lebih tipis. Ponsel lipat ini juga membawa lebih banyak aplikasi yang dioptimalkan untuk layar besar Samsung Galaxy Z Fold4 5G yang kini juga tampil lebih cerah.
Plus, layar penutupnya (cover screen) juga kini lebih luas karena Samsung memangkas bezel di sisi kiri menjadi lebih tipis, meskipun secara dimensi layar Galaxy Z Fold4 sama persis dengan Z Fold3. Hal ini membuat saya lebih mudah menggunakan layar cover-nya.
Peningkatan lainnya yang diberikan Samsung di sektor kamera, dengan menambahkan kamera utama 50MP. Harap dicatat, sensor kamara tersebut juga sama yang digunakan seri Galaxy S22.
Well, kita akan coba mengulasnya lebih dalam, termasuk mengetahui performa dari ponsel lipat flagship generasi keempat dari Samsung ini. Berikut hasil review Samsung Galaxy Z Fold4 5G dari Telset.
BACA JUGA:
- 5 Hal Hebat yang Bisa Diharapkan Dari Samsung Galaxy Z Fold4 dan Flip4
- Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy Z Fold4, Cek Disini!
Desain
Hal pertama yang saya perhatikan tentang Galaxy Z Fold4 adalah tampilan depannya yang sekarang tidak tampak terlalu sempit lagi. Samsung memang memberikan aspek rasio Z Fold4 yang lebih lebar dibandingkan generasi sebelumnya, Galaxy Z Fold3
Bertambahnya aspek ratio layar itu membuat panel layar cover screen yang berukuran 6,2 inci lebih mudah digunakan dengan satu tangan. Ini perubahan yang bagus, karena sejujurnya hal ini akan membuat Anda merasa lebih nyaman menggunakan cover screen untuk hal-hal seperti memeriksa notifikasi dan menanggapi pesan dengan cepat.
Hal positif lainnya, Galaxy Z Fold4 kali ini tidak terlalu besar dan berat, meskipun pemangkasannya tidak banyak dibandingkan generasi sebelumnya. Perubahan ini sebagian disebabkan karena Samsung telah membuat engselnya menjadi lebih ramping.
Dilihat dari ukuran dimensinya, Z Fold4 berukuran 155,1 x 130,1 x 6,3 mm saat dibuka dan 155.1 x 67.1 x 15.8 mm ketika dilipat atau posisi tertutup. Sementara Z Fold3 memiliki dimensi 158.2 x 128.1 x 6.4mm (terbuka) dan 158.2 x 67.1 x 16.0 mm (tertutup). Jadi, ponsel lipat versi terbaru Samsung sedikit lebih pendek dan lebih tipis.
Sementara untuk bobotnya Z Fold4 memiliki berat 263 gram, sedangkan Z Fold3 memiliki bobot 271 gram. Meski ada sedikit pemangkasan dari sisi ukuran dimensi dan bobotnya, namun menurut saya Z Fold4 masih terasa berat di saku saya, dan masih sekitar dua kali lebih tebal dari smartphone biasa saat ditutup. Semoga di generasi mendatang, Samsung bisa memangkasnya menjadi lebih ringan dan tipis lagi.
Tapi yang membuat saya senang dan menjadi satu kelebihan dari seri sebelumnya adalah bezel pada penutup dan layar utama telah dipangkas, yang memberikan pengalaman menonton yang lebih luas. Selain itu, saya juga suka kamera di bawah layar (UDC) di ponsel ini sedikit kurang terlihat, sehingga nampak lebih baik menyatu dengan konten yang tampil di layar.
Bicara soal engsel pada ponsel lipat merupakan hal yang sensitif, alias banyak dipertanyakan. Tapi kali ini Samsung cukup “pede” dengan engsel layar lipatnya karena lebih kokoh. Samsung menggunakan engsel baru untuk Z Fold4 dengan ukuran 6mm lebih sempit dan lebih ramping. Hal ini lebih memudahkan untuk membuka dan menutup engsel.
Samsung mengklaim, generasi keempat dari keluarga Galaxy Z Fold ini telah diuji dan disertifikasi untuk dilipat hingga 200.000 kali. Ini sama dengan 100 kali lipat setiap hari selama lima tahun. Salah satu kunci ketahanan ponsel lipat Samsung ini terletak pada layar yang menggunakan Ultra Thin Glass (UTG).
Samsung menggunakan Armor Aluminum untuk rangka bodi dan pelindung engsel, sementara Gorilla Glass Victus+ menjadi pelindung Cover Screen dan bodi belakang. Dengan begitu, bodi Z Fold4 jadi lebih tahan dari goresan dan lebih kuat ketika terjatuh.
Sekali lagi, semua ini klaim dari Samsung, karena saya tidak mungkin menguji kekuatan engsel layarnya dengan membuka tutup sebanyak 200.000 kali, untuk mencari tahu kebenaran dari klaim tersebut, bukan.
Ketahanan yang sama dimiliki Z Fold4 ketika berurusan dengan air. Smartphone lipat ini sudah mengantongi sertifikasi IPX8. Dengan sertifikasi ini, perangkat bukan saja aman saat ketumpahan air, tapi juga tahan basah karena hujan, serta tercebur ke dalam air.
Samsung mengatakan Z Fold4 dapat bertahan di dalam air dengan kedalaman 1,5 meter selama 30 menit. Jika klaim ini benar, Anda bisa menggunakannya untuk membuat foto di bawah air. Sekali lagi, saya tidak terlalu tertarik untuk mengujinya. Jadi, Anda jangan berharap ada sampel foto di bawah air.
Samsung menyediakan pilihan beberapa warna Galaxy Z Fold 4, yakni Beige, Phantom Black dan Graygreen, seperti yang sekarang saya pakai. Oh ya, ada satu lagi warna khusus Burgundy, yang hanya bisa Anda dapatkan lewat pembalian via Samsung.com.
Layar
Samsung menyematkan layar dengan spesifikasi tinggi di Galaxy Z Fold4. HP lipat ini memiliki layar utama Dynamic AMOLED 2X Infinity Flex Display berukuran 7,6 inci. Layar ini memiliki resolusi QXGA+ LTPO dan aspek rasio 21.6:18, dengan refresh rate hingga 120Hz.
Sementara untuk layar sekunder saat dalam posisi dilipat (cover screen) menggunakan layar Dynamic AMOLED 2X Display berukuran 6,2 inci. Resolusinya HD+, dengan refresh rate adaptif hingga 120Hz dan aspek rasio 23,1:9.
Buat Anda yang senang nonton film atau bermain, kualitas layar Z Fold4 dapat saya pastikan akan membuat Anda senang. Saya sudah membuktikannya saat coba bermain game dengan grafis terbaik, seperti game Asphalt 9.
Layar besar Z Fold4 membuat saya bisa menikmati permainan karena mendapatkan tampilan yang sangat detail dan lebih halus, seperti misalnya saat percikan air mengenai mobil saya. Keren!
Kredit bisa diberikan kepada Samsung Display, perusahaan yang membuat panel layar ini telah melakukan beberapa hal menarik dan inovatif untuk meningkatkan kecerahan dan reproduksi warna yang sangat dirasakan pengguna. Good job, Samsung!
Tapi ada satu hal yang sedikit mengganjel soal layar. Ya, meskipun Samsung sudah berusaha keras untuk terus memperbaikinya menjadi lebih baik dari generasi awal, tapi saya minta maaf harus mengatakan bahwa lipatan layar masih sangat terlihat di Galaxy Z Fold4. Meski harus diakui, lipatan layar itu tidak cukup mengganggu saat saya menonton film secara keseluruhan.
Samsung sendiri sudah mengakui, lipatannya akan selalu ada, tetapi sekarang lipatannya sudah tidak terlalu mengganggu pengguna, dibanding generasi awal. Jika Anda sudah menjadi pengguna Galaxy Z Fold sejak generasi pertama, pasti bisa merasakan peningkatan yang lebih baik.
Mungkin bagi Samsung, selama tidak ada protes yang berlebihan, itu artinya pengguna Z Fold4 5G sudah cukup merasa nyaman dengan kehadiran lipatan layar tersebut. Setidaknya, Samsung mengkompensasikannya dengan peningkatan kualitas layar yang signifikan.
Tidak hanya layar besarnya (saat dibuka) yang mendapatkan peningkatan lebih baik, Samsung juga memberikan peningkatan pada layar penutup atau cover screen yang menampilkan refresh rate adaptif hingga 120Hz.
Yang menarik, tampilan layar kecilnya tetap terlihat lebih halus saat diturunkan ke 48Hz, karena sekarang layarnya lebih lebar 3mm, yang berarti Anda tidak merasa “sesak” saat menggunakan ponsel lipat ini dengan layar tertutup.
Saya juga tidak punya masalah saat mengetik di panel layar depan (cover screen). Ini sangat membantu, karena kadang-kadang saya malas terlalu sering membuka tutup layar besar, hanya untuk membalas pesan yang masuk atau melihat notifikasi. Hal positifnya, Anda juga akan bisa lebih menghemat pemakain baterai.
BACA JUGA:
- Cara Maksimalkan Taskbar Samsung Galaxy Z Fold4, Lebih Cepat!
- Cara Mengaktifkan Flex Mode di Samsung Galaxy Z Fold4 dan Flip4
Software dan Android 12L
Salah satu peningkatan terbesar yang dihadirkan pada Galaxy Z Fold4 adalah software atau perangkat lunaknya, dan itu berkat sistem operasi baru Android 12L. Sebagai informasi, versi khusus Android ini dirancang untuk perangkat layar besar, termasuk ponsel lipat.
Untuk memudahkan multitasking, kini ada Taskbar baru yang muncul di bagian bawah layar Galaxy Z Fold4, yang secara otomatis menampilkan aplikasi terbaru Anda. Bagusnya, Anda bisa memutuskan aplikasi favorit apa yang muncul di taskbar, hanya dengan mengatur ulang baris beranda utama di layar beranda.
Sama seperti sebelumnya, Anda dapat menjalankan hingga tiga aplikasi pada layar besarnya sekaligus. Saat mencobanya, saya lebih suka hanya menggunakan dua aplikasi, tapi terserah Anda bisa menggunakan tiga aplikasi kalau mau.
Yang paling saya suka, sekarang saya cukup menarik aplikasi dari taskbar untuk membuka aplikasi, dan meletakkannya di sisi kiri atau kanan layar. Atau Anda bisa menggesek ke atas dengan dua jari saat Anda sedang membuka sebuah aplikasi, jika ingin menempatkan aplikasi lain di sebelahnya.
Menurut saya, salah satu manfaat dapat menjalankan aplikasi secara berdampingan adalah kemampuan “drag and drop”. Jadi, misalnya, saya dapat menyeret foto dari aplikasi Galeri ke pesan yang akan dikirim di Gmail. Selain itu, Chrome sekarang mendukung fungsionalitas seret dan lepas untuk hal-hal seperti foto dan tautan.
Mode fleksibel juga ditingkatkan pada Galaxy Z Fold4, yang menempatkan konten aplikasi di atas dan dapat mengontrolnya di bawah saat Anda melipat layar menjadi dua. Samsung bekerja sama dengan beberapa pengembang untuk memanfaatkan layar lipat dengan lebih baik, seperti misalnya Google Meet, Microsoft Teams, dan Zoom.
Melihat semua kemampuan baru yan dihadirkan pada perangkat ini, tidak heran jika Samsung mengklaim Galaxy Z Fold4 sebagai perangkat lipat yang lebih cerdas dan jagonya multitasking. Kali ini klaim Samsung patut kita kasih dua jempol.
Kamera
Bisa saya bisa katakan, seri Galaxy Z Fold tidak lagi tertinggal dibandingkan seri Galaxy S dalam hal urusan kamera. Kemampuan fotografi ponsel lipat Samsung kini sudah jauh meningkat. Tidak heran, karena Fold4 pada dasarnya menggunakan sistem kamera yang sama dengan Galaxy S22 dan Galaxy S22 Plus.
Dimulai dengan kamera utama 50MP dengan sensor yang 23% lebih terang, yang bisa menghasilkan kualitas foto yang lebih baik. Kemudian ada juga kamera ultrawide 12MP dan lensa telefoto 10MP dengan 3x optical zoom dan 30x Space Zoom. Anda bisa melihat beberapa sampel fotonya di bawah ini:
Selain kamera telefoto, saya juga mencoba memotret closeup beberapa obyek dengan menggunakan kamera Galaxy Z Fold4 5G. Hasilnya, saya cukup senang karena menghasilkan gambar yang tajam dengan warna yang natural. Berikut beberapa sampel fotonya:
Sama seperti Galaxy S22, Anda juga bisa menikmati fitur Nightography untuk mendapatkan bidikan yang lebih baik dalam cahaya rendah. Dari hasil pengujian kami, kualitas foto dengan menggunakan fitur Nightography di Z Fold4 cukup memuaskan. Anda bisa melihat beberapa sampel fotonya di bawah ini:
Sedangkan di depan ada kamera selfie 10MP di cover screen, dan di layar utamanya juga ada kamera dalam layar atau under display camera dengan resolusi 4MP. Berikut beberapa sampe foto yang kami ambil dengan menggunakan kamera depan:
Yang paling menarik, Anda dapat mengambil foto secara handsfree dengan mengaktifkan fitur Flex Mode, atau bisa menggunakan fitur Rear Cam Selfie untuk foto selfie dengan kamera belakang dengan memanfaatkan cover screen sebagai kamera preview atau dijadikan “kaca” saat akan berfoto selfie.
Performa
Galaxy Z Fold4 ditenagai oleh chipset anyar Snapdragon 8+ Gen 1 yang dipadukan dengan RAM 12GB. Tersedia tiga opsi media penyimpanan internal, yakni 256GB, 512GB atau jika masih terasa kurang, Anda bisa memilih kapasitas storage 1TB.
Selama dua minggu saya gunakan untuk pengujian, sejauh ini Galaxy Z Fold 4 terbukti cepat dan responsif. Tapi bukan berarti tanpa masalah, karena saya mencatat ada beberapa masalah kecil.
Seperti misalnya aplikasi yang berhenti merespon saat menjalankan dua aplikasi secara berdampingan. Ini saya alami saat menyeret dan menempatkan foto dari aplikasi Galeri ke Google Drive.
Untuk performa gaming, HP lipat ini juga sangat bertenaga. Sata coba memainkan game-game populer semacara PUBG Mobile, Call of Duty Mobile, dan Mobile Legends di pengaturan grafis tertinggi selama 30 menit sampai 1 jam, semua bisa dilahap tanpa masalah.
Penasaran, saya juga memainkan game-game berat, seperti Asphalt 9, PES 2021, dan Geshin Impact. Saya sangat menikmati turbo boost dan melakukan putaran 360 derajat di game balap Asphalt 9. Begitupun saat dipakai memainkan game PES 21, semua berjalan lancar tanpa ada lag.
Saya memainkan game Geshin Impact selama 1 jam di pengaturan grafis Medium dengan frame rate 60 FPS dan , saya juga tidak menemui masalah, permainan berjalan lancara tanpa ada crash. Kamu juga bisa bermain dengan pengaturan grafis “rata kanan” atau level tertinggi, tapi membuat perangkat jadi cepat panas.
Ditenagai spesifikasi yang kencang, lantas bagaimana kelebihan performa Galaxy Z Fold4 5G secara angka? Saya coba mengujinya dengan tiga aplikasi benchmarking, AnTuTu Benchmark versi 9, Geekbench, dan 3DMark.
Dari hasil pengujian dengan aplikasi AnTuTu Banchmark, ponsel lipat Samsung ini mencatat skor 985.823 poin. Sedangkan pengujian benchmark di Geekbench, Galaxy Z Fold4 mencetak skor 1.335 pada tes single-core dan 3.778 untuk multi-core. Catatan skor itu lebih tinggi dari Galaxy S22 Ultra, dengan skor 1.240 untuk single-core dan 3.392 untuk multicore.
Beralih ke grafis, saya menggunakan aplikasi 3DMark Wild Life Extreme untuk mengukur performa GPU, dan hasilnya Galaxy Z Fold4 mencatat skor rata-rata 2.207 poin, dengan frame rate (FPS) rata-rata mencapai 13,20 FPS.
Last but not least, Galaxy Z Fold4 mentranskode video 4K ke 1080p hanya sedikit lebih cepat daripada Galaxy S22 Ultra menggunakan aplikasi Adobe Premiere Rush (45 detik vs 47 detik). Ini saya berikan hanya sebagai pembanding saja.
Daya tahan Baterai dan Pengisian daya
Jujur saja, salah satu hal yang membuat saya ragu pada Galaxy Z Fold4 adalah soal daya tahan baterainya. Samsung tidak memberikan peningkatan kapasitas baterai untuk Z Fold4, masih sebesar 4.400mAh, sama seperti yang dibawa Galaxy Z Fold3.
Keraguan saya muncul karena mengacu pada hasil review Galaxy Z Fold3 sebelumnya, daya tahan baterainya hanya mampu bertahan 7 jam 36 menit dengan baterai tersisa 18%. Keraguan saya bertambah karena melihat peningkatan spesifikasi di Z Fold4, yang pasti lebih memakan banyak daya. Tapi nyatanya, dugaan saya meleset.
Tentu saja ini menjadi kabar baik, karena Galaxy Z Fold4 mampu bertahan lebih lama dalam pengujian kami, meskipun hasilnya tidak konsisten. Kami mencatat, dalam mode standar (60Hz) rata-rata mampu bertahan 9 jam 28 menit.
Namun pada saat mode adaptif diaktifkan, rata-rata turun menjadi 8 jam 19 menit. Memang catatan waktu itu masih tidak lebih baik dari smartphone sekelasnya, tapi paling tidak ada peningkatan dibandingkan seri sebelumnya.
Semua paparan angka-angka tadi hasil pengujian di atas kertas dengan aplikasi benchmarking. Saya pribadi lebih senang melihat hasil dari pemakaian secara langsung. So far, selama 2 minggu saya menggunakan Galaxy Z Fold4, baterainya cukup tahan dalam penggunaan normal.
Baterainya masih cukup awet dipakai seharian untuk berbagai aktifitas normal, seperti browsing, mengetik, membuka dan mengirim email, chatting di aplikasi pesan, media sosial, foto-foto dan sesekali lihat video-video YouTube. Untuk screen-on-time harian sekitar 11-12 jam. Masih cukup awet kok baterainya.
Lalu, bagaimana dengan kecepatan ngecas ponsel ini? Galaxy Z Fold4 mendukung pengisian cepat 25W dengan konektor USB-C, dan pengisian nirkabel dengan daya 15W. Waktu pengisian daya juga tergolong cepat, mencapai 50% dalam waktu 30 menit.
So, kekhawatiran pengguna – termasuk saya – soal daya tahan baterai Z Fold4 memang tidak terbukti. Selain peningkatan yang diberikan Samsung, kehadiran chipset anyar Snapdragon 8+ Gen 1 sangat berpengaruh soal efisiensi daya.
Saat pertama kali diperkenalkan, Qualcomm memang mengatakan bahwa salah satu kelebihan dari chipset barunya ini adalah sangat hemat daya. Selain itu, Samsung Display juga telah meningkatkan efisiensi panel lipat, yang juga membantu memperpanjang masa pakai baterai.
Oh ya, bicara soal pengisian baterai, selain dengan kabel via konektor USB-C dan nirkabel, ponsel lipat flagship Samsung ini juga menawarkan pengisian daya cepat Wireless PowerShare untuk mengisi daya Galaxy Buds Pro 2 atau Galaxy Watch 5. Anda bisa menggunakan bagian belakang ponsel untuk mengecas.
BACA JUGA:
- 3 Fitur Baru Ini Jadikan Samsung Galaxy Z Fold4 5G Jagonya Multitasking
- 5 Alasan Galaxy Z Fold4 5G dan Galaxy Z Flip4 5G Layak Jadi Pilihan
- Duel Galaxy Z Fold4 vs iPhone 14 Pro Max, Siapa Jawaranya?
Kesimpulan
Samsung Galaxy Z Fold4 adalah evolusi bagus dari tiga generasi ponsel lipat Samsung sebelumnya. Sekilas, tampilannya masih cukup identik dengan Fold3, dengan beberapa peningkatan diberikan dari sisi software, daya tahan, dan kamera.
Kemampuan multitasking-nya juga sangat meningkat. Samsung layak mendapat pujian (bersama dengan Google) karena mengembangkan pengalaman perangkat lunak dengan fitur-fitur seperti taskbar, dukungan “drag and drop” yang lebih baik.
Sistem kameranya juga sangat bagus kali ini, dengan beberapa aplikasi yang lebih dioptimalkan, seperti Flex Mode yang membuat Anda dapat mengambil foto secara handsfree, atau menggunakan fitur Rear Cam Selfie untuk foto selfie.
Kualitas layarnya yang lebih besar juga lebih ditingkatkan. Samsung Display berhasil membuat panel layar dengan kecerahan dan reproduksi warna yang sangat bagus. Layar lipatnya juga semakin kuat dengan penggunaan teknologi Ultra Thin Glass (UTG).
Tetapi meskipun engselnya kini lebih tipis dan bobot dari perangkat ini sedikit lebih ringan, tapi saya tetao berpendapat Galaxy Z Fold4 merupakan ponsel yang sangat tebal dan berat. Semoga di generasi berikutnya, kita bisa melihat ponsel lipat yang lebih tipis dan ringan.
Kendala lainnya adalah soal harga. Meski dibilang “harganya masih sama” dari versi sebelumnya, tapi untuk ukuran kantong Indonesia sih, harga minimal Rp 25 jutaan itu masih sangat menjulang tinggi. Buat Anda yang berkantong tebal, bisa membeli varian tertinggi 12 GB/1 TB seharga Rp 31 jutaan.
Jadi, menurut saya, ponsel lipat terbaik Samsung ini benar-benar yang terbaik bagi mereka yang bersedia membayar mahal. Mungkin Anda yang berencana membeli tablet Samsung, bisa mengalihkan budget-nya untuk membeli Galaxy Z Fold4 5G, karena Anda sudah mendapatkan tablet dan ponsel lipat yang lebih cerdas dalam satu paket.
SPESIFIKASI SAMSUNG GALAXY Z FOLD4 5G:
- Rilis: Agustus 2022
- Network: 2G, 3G, 4G, 5G
- OS: Android 12L, One UI 4.1.1
- Chipset: Qualcomm SM8475 Snapdragon 8+ Gen 1 (4 nm)
- CPU: Octa-core (1×3.19 GHz Cortex-X2 & 3×2.75 GHz Cortex-A710 & 4×1.80 GHz Cortex-A510)
- GPU: Adreno 730
- RAM: 12GB
- Memori: 256GB, 512GB, 1TB
- Dimensi: 1 x 130.1 x 6.3 mm (tertutup), 155.1 x 67.1 x 14.2-15.8 mm (terbuka), 263 g
- Layar: 7.6 inches Foldable Dynamic AMOLED 2X, 120Hz, HDR10+, 1200 nits (peak), Cover display: Dynamic AMOLED 2X, 120Hz, Corning Gorilla Glass Victus+
- Kamera Utama: 50MP f/1.8 (wide), 10MP f/2.4 (telephoto), 12MP f/2.2 (ultrawide)
- Kamera Depan: 4 MP, f/1.8 (wide), Cover Camera: 10 MP f/2.2 (wide)
- Baterai: 4.400 mAh, Fast Charging 25W
- NFC: Yes
- Warna: Graygreen, Phantom Black, Beige, Burgundy
- Harga: Rp 24.999.000 (12GB/256GB), Rp 26.999.000 (12GB/512GB), Rp 30.999.000 (12GB/1TB)
[HBS]