Harga Rp 3.999.000
Diperkenalkan pertama kali dalam ajang Consumer Electronic Show (CES) 2015 di Las Vegas, Februari lalu, Lenovo P90 menasbihkan dirinya sebagai phablet kelas premium. Di badannya, terdapat identitas paling kentara yang biasa Anda temukan pada seri P Lenovo, yakni baterai berukuran besar. Dalam hal ini 3900mAh.
Menariknya lagi, di sini Anda juga dapat menggunakan Lenovo P90 sebagai powerbank yang akan mentenagai baterai smartphone lainnya. Persenjataan untuk melakukan itu akan Anda dapatkan ketika membeli ponsel seharga Rp 3.999.000 ini, yakni berupa kabel USB on the go yang juga dapat Anda gunakan untuk membaca data dari USB.
Desain
Untuk sebuah perangkat dengan kapasitas baterai yang terbilang besar, berat badan Lenovo P90 adalah sesuatu yang bisa dimaklumi. Dan kami rasa kami bisa menerima itu. Pun demikian dengan bodinya, yang tidak sebengkak yang mungkin saja Anda bayangkan akan dimiliki sebuah ponsel dengan kapasitas baterai besar.
Lenovo P90 memiliki dimensi 150 x 77,4 x 8,5 mm dengan berat 156 gram. Di atas kertas, ini memang tidak kecil. Dan itulah yang kami rasakan ketika pertama kali memegangnya. Butuh waktu bagi kami untuk mulai terbiasa, apalagi merasa nyaman saat harus menggenggamnya dengan satu tangan. Lampu kuning untuk mereka yang bertangan kecil.
Sementara bagi mereka yang bertangan kidal, mendapati tombol power dan tombol volume ada di samping kiri badan ponsel mungkin adalah anugerah. Lenovo meletakkannya berseberangan dengan slot micro SIM yang ada di sisi kanan.
Port audio jack 3,5mm menghuni bagian atas, tegak lurus dengan port charger yang ada di bagian bawah ponsel. Dengan bagian muka yang hanya menyisakan logo perusahaan dan kamera depan, tak terlihat tombol navigasi apapun sampai Anda menyentuh bagian bawah layar. Sementara itu di bagian belakang, Anda akan menemukan sebuah kamera yang posisinya berada di atas logo Lenovo dan lampu flash. Di mana kesemuanya itu dibalut dengan finishing plastik berwarna gelap yang cenderung membuatnya gagah ketimbang ringkih. Sedikit lekukan di sisi-sisinya juga menghilangkan kesan kaku sepenuhnya. Dan ini juga unibody.
Layar
Dengan semakin ketergantungannya orang dengan smartphone, layar besar menjadi daya tarik tersendiri di mata sebagian orang. Tak terkecuali kami, yang adakalanya menjadikan smartphone sebagai teman bersantai, entah itu menonton film, bermain game atau hanya sekadar browsing untuk memantau berita.
Dan layar IPS 5.5 inci, 1920 x 1080 yang dibawa Lenovo P90 adalah salah satu yang membuat kami tahan berlama-lama memandangi film. Ini tak hanya terang, tetapi juga jernih, dan tentu saja, dengan sudut pandang yang juga luas. Secara garis besar, tak ada yang kami keluhkah dari layar P90.
Antarmuka
Antarmuka adalah salah satu hal yang menjadi perhatian sejumlah vendor belakagan ini. Pun demikian (tampaknya) dengan Lenovo, yang kemudian ikut mengembangkan ‘kulit’-nya sendiri. Mereka menamakannya, Vibe UI.
Hadir dengan paduam warna-warna cerah, yang ditampilkan pada icon, widget, dan aplikasi bawaan Lenovo, Vibe UI tak hanya terkesan penuh warna tetapi juga segar. Di sini, Anda juga bisa memilih beberapa transisi animasi dan tema untuk membuat ponsel Anda tidak membosankan.
Di atasnya, Anda akan dibawa merasakan manisnya Android 4.4 KitKat. Secara garis besar, ini berjalan dengan mulus.
Performa
Ini adalah smartphone pertama Lenovo dengan prosesor Intel Atom quad-core 1.8GHz 64-bit di badannya. Dikombinasikan dengan RAM 2BG dan penyimpanan internal 32GB.
Sejauh interaksi kami dengannya, ponsel ini bekerja dengan cukup baik. Berpindah dari aplikasi satu ke aplikasi lain lancar, dengan layar yang juga sangat responsif. Tak heran jika hasil pengujian kami lewat AnTuTu benchmark juga tidak terlalu mengecewakan. Yah, lumayan lah. Lenovo P90 menempati urutan ke-9, dengan skor 40902. Di atasnya, berturut-turut (dari atas ke bawah) ada Meizu MX4, Samsung Galaxy Note 4, Asus Zenfone 2, OnePlus One, HTC One M8, Huawei Mate 7, Xiaomi Mi4 dan Galaxy S5.
Untuk performa baterai sendiri, meski tidak bisa dikatakan sebagai monster yang mengerikan, namun P90 tetaplah monster. Paling tidak, dibandingkan dengan beberapa lawannya di luar sana. Dari hasil pengujian kami, dalam posisi baterai 80%, P90 mampu bertahan selama lebih dari 5 jam saat digunakan untuk streaming film dan YouTube, dan itu nonstop. Maka jika di posisi baterai yang sama ia hanya digunakan untuk tugas biasa, bisa dipastikan daya tahannya akan lebih lama.
Tapi ya itu, kekurangan P90 adalah bahwa baterainya tidak bisa dilepas. Itu artiny, Anda perlu bersabar saat ia hang atau semacamnya. Oh, dan satu lagi, ini juga cepat panas saat digunakan berlama-lama. Bahkan meski Anda melapisinya dengan casing sekalipun.
Kamera
Di bagian belakang, Lenovo P90 dibekali kamera 13 MP auto-focus dengan LED flash dan optical image stabilization, semwntara di bagian depan ada kamera dengan resolusi 5MP.
Secara garis besar, gambar yang dihasilkan oleh kedua kamera di badannya cukup baik. Baik itu di luar maupun di dalam ruangan.
Kamera belakang dilengkapi OIS yang memungkinkannya mengambil gambar dengan jelas dan stabil, sementara kamera depan dilengkapi lensa wide-angle yang bisa membuatnya menangkap sudut lebih lebar.
Sayang, tidak banyak pilihan modus yang bisa Anda gunakan di sini – hanya ada Normal, Effect dan Panorama, sehingga Anda mungkin harus berkreasi dengan cara lain untuk menghasil gambar-gambar yang tak biasa. Untuk pilihan scene mode sendiri, ada auto, action, night, sunset, party, ASD, landscape dan banyak lagi.
Harga Rp 3,9 juta yang ditawarkan Lenovo atas P90 memang tidak bisa dibilang murah. Sebagai kompemsasinya, Anda mendapatkan beragam pilihan konektivitas. Sebut saja dukungan LTE Advanced atau LTE Cat4 150/50 Mbps, yang merupakan kelanjutan dari LTE standar yang memiliki kecepatan lebih tinggi dari sebelumnya. Selain itu, p90 juga mampu managkap jaringan HSPA hingga 42.2 Mbps yang dapat di gunakan sebagai alternatif jika tak ada jaringan LTE di sekitar Anda.
Itu belum termasuk fitur seperti Wi-Fi, Bluetooth v4.1, microUSB v2.0 tanpa adanya koneksi NFC dan juga USB OTG.