Review Huawei P40 Pro: Masih ‘Pede’ dengan HMS

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT
Table of contents

Sistem Operasi

Nah, ini dia bagian yang paling ditunggu pada review Huawei P40 Pro. Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, smartphone ini berjalan di atas sistem operasi EMUI 10 berbasis Android 10 AOSP + HMS. Kami sama sekali tidak melakukan inject GMS atau Google Mobile Service sama sekali pada smartphone ini. 

Ketika pertama kali menggunakan smartphone ini (baca: menyalakan dan mengatur pertama kali), tidak ada opsi memasukkan email Google dan sejenisnya. Cuma tersedia opsi login Huawei ID untuk masuk ke proses selanjutnya. 

Kemudian, ada pula opsi untuk restore backup dari perangkat Huawei yang sebelumnya pernah digunakan. Bila tidak ada, Huawei pun menyediakan opsi untuk menggunakan aplikasi Phone Clone.

Ini dia yang menarik. Kami mencoba memindahkan data dan aplikasi dari Huawei P30 Pro ke Huawei P40 Pro menggunakan Phone Clone. Pada aplikasi, terdapat opsi yang memungkinkan kami untuk memilih apa saja aplikasi yang mau dipindahkan. Tanpa ragu, kami memilih semua aplikasi.

Review Huawei P40 Pro

Memang, ada beberapa notifikasi atau peringatan kalau tidak semua aplikasi bisa dipindahkan. Beberapa di antaranya adalah, aplikasi Google, Gmail, Google Play Games, Line, Gojek, dan aplikasi lainnya. 

Akan tetapi, ada juga aplikasi yang “anehnya” tetap bisa dipindahkan ke P40 Pro, yakni Google Maps. Awalnya kami cukup kaget, karena smartphone ini tidak mendukung layanan GMS atau Google Mobile Service, dan Google Maps termasuk bagian dari layanan tersebut. 

Kami pun sempat berpikir, “Paling tidak jalan aplikasinya”. Rupanya pemikiran kami meleset, aplikasi Google Maps bisa pindah dengan sempurna, dan bisa dijalankan dengan sangat baik. Aplikasi dapat mendeteksi lokasi saat ini secara real-time, dan fungsi-fungsinya pun berjalan dengan baik.

Review Huawei P40 Pro

Berbicara soal pengalaman menggunakan EMUI 10 selama review Huawei P40 Pro, ada dua kesan kami. Pertama ribet, dan kedua adalah salut. Ribet atau merepotkan merupakan kesan kami terhadap sulitnya mengakses berbagai aplikasi standar yang biasa kami gunakan.

Kami perlu memutar otak beberapa kali untuk bisa menggunakan aplikasi populer, seperti WhatsApp, Line, media sosial, layanan ride-sharing, dan lainnya. WhatsApp misalnya, kami kebingungan untuk restore chatting memerlukan akses Google Drive.

Kemudian Line, aplikasi ini tidak bisa dijalankan sama sekali di Huawei P40 Pro. Hanya Line Lite yang bisa dijalankan, tapi tidak ada opsi restore maupun backup chatting.

{Baca juga: Review Realme 6 Pro: Smartphone Menengah Berkelas “Flagship”}

Kami tetap dapat menggunakan aplikasi media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan Twitter dengan baik. Namun, kami perlu memasangnya terlebih dahulu dengan mengunduh file .APK ataupun menggunakan metode Phone Clone. 

Aplikasi Gojek sama sekali tidak bisa dijalankan di smartphone ini, kami pun beralih ke aplikasi Grab. Secara fungsional, Grab bisa dijalankan di P40 Pro. Tapi yang jadi persoalan, kami tidak dapat melihat peta dalam aplikasi, meskipun Google Maps telah terinstall di smartphone.

Review Huawei P40 Pro

Pada bagian peta, terdapat peringatan “Grab won’t run without Google Play Service”. Meski demikian, kami tetap dapat memesan makanan ataupun kendaraan asalkan yakin dengan titik penjemputannya. 

Salut, merupakan kesan kami atas semangat da kerja keras Huawei yang gencar-gencarnya mengajak para developer, khususnya aplikasi populer untuk memasukkan aplikasinya ke App Gallery.

Sampai sekarang, sudah ada beberapa aplikasi populer yang masuk di sini, Shopee, Tokopedia, Bukalapak, BCA Mobile, Vidio, Dana, KAI Access, My XL, Snapchat, TikTok, dan sebagainya. 

Kami mengapresiasi langkah Huawei yang terus berusaha mengembangkan ekosistem App Gallery. Tentu, kami pun berharap agar lebih banyak lagi aplikasi populer tersedia di sini, terutama aplikasi peta dan media sosial. 

Review Huawei P40 Pro

Di samping dua kesan tadi, EMUI 10 pada Huawei P40 Pro sebenarnya memiliki sejumlah fitur canggih. MeeTime salah satunya, yang memungkinkan kami untuk melakukan melakukan panggilan telepon ataupun video dengan kualitas HD.

MeeTime bisa diakses melalui aplikasi Phone. Satu catatan yang kami ketahui selama melakukan review Huawei P40 Pro ini adalah, MeeTime langsung mendeteksi siapa saja kontak yang menggunakan fitur ini secara otomatis.

Ketika kami mencobanya untuk menghubungi seorang teman via panggilan video, MeeTime benar-benar dapat menampilkan wajah lawan bicara dengan kualitas gambar yang bagus. Padahal saat itu, koneksi internet yang kami gunakan cukup lambat. 

MeeTime juga dapat menampilkan wajah lawan bicara sebaik mungkin ketika kondisi gelap gulita. Mirip seperti Zoom, fitur tersebut juga memungkinkan kami untuk sharing tampilan layar atau Share Screen.

Sayangnya, ada fitur andalan yang diperkenalkan Huawei saat acara launching P40 Series yang belum bisa dihadirkan di Indonesia, yakni asisten digital Hi Celia. Mungkin Huawei akan membawa fitur ini pada update software selanjutnya.

Berikutnya: Kamera

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI